Tiap 40 Detik, ada 1 Kematian akibat Bunuh Diri, Bagaimana Cara Mencegahnya?

annehsannehs - Kamis, 10 September 2020
Tiap 40 Detik, ada 1 Kematian akibat Bunuh Diri, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Raih bantuan adalah hal terbaik ketika sedang mengalami depresi. (Foto unsplash/ @greystorm)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BUNUH diri merupakan salah satu faktor yang berperan besar dalam tingginya jumlah kematian di seluruh dunia. Dilansir dari data milik Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada 2019, terdapat lebih dari 800,000 kematian tiap tahun di seluruh dunia, dan bunuh diri menjadi penyebab kematiannya.

Dengan kata lain, terdapat satu kematian akibat bunuh diri setiap 40 detik. Bahkan, laman save.org mengatakan bahwa bunuh diri menjadi penyebeb kematian nomor dua di dunia untuk orang-orang berusia 15 sampai 24 tahun.

Dilansir dari CDC, laki-laki empat kali lebih berpotensi bunuh diri daripada perempuan. Bahkan, 79 persen penyebab kematian laki-laki di Amerika Serikat disebabkan oleh bunuh diri.

Ada lebih dari 800,000 kematian tiap tahun di seluruh dunia. (Foto Unsplash/Eva Blue)
Ada lebih dari 800,000 kematian tiap tahun di seluruh dunia. (Foto Unsplash/Eva Blue)

Begitu banyak orang yang memilih untuk mengakhiri hidupnya, dan ada berjuta-juta alasan yang tidak bisa kita pahami.

BACA JUGA:

Menurut Anthony P DeMaria, PhD, seorang psikolog dan psikoterapis di Kota New York, penyebab orang ingin menghabisi nyawanya sendiri pun sangat rumit dan beragam.

"Biasanya, orang-orang yang berpikir untuk bunuh diri atau menunjukkan perilaku ingin bunuh diri merasa mereka sudah tidak bisa tahan dengan rasa sakit psikologis dan emosional yang sedang dialami," ungkap Anthony kepada Health.

DeMaria mengatakan bahwa faktor bunuh diri bisa dibedakan menjadi tiga kelompok, antara lain biologis, psikologis, dan tekanan sosial.

Jangan remehkan depresi. (Foto Unsplash/@dmey503)
Jangan remehkan depresi. (Foto Unsplash/@dmey503)

Faktor biologis meliputi penyakit mental maupun fisik, faktor psikologis meliputi perasaan putus asa dan frustrasi, dan faktor tekanan sosial termasuk masalah keuangan, situasi keluarga, dan tempat kerja. Namun dari faktor-faktor di atas, laman Health merangkum bahwa ada tiga hal yang paling sering menjadi alasan orang untuk bunuh diri antara lain depresi, putus asa, dan rasa bersalah.

Sayangnya, data dari CDC melaporkan bahwa tingkat depresi masyarakat di AS untuk usia 18 tahun ke atas meningkat 20-25 persen dalam setahun.

BACA JUGA:

Bahaya Melihat Konten Bunuh Diri di Sosial Media

Meski begitu, penelitian dari TADS Study membawa titik terang untuk memangkas tingginya jumlah kematian akibat bunuh diri. TADS Study menyimpulkan bahwa 80-90 persen orang yang mencari treatment untuk depresi berhasil dipulihkan dengan memanfaatkan terapi atau pengobatan.

Teman-teman dan keluarga terdekat bisa memberikan dukungan penuh bagi orang yang sedang mengalami depresi. Memiliki seseorang yang peduli dan ingin mendengarkan mampu membawa perubahan yang signifikan terhadap penderita depresi.

Cari orang terdekat yang bisa mendengarkanmu dengan baik. (Foto unsplash/jontyson)
Cari orang terdekat yang bisa mendengarkanmu dengan baik. (Foto unsplash/jontyson)

Meski begitu, teman atau keluarga yang paling perduli pun dirasa tidak cukup ketika depresi sudah mulai memburuk. Dalam beberapa kasus, sangatlah penting untuk meraih bantuan profesional.

Dilansir dari UCSC, profesional di bidang kesehatan mental yang dapat diajak berkonsultasi untuk membahas tentang depresi antara lain psikiater, psikolog klinis, dan terapis. Beberapa dari penderita depresi juga awalnya bisa mencari bantuan lewat dokter umum atau konselor agama untuk membagikan kondisi yang dideritanya.

Segera dapatkan bantuan dari profesional ketika mulai mengalami depresi. (Foto unsplash/ marcobian)
Segera dapatkan bantuan dari profesional ketika mulai mengalami depresi. (Foto unsplash/ marcobian)

Setiap jenis profesional pun memiliki perspektif dan keahliannya masing-masing berdasarkan penglaman mereka menangani depresi. Yang terpenting, keputusan yang paling bijaksana adalah untuk mencari bantuan meski gejala depresi yang dirasakan tidak parah demi membantu mencegah depresi menjadi lebih buruk. (SHN)

*Depresi jangan dianggap enteng. Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

BACA JUGA:

Percobaan Bunuh Diri Membuat Elton John Menghasilkan Hits Sukses

#Bunuh Diri #Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Bagikan