'The Wave' Instalasi Seni Terkeren di Bumi


The Wave yang dapat pula dilihat di YouTube. (Foto: interviewcast)
BANYAK orang mungkin tidak dapat mengunjungi museum secara langsung saat ini. Beruntunglah ada yang peduli membawa seni ke tempat umum untuk dinikmati semua orang.
Pada bulan Mei, D'strict, sebuah perusahaan desain digital, meluncurkan proyek terbarunya, The Wave, di Seoul, Korea Selatan.
Baca juga:

Dilansir laman T+L, rumah desain itu mendefinisikan karyanya sebagai ilusi anamorphic yang diciptakan dengan menggunakan layar iklan luar ruang definisi terbesar dan tertinggi di Korea Selatan. Ilusi itu bekerja dengan mendistorsi proyeksi sehingga ketika penonton melihatnya dari sudut yang tepat akan tampak hidup dengan efek kedalaman.
Layar yang digunakan berukuran 80,1 x 20,1 meter. Kemudian memiliki resolusi 7.840 x 1.952 piksel, yang hampir dua kali lipat resolusi ultra-tinggi dari ukuran normal, yang berarti gelombang ini terlihat hampir identik dengan yang asli.
Sama seperti namanya, instalasi menunjukkan gelombang besar di struktur, menabrak layar berulang-ulang. Memiliki ukuran yang sangat besar dan renyah sehingga membuat orang-orang di bawah proyeksi merasa seolah-olah gelombang itu bisa menimpa mereka kapan saja.
Baca juga:

Instalasi seni kontemporer ini memiliki media lainnya yang sempurna yang berada di K-Pop Square, di Coex Convention and Exhibition Center di kota Gangnam, Seoul selatan.
Menurut Evening Standard, instalasi itu membutuhkan waktu hampir dua bulan untuk dibangun dan harus mendapat perhatian khusus karena terdapat dua layar LED yang perlu disatukan. Namun, dengan tepi melengkung dan lebih dari 30 ribu modul tampilan LED yang terpisah, menjadikan tugas ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
Pada akhirnya semua itu sepadan. Tidak hanya penonton yang dapat melihatnya dalam kehidupan nyata saat dipajang selama 18 jam sehari. Semua orang di rumah juga dapat melihatnya di YouTube. Berhati-hatilah dengan tampilan video yang begitu memukau sehingga kamu bisa kehilangan waktu seharian menontonnya berulang-ulang. (lgi)
Baca juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Antara Alam dan Modernitas: Konsep Unik VIP Lounge Art Jakarta 2025

Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional

Dari Paris ke Bali, Pameran ‘Light and Shadow Inside Me’ Eugene Kangawa Siap Jadi Koleksi Permanen di Eugene Museum 2026

Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer

Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'

Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal

Pameran ‘PARALLELS’ di Ubud Art Ground Tampilkan Warisan Seni dalam Perspektif Kontemporer

Menilik Pameran Seni Rupa Bertajuk Beyond Imagination di Gedung JDC Jakarta
