Tes PCR Jabar, Baru Cimahi dan Kota Bekasi Sesuai Standar WHO

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Berli Hamdani. (Foto: MP/Istimewa)
MerahPutih.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) intens meningkatkan rasio pengetesan metode uji usap (swab test) polymerase chain reaction (PCR).
Merujuk standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jabar harus mengetes dengan metode PCR sebanyak 500.000 atau satu persen dari jumlah penduduk.
Berdasarkan data Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Data COVID-19 Jabar) pada Senin (21/9), Jabar sudah mengetes dengan metode PCR sebanyak 354.987 spesimen.
Baca Juga:
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berli Hamdani mengatakan, dari 27 kabupaten/kota di Jabar, baru Kota Cimahi dan Kota Bekasi yang sudah mengetes satu persen dari jumlah penduduk.
Sementara Kota Cirebon, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bandung, dan Kabupaten Bekasi, sudah mengetes dengan metode PCR lebih dari 0,5 persen jumlah penduduk.
"Kami terus berupaya meningkatkan kapasitas pemeriksaan PCR di Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Jabar maupun laboratorium jejaring," kata Berli.

Hingga kini, terdapat 28 laboratorium jejaring yang tersebar di sejumlah daerah di Jabar. Penguatan kesiapan laboratorium dilakukan supaya pengetesan dan pelacakan berjalan optimal.
Selain itu, Pemda Provinsi Jabar sudah mendistribusikan perlengkapan tes PCR kepada 27 kabupaten/kota. Jumlah perlengkapan yang didistribusikan setiap daerah berbeda-beda tergantung populasi.
"Kami juga sudah mendistribusikan 27 PCR portabel. Itu semua kami lakukan untuk mendorong semua daerah di Jawa Barat mengetes 1 persen dari jumlah penduduk," ucapnya.
Swab Test Gratis
Berli mengatakan, Pemda Provinsi Jabar menggratiskan swab test bagi masyarakat sejak awal pandemi COVID-19.
"Labkes Jabar melayani swab test gratis sejak awal pandemi. Hal itu berlaku juga di laboratorium jejaring," katanya.
Baca Juga:
Pasien Wisma Atlet Melonjak Drastis, Jakarta Perbanyak Tes PCR
Swab test diprioritaskan bagi masyarakat dengan profesi interaksi tinggi dengan publik, rawan terinfeksi, dan memiliki gejala COVID-19.
Jika masuk ke salah satu kategori, kata Berli, masyarakat dapat mendaftarkan diri untuk melakukan swab test melalui Pikobar. Setelah mendaftar, Dinkes Jabar akan memverifikasi dan memvalidasi.
"Langsung akses dan daftar di Pikobar dengan mencantumkan alasan kenapa merasa perlu swab test," ucapnya.
"Nanti kalau sudah sesuai filter, secara sistem akan diberikan waktu dan tempat pelaksanaan swab test," imbuhnya. (Mauritz/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Jawa Barat Provinsi dengan Angka PHK Tertinggi di Agustus 2025, Gubernur Dedi Mulyadi Singgung Jumlah Penduduk dan Besarnya Industri

Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran

Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar

Jawa Barat Masih Jadi Pilihan Investasi Terbesar di Indonesia

[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi
![[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi](https://img.merahputih.com/media/a5/e1/a3/a5e1a36849af63eb0bc8bbcdc8846fc6_182x135.png)
3 Orang Meninggal di Pesta Rakyat Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut

Dedi Mulyadi Disentil Mendagri Soal Pendapatan Daerah, Beda Dengan Pandangan Pengamat

Tambahan Rombongan Belajar di Sekolah Negeri Jabar Disalahgunakan, Diduga Banyak Siswa Titipan
