Ternyata Kertas Lebih Berbahaya dari Pisau!
Adinda Nurrizki - Rabu, 21 Januari 2015
Luka yang disebabkan oleh irisan kertas bisa lebih berbahaya dari sebilah pisau (Foto: AsiaOne)
MerahPutih Kesehatan- Anda bisa saja heran dengan judul artikel ini. Bagaimana bisa selembar kertas lebih berbahaya dari sebilah pisau? Pertanyaannya, apakah jari anda pernah tergores sisi kertas sehingga mengeluarkan darah dan terasa sangat perih? Sebuah penelitian di Amerika ternyata bisa menjelaskan kejadian ini.
Seperti yang dilansir AsiaOne, para peneliti di Amerika menemukan bahwa selembar kertas bisa mengiris kumpulan sel saraf paling sensitif di kulit anda.
BACA JUGA: Bahayakah Deodorant Bagi Payudara?
“Daya pemotongan pada kertas memang tidak terlihat. Namun sebenarnya sisi pada kertas bergerigi dan bisa sangat mudah mengiris kulit anda,” ungkap salah satu peneliti asal Amerika.
“Irisan yang disebabkan kertas lebih berbahaya dari sebilah pisau. Kertas memiliki banyak zat kimia sehingga dapat menyebabkan iritasi. Lukanya memang dangkal, namun jaringan sel saraf tersebut tetap rusak dan neuronnya tetap terbuka.”
Follow Twitter Kami di @MerahPutihCom
Like Juga Fanpage Kami di MerahPutihCom
BERITA LAINNYA:
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Jam Tangan Pengingat Kisah Cinta di Titanic Terjual Rp 39 M, Pemiliknya Memilih Mati Bersama di Atas Kapal
Nyaris Dikremasi, Perempuan Thailand Bangkit dari Peti Mati
Bertahan Seabad, Pesan dalam Botol dari Prajurit Perang Dunia I Ditemukan di Pantai Australia
Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri
Pria Tewas Tertarik ke Mesin MRI karena Mengenakan Kalung Logam
Polisi India Kerja Keras Kuak Misteri Perempuan Rusia dan 2 Anaknya yang Tinggal di Gua, Baru Temukan sang Suami
Visa Kedaluwarsa Sejak 8 Tahun, Perempuan Rusia Ajak 2 Anaknya Tinggal di Gua di India
Anak Main Air Banjir Bisa Kena Infeksi Mematikan, Dokter Kevin Mak Peringatkan Bahaya Luka Terbuka
Coding Eror, Ribuan Warga Norwegia Kena Prank Pengumuman Menang Hadiah Besar Lotere
Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
