Terlilit Utang, Katering Korban Penipuan Takjil di Masjid Zayed Solo Buka Donasi
Korban penipuan pesanan makanan takjil dan sahur Masjid Zayed memberikan keterangan pers, Rabu (8/5). (Foto: Merahputih.com/Ismail)
MERAHPUTIH.COM - DUA orang korban penipuan pengiriman makanan takjil dan sahur di Masjid Raya Zayed Sheikh Zayed mengaku mengalami kerugian sampai Rp 300 juta. Demi menutupi utang tersebut mereka bahkan membuka donasi.
Kuasa hukum kedua korban, Kalono, mengatakan kedua korban itu ialag Slamet pemilik Vio Catering dan Supodo pemilik Adila Catering. Mereka terlilit utang sampai ratusan juta. “Rata-rata kedua korban kini terlilit utang mencapai ratusan juta rupiah karena tak mampu mengembalikan modal usaha yang mereka pinjam dari beberapa pihak,” ujar Kalono, Rabu (8/5).
Ia mengatakan saat ini kliennya dikejar penagih utang. Salah satunya Supodo yang harus berurusan dengan pihak bank karena meminjam uang untuk modal usaha katering. "Akibat penipuan tersebut, rumahnya pak Podo (Supodo) terancam disita bank," ujar Kalono.
Atas dasar itu, kata dia, kantor bantuan hukum MK dan Yayasan Ababil memberikan bantuan pendampingan secara gratis. Tak hanya itu saja, kini Yayasan Ababil bahkan membuka donasi untuk kedua korban prank takjil tersebut agar bisa melunasi utang akibat penipuan yang dialami kedua korban.
Baca juga:
"Kami membuka kotak infaq melalui rekening BSI atas nama yayasan Ababil Hilaladnan dengan nomor rekening 5008880092," papar dia.
Dalam kesempatan yang sama, Supodo dan Slamet mengaku telah berupaya mencari bantuan termasuk kepada pihak Masjid Sheikh Zayed, Bupati Sukoharjo Etik Suryani, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terkait dengan masalah yang mereka hadapi.
"Kami berdua juga sudah berupaya mengirim surat permohonan bantuan dan solusi kepada Bapak Wali Kota Surakarta, pengurus Masjid Zayed dan juga Ibu Bupati Sukoharjo" ujar Supodo.
Namun, sampai saat ini yang merespons permohonan kedua korban, diakui Supodo, baru Bupati Sukoharjo yang telah menggelar audiensi dengan mereka.
Kasus ini terungkap saat seorang pengusaha katering mengadu ke Wali Kota Gibran Rakabuming Raka lewat Unit Layanan Aduan Surakarta (Ulas) Pemkot Solo. Aduan itu terkait dengan pembayaran pemesanan ketering untuk takjil yang dilakukan orang atas nama Hamba Allah dan dikirim ke Masjid Raya Sheikh Zayed Solo selama Ramadan. Total kerugian kejadian itu mencapai ratusan juta.
Direktur Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Munajat Munajat membenarkan adanya kejadian tersebut. Kejadian itu bermula saat Masjid Zayed pada hari kedua Ramadan mendapatkan kiriman ratusan makanan nasi kardus dan snack untuk sahur atas nama Hamba Allah.
“Kami tiba-tiba dapat kiriman ratusan makan nasi kardus untuk sahur di Masjid Zayed. Pihak yang mengirim atas nama Hamba Allah,” kata Munajat, Jumat (19/4).
Pada hari Ramadan berikutnya sampai seterusnya, ia mendapatkan kiriman sama untuk takjil berbuka puasa. Seiring berjalannya waktu, pihaknya mengetahui aduan di Ulas Pemkot Solo itu. Makanan yang dipesan atas nama Hamba Allah ke pengusaha katering dan dikirim ke Masjid Zayed ternyata belum dibayar lunas. Korban mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 400 juta, dengan jumlah makanan yang dikirim 400-800 makanan per hari.
“Kerugiannya hampir setengah miliar, dengan jumlah makanan yang dikirim 400-800 makanan per hari. Kami merasa dirugikan atas kejadian ini karena nama Masjid Zayed ikut tercemar,” katanya.(Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga:
10.000 Takjil Gratis Selama Ramadan, Ribuan Warga Padati Masjid Zayed Solo
Bagikan
Berita Terkait
Kantor Persewaan Truk di Sukoharjo Terbakar, 2 Mobil Hangus
Penumpang Pesawat Adi Soemarmo Solo Diprediksi Naik 4 Persen selama Nataru
2 Mahasiswa Gugat Larangan Rangkap Jabatan Menteri ke MK
Fadli Zon Dijadwalkan Resmikan Songgobuwono Keraton Solo, 2 Kubu Keraton Bertemu
PB XIV Purbaya Tertibkan Aset Keraton Solo, Ganti 10 Gembok Pintu
Bengkel Motor Satu Lantai di Solo Terbakar, Warga Geger
Belasan ASN Solo Terjaring Razia Kendaraan di Balai Kota, Telat Bayar Pajak
Dinkes Solo Lakukan Inspeksi Jelang Nataru, Temukan Makanan Kedaluwarsa di Pasar
Bertemu di Masjid Agung PB XIV Hangabehi Berpelukan dengan PB XVI Purbaya
Libur Nataru, Daop 6 Yogyakarta Tambah 6 KA dari Solo dan Sediakan 391 Ribu Kursi