Terlibat Tindakan Asusila, China Tahan Puluhan Guru Taman Kanak-Kanak
. Kampanye anti kekerasan seksual dan AIDS di China (ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer)
MerahPutih.Com - Otoritas China melalui Kejaksaan Agung bertindak tegas terhadap pelaku asusila khususnya kejahatan seksual terhadap anak-anak. Puluhan guru Taman Kanak-Kanak ditahan Kejaksaan Agung China (SPP) sejak Januari 2016 sampai sekarang.
Guru atau pengasuh Taman Kanak-Kanak yang ditahan berjumlah 66 orang dan masih sekitar 77 lagi yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif terkait tindakan asusila terhadap murid-muridnya.
Kasus itu telah memberikan dampak sosial yang sangat besar, kata salah satu direktur penuntutan SPP, Zheng Xinjian sebagaimana laporan media resmi di China, Jumat (29/12).
"Kejaksaan tidak memberikan toleransi apa pun terhadap kasus asusila dan akan menuntut dengan hukuman seberat-beratnya terhadap kasus yang membuat anak-anak trauma," ujar Zheng dikutip China News Service.
Persoalan asusila kembali menjadi sorotan masyarakat daratan Tiongkok itu setelah media sosial mengekspos insiden yang terjadi di TK RYB Education di Beijing dan tempat pengasuhan anak Ctrip Shanghai.
Setelah terjadinya kasus tersebut, semua aparat hukum di seluruh pelosok China melakukan inspeksi mendadak di semua TK. Kejaksaan di pelosok China juga memberikan nasehat ke 2.239 unit TK mulai Juni 2016 hingga November 2017.
"Pemerintah harus memperketat regulasi TK dan menggelar uji kompetensi terhadap para pengasuh," kata Deputi Direktur Penuntutan Kasus Asusila SPP Shi Weizhong.
China sangat membutuhkan pengasuh TK yang memenuhi kualifikasi, namun beberapa di antara mereka tidak memenuhinya, demikian pendapat Deputi Direktur 21st Education Research Institute, Xiong Bingqi, sebagaimana dikutip Antara dari Global Times.
Pada 2016 terdapat sekitar 3,8 juta guru atau pengasuh TK di seluruh pelosok negeri berpenduduk terbanyak di dunia itu.
Sekitar 22 persen pengasuh TK lulusan sekolah menengah atas ke bawah sebagaimana data Kementerian Pendidikan China.
China masih membutuhkan sedikitnya tiga juta pengasuh TK lagi, demikian laporan Beijing Youth Daily.
"TK dan tempat pengasuhan anak lainnya dikenal sebagai ajang bisnis yang menguntungkan, terutama sejak pemerintah China mengesahkan undang-undang pasangan suami-istri boleh memiliki dua anak (sebelumnya hanya satu anak)," pungkas Xiong Bingqi.(*)
Bagikan
Berita Terkait
36 Kasus Pelecehan Seksual di Kereta Mayoritas Terjadi di KRL, KAI Ancam Blacklist Pelaku Nakal
Komisi E DPRD DKI Jakarta Minta Disdik Tindak Tegas Guru yang Terlibat Kasus Asusila
Menag Ingatkan Tidak Gampang Jadi Seorang Guru, Harus Suci di Langit dan Bumi
Guru Anggota TPPK Lakukan Kekerasan Seksual, DPR: Harus Dihukum Berat
Rektor Universitas Negeri Makassar Terseret Dugaan Pelecehan Seksual Ajak Dosen Cewek ke Hotel
Terancam Masuk ‘Daftar Hitam’ Jika Terlibat, Penumpang Kereta Api Diminta Tanda Tangan Petisi Tak Lakukan Aksi Pelecehan Seksual
Thomas Partey Bebas dari Tuduhan Pemerkosaan, Kok Bisa?
Jadi Tersangka Kasus Video Asusila, Raul Asencio Hadapi Hukuman 2,5 Tahun Penjara
Thomas Partey Didakwa 5 Kasus Pemerkosaan, Arsenal Malah Enggan Berkomentar
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma