Terlalu Sering Belanja Online Masuk Golongan Gangguan Kesehatan Mental


Belanja memang jadi kegiatan menyenangkan. (Foto: Unsplash/Jacek Dylag)
HAYO, siapa yang isi keranjang e-commercenya sudah penuh di Harbolnas 10.10? Belanja daring memang seru dan mengasyikkan, tapi jangan sampai kamu mengalami kecanduan belanja, ya. Kecanduan ini sering dikaitkan dengan kecemasan, depresi, dan berbagai emosi negatif.
Terlalu sering belanja juga tidak karena bisa menimbulkan masalah, termasuk hubungan rumah tangga atau kondisi finansial. Mengutip laman Alodokter, kecanduan belanja juga disebut sebagai compulsive buying disorder (CBD) atau gangguan belanja kompulsif karena tidak tahan untuk membeli barang.
Kemungkinan seseorang yang mengalami kecanduan belanja, tidak menyadari hal tersebut terjadi pada dirinya. Ada pun tanda-tanda yang termasuk dalam kecanduan belanja, seperti hanya bertujuan untuk meredakan stres, terobsesi membeli barang tiap minggu, selalu menghabiskan banyak waktu untuk melihat-lihat barang, dan merasa gembira berlebihan setelah membeli sesuatu.
Baca juga:

Selain itu, seseorang juga terkadang menghabiskan dana melampaui batas nominal kartu kredit untuk membeli barang yang sebenarnya hanya ‘lapar mata’ saja. Alhasil mereka pun jadi merasa bersalah dan mengalami kesulitan di masa mendatang akibat boros belanja.
Tanda lainnya yang dominan dimiliki orang kecanduan belanja adalah lebih suka berbelanja sendiri daripada bersama teman maupun keluarga, agar tidak merasa malu saat membeli barang.
Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Penanganan kecanduan belanja dapat dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan dan sumber masalahnya. Kerabat, pasangan, atau teman dekat perlu membantu mengambil alih kendali atas pengeluaran dana kamu. Hal ini terpaksa dilakukan karena jika tidak, kamu akan kalap dan menghabiskan uang.
Baca juga:
Ini Tips dan Cara Mengakali Mahalnya Ongkos Kirim Belanja Online

Yang kedua, jalani konseling dan terapi psikologis agar dapat belajar mengontrol dorongan dan mengenali pemicu kecanduan belanja. Para pecandu juga dapat belajar tentang mengatur keuangan dan belajar mengadopsi gaya belanja yang sehat.
Cobalah mulai memperhatikan mana kebutuhan dan mana keinginan. Jangan biarkan kebiasaan belanja yang seharusnya menyenangkan, malah jadi berisiko.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala-gejala kecanduan belanja, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater demi mendapatkan penanganan yang tepat. (and)
Baca juga:
10 Alasan Kenapa Online Shop Lebih Baik Dibanding Belanja di Toko
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

IdEA Beri Peringatan Keras Soal Fenomena 'Rojali' dan 'Rohana' yang Bikin Transaksi Turun Drastis

Menko Airlangga Bantah Penurunan Daya Beli, Klaim Belanja Online Terus Naik

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
