Terlalu Fokus Mencari Kebahagiaan dapat Memengaruhi Kesehatan Mental

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 26 Oktober 2022
Terlalu Fokus Mencari Kebahagiaan dapat Memengaruhi Kesehatan Mental

Orang yang terlalu fokus mencari kebahagiaan justru berpotensi membuat dirinya merasa stres dan depresi. (Pexels/Le Minh)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BAHAGIA adalah hal yang diinginkan oleh semua orang. Tentu saja sesekali akan ada kesedihan yang menjadi bumbu kehidupan. Siklus merasa sedih dan senang adalah hal yang wajar dialami oleh setiap orang.

Meski begitu, banyak orang yang merasa tidak puas. Mereka selalu berusaha mencari kebahagiaan yang bertahan lama dan mencoba menjauhi hal yang membuatnya sedih atau kecewa. Tidak ada yang salah dengan ini.

Baca Juga:

Bantu Anak Capai Kebahagiaannya

bahagia
Kebanyakan orang menganggap kebahagiaan hanya bisa datang dari kekayaan, hubungan yang mulus, kesehatan, dan lingkungan sosial yang baik. (Pexels/Jasmine Carter)

Namun, mengacu dari laman Psychology Today, orang yang terlalu mengejar kebahagiaan adalah yang justru rentan stres dan berujung pada depresi. Sebab, mereka terus mencari sesuatu yang 'sempurna' dan bisa terus-terusan membahagiakan dirinya. Ketika hal yang dianggap bisa membahagiakan tadi tidak tercapai, biasanya akan muncul rasa tidak puas, kepercayaan diri yang rendah, dan rasa kegagalan.

Salah satu cara untuk mengatasi ini adalah dengan cara berpikir di luar kebiasaan. Ketika seseorang ditanya tentang apa yang membuat mereka bahagia, jawabannya pasti kekayaan, kehidupan sosial yang baik, percintaan yang mulus, serta kesehatan. Tentu ini tidak salah. Namun, coba cari hal-hal yang lebih sederhana tapi jarang terpikirkan.

Mengejar kebahagiaan dari hal-hal besar berpotensi mengalami banyak kegagalan selama prosesnya. Padahal memang manusia tidak bisa selalu berhasil dan merasa senang sepanjang waktu. Jadi mulailah merasa bahagia serta puas dari hal-hal kecil.

Baca Juga:

Bahagia Bukan Tentang Pencapaian

bahagia
Padahal kebahagiaan justru datang ketika kita bisa menikmati hal-hal yang kecil dan sederhana. (Pexels/Pixabay)

Selain itu, ada indikator sederhana yang bisa membantumu. Indikator ini akan memberikanmu jawaban, apakah proses mengejar kebahagiaan yang selama ini kamu lakukan telah membuatmu merasa stres. Indikator ini terdiri dari tiga pertanyaan.

1. Apakah kamu mampu untuk merasakan emosi negatif ketika hal buruk terjadi?

2. Apakah kamu mampu untuk merasakan emosi positif ketika hal baik terjadi?

3. Apakah kamu sering menghabiskan waktu dengan berada di tengah-tengah, antara perasaan senang dan sedih?

Cobalah untuk menjawab tiga pertanyaan mudah itu. Jika kamu merasa kesulitan untuk menjawab "iya", ini dapat berarti kamu merasa tertekan atau stres ketika mencoba mengejar kebahagiaan. Maka dari itu, setiap orang harus memiliki kemampuan untuk merasa bahagia dari hal-hal kecil nan sederhana. (mcl)

Baca Juga:

Alasan Sejumlah Orang Berhenti Mencari Kebahagiaan

#Lipsus Oktober Bahagia #Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Olahraga
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Raphael Varane mengaku dirinya mengalami depresi saat masih membela Real Madrid. Ia menceritakan itu saat wawancara bersama Le Monde.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan