Terjerat 2 Kasus Dugaan Pelecehan, Rektor Nonaktif UP Berniat Pulihkan Nama Baik


Rektor nonaktif UP, ETH (jaket merah) saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis (29/2/2024). ANTARA/Ilham Kausar
MerahPutih.com - Rektor nonaktif Universitas Pancasila (UP), ETH (72), Faizal Hafied kini tengah tersandung sejumlah kasus dugaan pelecehan seksual. Polda Metro Jaya telah menjadwalkan panggilan pemeriksaan lanjutan terhadap Faizal hari ini.
Kuasa hukum rektor nonaktif UP ETH memastikan kliennya telah hadir memenuhi panggilan kedua dari penyidik Polda Metro Jaya terkait dugaan kasus pelecehan seksual yang dilaporkan ke Bareskrim Polri pada Senin 29 Januari silam.
Baca Juga:
"Beliau (ETH) bakal hadir pada pukul 10.00 WIB, sesuai jadwal pemeriksaan," kata Faizal Hafied, pengacara ETH, saat dikonfirmasi awak media di Jakarta, Selasa (5/3).
Faizal menjelaskan kliennya menghadiri pemeriksaan dari penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi atas dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan. "Beliau punya itikad baik menjelaskan dan mengklarifikasikan, agar bisa dipulihkan nama baiknya, " ucapnya.
"Semua upaya hukum akan dilakukan untuk mengembalikan harkat dan martabat klien kami," imbuh kuasa hukum dari rektor nonaktif UP itu, dilansir dari Antara.
Polda Metro Jaya akan kembali memanggil terduga kasus pelecehan seksual rektor nonaktif Universitas Pancasila (UP) berinisial ETH (72) pada Selasa (5/3). Pemanggilan merupakan panggilan laporan pelapor lain berinisial DF.
"Terlapor akan kembali dijadwalkan pengambilan keterangan dalam penyelidikan hari Selasa tanggal 5 Maret 2024," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Kamis pekan lalu.
Baca Juga:
Ade Ary menyebutkan dua kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita (Subdit Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.
Kasus pelecehan yang diduga dilakukan ETH telah dilaporkan kepada pihak Kepolisian. Pertama laporan dari wanita berinisial RZ (42) diterima dengan nomor surat tanda penerimaan laporan: STTLP/B/193/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA dan LP/B/193/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 12 Januari 2024.
Pada 29 Januari 2024 lalu, seorang perempuan lain berinisial DF kembali melaporkan ETH atas dugaan pelecehan di Bareskrim Polri, yang teregister dengan nomor LP/B/36/I/2024/SPKT/Bareskrim Polri tertanggal 29 Januari 2024.
Kedua laporan tersebut telah dilimpahkan di Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya sejak Selasa (27/2) untuk memudahkan penyidikan kasus itu. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Rektor Universitas Negeri Makassar Terseret Dugaan Pelecehan Seksual Ajak Dosen Cewek ke Hotel

Terancam Masuk ‘Daftar Hitam’ Jika Terlibat, Penumpang Kereta Api Diminta Tanda Tangan Petisi Tak Lakukan Aksi Pelecehan Seksual

Thomas Partey Bebas dari Tuduhan Pemerkosaan, Kok Bisa?

Jadi Tersangka Kasus Video Asusila, Raul Asencio Hadapi Hukuman 2,5 Tahun Penjara

Thomas Partey Didakwa 5 Kasus Pemerkosaan, Arsenal Malah Enggan Berkomentar

Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma

Naik Citilink Pegang-Pegang Paha Anak, Pria Lulusan Kedokteran Jadi Tersangka

Terlibat Pelecehan Seksual, Puluhan Orang Masuk 'Blackist' dan Dilarang Naik KRL

Kena Kasus Pelecehan Seksual, mantan Anggota NCT Taeil Divonis 3,5 Tahun Penjara

34 Kasus Pelecehan Seksual di Kereta dalam Setahun, Pria Dewasa dan Anak Juga Jadi Korban
