Terima Ancaman Pembunuhan dari Duterte, Presiden Filipina Tegaskan tak Ada Rencana Menjegal dalam Pemilu


Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr (kiri) dan Rodrigo Dutarte di halaman Istana Malacanang, Manila, Filipina, 30 Juni 2022. ANTARA/Francis R. Malasig/Pool via Reuters
MERAHPUTIH.COM - PRESIDEN Filipina Ferdinand Marcos Jr memberikan pernyataan kepada publik untuk pertama kali setelah ancaman pembunuhan yang diucapkan Wakil Presiden Sara Duterte. Marcos menanggapi pernyataan daring kontroversial Duterte selama akhir pekan.
Duterte mengancam akan membunuh Marcos, Ibu Negara Neara Liza Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez jika rencana yang diduga ditujukan kepadanya berhasil. Duterte mengeluarkan ancaman tersebut saat dia berada di DPR bersama kepala stafnya, pengacara Zuleika Lopez. Ia ditahan karena tidak menanggapi pertanyaan mengenai penyalahgunaan dana di Kantor Wakil Presiden selama penyelidikan legislatif.
Menurut Presiden, semua pejabat pemerintah diamanatkan untuk melindungi konstitusi dan tunduk pada transparansi dan akuntabilitas. "Jadi tidak benar untuk menghalangi pejabat terpilih rakyat untuk mencari kebenaran," katanya, dikutip ANTARA. Pernyataan itu menanggapi dugaan sang Wapres bahwa Ketua DPR memandangnya sebagai ‘ancaman terbesar’ terhadap potensi pencalonan dirinya dalam Pemilu Presiden 2028.
Baca juga:
Presiden Filipina Tanggapi Ancaman Pembunuhan, Menyebutnya Upaya Kriminal yang tak Boleh Diabaikan
Marcos berharap agar peristiwa tersebut berakhir dengan cara yang damai dan dengan kebenaran. Meskipun fokus pada pemerintahan, Marcos mengatakan penegakan hukum tidak boleh dikompromikan. “Hukum harus berlaku dalam situasi apa pun, tidak peduli siapa yang terkena dampaknya. Itu sebabnya saya tidak akan membiarkan orang lain berhasil menyeret seluruh negara ke dalam lumpur politik," katanya.
Pernyataan Duterte memicu kecaman besar-besaran dan mendorong lembaga penegak hukum untuk menyelidiki dan bergerak untuk memastikan keselamatan Marcos.
"Mari kita hormati prosesnya. Mari kita patuhi hukum. Mari kita ingat amanat yang dipercayakan kepada kita oleh jutaan orang Filipina," tegasnya.(*)
Baca juga:
Presiden Ferdinand Marcos Jr Dapat Ancaman Pembunuhan dari Wapres, Filipina Perketat Keamanan
Bagikan
Berita Terkait
Gempa Magnitude 6,9 Guncang Filipina, 20 Orang Dilaporkan Tewas

Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi

China Tahan Kapal Milik Filipina, Bakal Bangun Cagar Alam 3.500 Hektare di Laut China Selatan

Filipina Juga Berhasil Nego Tarif Impor AS, Sama Kaya Indonesia Besarnya 19%

ASEAN Tengah Bahas Kode Etik Luat China Selatan, Tekan Konflik Regional

Film Horor Filipina 'Scarecrow' Ceritakan Dampak Ketamakan Manusia akan Kekayaan

Denise Julia akan Jalani Tur di Jakarta & Bangkok pada 2025
PM Kanada Terpukul Belasan Orang Tewas saat Festival Filipina di Vancouver

Serangan Mobil Saat Festival Filipina di Vancouver Kanada, 11 Orang Tewas Ada Balita Hingga Lansia
Filipina Pulangkan 29 WNI, Polri Pisahkan Antara Korban dan Pelaku Judol dan Online Scam
