Kesehatan

Ini Penjelasan Medis Terkait Fenomena Kesurupan

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 03 Januari 2022
Ini Penjelasan Medis Terkait Fenomena Kesurupan

Mengenal fenomena kesurupan dari sisi medis (Foto: pixabay/sasint)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

FENOMENA kesurupan kerap terjadi di Indonesia. Biasanya, kesurupan dikaitkan dengan hal-hal mistis atau gaib. Namun, ternyata ada arti dalam bahasa kedokteran soal kesurupan.

Fenomena kesurupan sering kali disebut sebagai kerasukan atau kemasukan setan. Banyak dipercaya bahwa seseorang bisa kesurupan lantaran tubuhnya dirasuki dan dikendalikan oleh hal-hal gaib, seperti halnya roh atau hantu.

Baca Juga:

Stigma Negatif dan Mitos Jadi Penghambat Penanganan Kesehatan Mental

Padahal, menurut medis, kesurupan tergolong salah satu jenis gangguan mental yang disebut possession trance disorder.

Seperti yang dikutip dari laman alodokter, possession trance disorder termasuk ke dalam kategori gangguan disosiatif, yakni kategori gangguan mental yang ditandai dengan hilangnya sebagian atau seluruh integrasi akan pikiran, memori, identitas diri, kontrol gerakan tubuh, dan lingkungan sekitar.

Kesurupan tergolong salah satu jenis gangguan mental (Foto: pixabay/darksouls1)

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), possession trance disoder merupakan gangguan yang terjadi saat seseorang kehilangan identitas pribadi, serta kehilangan kesadaran akan lingkungannya secara sementara.

Umumnya, orang yang mengalami possession trance disorder menunjukan gejala atau tanda-tanda. Antara lain kehilangan kendali atas tindakan yang dilakukannya, Kehilangan kesadaran terhadap lingkungan sekitar, kehilangan memori atau ingatan, kehilangan identitas pribadi, kesulitan berkonsentrasi, kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi, perubahan nada suara, serta perubahan perilaku Keyakinan yang kuat bahwa terjadi perubahan penampilan tubuh

Adapun penyebab dan penanganan possession trance disorder, hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Tapi ada sejumlah faktor yang diduga dapat memengaruhi berkembangnya gangguan mental tersebut.

Faktor tersebut antara lain yaitu genetik dan keturunan, faktor lingkungan dan budaya yang memengaruhi pembentukan watak dan kepribadian seseorang, stres psikososial, seperti kesulitan ekonomi, kematian kerabat dekat, serta konflik agama atau budaya.

Peristiwa traumatis di masa lalu, terutama pada masa anak-anak, misalnya mengalami kekerasan seksual, terlibat dalam perang, atau menyaksikan tindakan bunuh diri.

Kondisi possession trance disorder kerap dikaitkan dengan agama, budaya, dan lingkungan. Karena itu, untuk mendiagnosis kendisi ini dibutuhkan psikolog atau psikiater tak akan sekadar memeriksa psikis dan fisik pasien, tapi latar belakang lingkungan dan budaya di mana pasien dibesarkan.

Baca Juga:

Kenali Empat Cara Mudah Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi

Kondisi possession trance disorder kerap dikaitkan dengan agama, budaya, dan lingkungan (Foto: pixabay/anemone123)


Kamu bisa dikatakan mengalami possesion trance disorder, apabila kamu mengalami gejala di atas tanpa disengaja, terjadi di luar praktik keagamaan dan budaya, serta tak dipengaruhi kondisi medis tertentu.

Jadi, apabila kamu benar-benar di didagnosis menderita possession trance disoderder, umumnya kondisi itu ditangani dengan kombinasi psikoterapi dan obat-obatan

Nah, apabila kamu memang benar didiagnosis mengidap possession trance disorder, umumnya kondisi tersebut akan ditangani dengan kombinasi psikoterapi dan konsumsi obat-obatan.

Namun, hingga saat ini, kaitan fenomena kesurupan serta gangguan mental masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Jadi, apabila kamu mengenal seseorang yang menunjukan gejala-gejala possession trance disorder, sebaiknya kamu berkonsultasi dengan psikolog. (Ryn)

Baca Juga:

Kenali Empat Cara Mudah Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi

#Kesehatan #Kesurupan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Olahraga
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Raphael Varane mengaku dirinya mengalami depresi saat masih membela Real Madrid. Ia menceritakan itu saat wawancara bersama Le Monde.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan