Sains

Teleskop James Webb Siap Mengangkasa

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 01 September 2021
Teleskop James Webb Siap Mengangkasa

Teleskop James Webb siap diberangkatkan ke orbit. (foto: sciencefocus.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TELESKOP termutakhir James Webb siap meluncur ke angkasa luar. Proyek teleskop canggih ini telah diinisiasi NASA sejak 30 tahun lalu. Tahun ini, proyek gabungan NASA, Badan Antariksa Eropa, dan Badan Antariksa Kanada itu siap mengarungi lautan menuju Amerika Selatan untuk disiapkan meluncur ke angkasa luar.

Sebagai penerus teleskop Hubble, James Webb disebut sebagai teleskop terbesar yang pernah ditempatkan di orbit Bumi. Teleskop ini ditujukan melihat lebih jauh ke dalam sejarah alam semesta. Program James Webb, seperti dilasir Space.com, menghadapi berbagai macam penundaan. Salah satunya ialah pandemi COVID-19. Beruntung, proyek besar ini kembali ke jalurnya dengan tes final Northrop Grumman di California berjalan mulus. Tes itu dilakukan demi memastikan teleskop itu akan berfungsi baik saat sudah berada di angkasa luar.

BACA JUGA:

NASA Umumkan Ada Lebih dari 2.000 Calon Planet Layak Huni

"Teleskop James Webb telah mencapai titik balik penting dalam jalur menuju peluncuran. Integrasi dan tes final telah selesai dilakukan," kata Direktur Program Teleskop Webb pada NASA Gregory Robinson di Washington dalam sebuah pernyataan.

Robinson mengatakan timnya telah mencurahkan banyak tenaga dan pikiran untuk membuat proyek itu menjadi kenyataan. "Kami amat bersemangat ketika akhirnya melihat Webb siap untuk meluncur dan memulai perjalanan sainsnya," imbuh Robinson.

teleskop james webb
Teleskop James Webb akan menggantikan Hubble. (Foto CNET)

Dengan ukuran panjang 13,2 meter dan lebar 4,2 meter, teleskop ini seukuran dengan truk trailer besar. Seperti dilansir CNET, teleskop ini dirancang dengan bentuk layaknya origami yang akan membuka saat telah berada di angkasa luar. Jika dibuka, lipatan origami itu bisa menutup lapangan tenis. Direncancakan, Webb mengorbit di jarak jutaan mil dari Bumi.

Webb diharapkan bisa menjawab pertanyaan mengenai pembentukan bintang awal dan galaksi di kegelapan di masa awal alam semesta. Unutk tugas berat itu, Webb dilengkapi kaca berpelat emas berdiameter 6,5 meter.

"Setelah menyelesaikan tahap tes final untuk teleskop James Webb ini, aku dapat melihat refleksi dedikasi ribuan orang untuk proyek ini. Aku melihatnya pada pantulan cermin teleskop Webb," kata Manajer Proyek Webb untuk NASA Goddard Bill Ochs dalam sebuah pernyataan yang dilansir Space.com.

BACA JUGA:

Bukan Bulan Bumi, Ini Misi Angkasa Luar SpaceX Bersama NASA

Teleskop Webb akan mengobservasi alam semesta dari poin Lagrangian Point 2 (L2). Terletak 1,5 juta kilometer dari Bumi, L2 merupakan satu dari lima titik antara matahari dan Bumi dengan gaya gravitasi seimbang pada dua titik.

Pesawat angkasa luar yang ditempatkan di salah satu titik itu akan mengorbit pada matahari dan Bumi sekaligus mampu mempertahankan posisi stabil dengan planet sekitarnya. Sebagai perbandingan, teleskop Hubble yang terkenal mengorbit pada ketinggian 545 km dari Bumi.

Kini setelah semua tes akhir selesai dijalani, James Webb bersiap diangkut ke Kouru, Guyana Prancis. Teleskop seberat 7,2 ton itu akan diangkut melewati terusan Panama menuju pangkalan angkasa luar ESA di Kouru. ESA, selaku partner NASA dalam proyek ini, menyediakan peluncuran menggunakan roket Ariana 5. Roket itu dipertimbangkan sebagai wahana peluncuran tepercaya yang tersedia saat ini. Dijadwalkan, James Webb akan mengangkasa pada 30 Oktober.

teleskop james webb
Pelindung sinar matahari cakupi lapangan tenis. (Foto IG @jameswebbnasa)

Setelah semua persiapan rampung, teleskop yang disebut sebgai 'Next Generation Space Telescope' ini masih menyisakan satu pertanyaan, yakni terkait dengan namanya. Nama teleskop ini diambil dari sosok berjasa di balik eksplorasi Apollo ke bulan pada 1960 silam. Meski NASA ingin menghormati Webb lewat teleskop canggih ini, Webb nyatanya punya warisan lain, yakni pandangan homofobia dan presekusi terhadap para LGBT.

Jurnal Nature baru-baru ini mengabarkan NASA tengah menginvestigasi masa lalu Webb untuk menentukan apakah ada dasar kuat untuk menghapus kehormatan yang diberikan kepadanya lewat nama sebuah teleskop terhebat sepanjang masa.(Bed)

BACA JUGA:

NASA Umumkan 2 Misi Baru ke Venus

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Fun
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Museum MACAN meluncurkan Water Turbine Project, program pendidikan seni kolaborasi dengan Grundfos Indonesia. Angkat isu air, lingkungan, dan keberlanjutan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Lifestyle
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Jejak-jejak yang sebagian berdiameter hingga 40 sentimeter itu tersusun sejajar dalam barisan paralel.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Bagikan