Teknologi AI Berhasil Terjemahkan Gulungan Teks Kuno yang Terkubur di Pompeii
Gulungan teks kuno di Pompeii berhasil dibaca oleh AI. Foto: National Geographic
MerahPutih.com - Puluhan gulungan teks kuno akan diuraikan menggunakan AI. Gulungan kuno tersebut selamat dari letusan Gunung Vesuvius pada 79 M silam.
Gunung berapi tersebut mengubur beberapa kota di Teluk Napoli di bawah tumpukan abu dan batuan cair saat meletus hampir 2.000 tahun yang lalu.
Di antara kota-kota yang hilang adalah Herculaneum, yang berada di pesisir Pompeii. Sebuah vila subur yang digali pada abad ke-18 itu berisi mosaik, patung, hingga karya seni lainnya yang telah dilestarikan dengan sempurna.
Lalu, ada sekitar 1.000 gulungan papirus yang ditemukan. Meski masih utuh, tetapi gulungan-gulungan itu telah dikarbonisasi hingga menghitam dan menjadi fosil.
Baca juga:
Masih Terjebak di Luar Angkasa, Astronaut NASA Laporkan Suara Aneh di Starliner
Vesuvius Challenge merupakan sebuah kompetisi yang bertujuan menggunakan kecerdasan buatan untuk membuka ratusan gulungan yang tertutup rapat. Gulungan itu diperkirakan milik Lucius Calpurnius Piso Caesoninus, atau dikenal sebagai ayah mertua Julius Caesar.
Ia merupakan pelindung filsuf Epicurean Philodemus dari Gadara, yang tulisan-tulisan kuno tentang etika dan fisikanya ditemukan dari reruntuhan.
Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengungkap papirus secara fisik, tetapi tidak berhasil. Pada 2007, ilmuwan komputer dari Universitas Kentucky, Brent Seales, mengusulkan solusi dengan menggunakan program komputer untuk memecahkan misteri gulungan tersebut.
Seales menyadari, bahwa tinta karbon tidak dapat dibedakan dari kertas yang menghitam tanpa bantuan teknologi canggih. Eksperimen awal menegaskan, bahwa AI dapat membantu proyek ini.
Baca juga:
Namun, proyek tersebut baru terealisasikan ketika pengusaha Silicon Valley, Nat Friedman, menyarankan untuk menciptakan tantangan AI.
Hadiah jutaan dolar pun ditawarkan kepada tim yang berhasil membuka gulungan tersebut. Bahkan, ada lebih dari 1.000 orang yang telah mencoba tantangan ini sejak Maret 2023.
Huruf dan baris pertama teks Yunani diidentifikasi pada Oktober 2023, kemudian pemenang pertama hadiah uang diumumkan pada Februari 2024 lalu.
Model AI mereka mengungkapkan bagian dari 15 kolom dari bagian paling dalam salah satu gulungan. Untuk pertama kalinya, sebuah teks tentang etika terungkap.
Baca juga:
Prestasi ajaib ini dicapai dengan memindai gulungan tersebut dalam akselerator partikel, atau mesin yang "menggairahkan" partikel, seperti proton dan elektron untuk menghasilkan sinar bertenaga tinggi.
Lalu, struktur gulungan itu dianalisis dan diratakan. Selanjutnya, tim menggunakan AI pendeteksi tinta pada papirus, berdasarkan pola yang diidentifikasi melalui inspeksi visual.
Perkembangan ini mendorong pendanaan tahap kedua dari tantangan ini, dengan kelompok-kelompok seperti Musk Foundation yang menandatangani untuk mendanai hadiah tersebut.
Berkat kemajuan teknologi, lusinan tulisan lainnya kemungkinan besar akan dapat diuraikan di tahun-tahun mendatang. Para peneliti juga ingin melihat karya-karya lainnya dalam berbagai topik, mulai dari matematika hingga musik.
Selain itu, masih banyak lainnya hal yang bisa ditemukan. Banyak peneliti yang meyakini, bahwa perpustakaan Yunani dan Latin lainnya belum digali dari reruntuhan. (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Kronologis Tewasnya Pekerja Lepas BRIN di Lokasi Penelitian Sesar Aktif Demak
Pekerja Lepas Tewas di Lokasi Penelitian Sesar Aktif, Polres Demak Pastikan Bakal Periksa BRIN
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini