Tekan Harga Tiket, Pemerintah Minta Industri Aviasi Lakukan Efisiensi


Pesawat Garuda Indonesia. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Lonjakan harga tiket pesawat langsung mendapatkan respons dari Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian.
Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso saat mengunjungi Batam Aero Technic (BAT) menyampaikan bahwa pemerintah mendorong efisiensi pada industri aviasi nasional untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Baca Juga:
“Mudah-mudahan kita bisa sedikit mendorong supaya tiket tidak mahal, dari efisiensi di komponen biaya yang kedua mengenai perawatan yang 25-30 persen tadi,” katanya, dikutip dari Antara, Minggu (28/8).
Jika terjadi efisiensi komponen biaya perawatan, lanjutnya, pemerintah bisa menekan lagi, sehingga traffic penumpang akan bisa menggerakkan ekonomi.
Sesmenko Susiwijono menyampaikan bahwa dengan memanfaatkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kota Batam saat ini telah memiliki Batam Aero Technic (BAT). Sebagai pusat perawatan dan pengerjaan penanganan perbaikan pesawat udara, BAT yang mulai beroperasi tahun 2014 di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam memiliki kegiatan utama berupa industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO).
Dengan nilai investasi sebesar Rp 7,29 triliun, kehadiran KEK ini diproyeksikan dapat menghemat devisa rata-rata 30-35 persen dari kebutuhan perawatan (MRO) Maskapai Penerbangan Nasional senilai Rp26 triliun per tahun. Dengan adanya peningkatan kapasitas SDM di bidang MRO, secara bertahap penyerapan jumlah tenaga kerja BAT mencapai 9.976 tenaga kerja pada 2030.
Guna memastikan pesawat udara beroperasi dengan lancar, dinyatakan layak dan aman dioperasikan (airworthy for flight), saat ini BAT telah mendukung operasional perawatan pesawat di lebih dari 40 bandar udara.
Baca Juga:
Jokowi Perintahkan Menteri Segera Kendalikan Harga Tiket Pesawat
Sementara itu, BAT sendiri juga optimis akan mampu meningkatkan utilisasi dan optimalisasi dari kapabilitas yang dimiliki saat ini sejalan dengan rancangan kerja berkelanjutan (master plan). Harapan utamanya yakni dapat mewujudkan perawatan pesawat yang terintegrasi, sehingga dapat menekan angka pekerjaan berbagai perawatan pesawat ke luar negeri.
Dalam jangka menengah, BAT diharapkan mampu menangkap berbagai peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar 100 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Dukungan Pemerintah terhadap BAT dalam pengembangan usahanya telah diwujudkan dalam pembentukan KEK yang didesain untuk turut mendukung pertumbuhan dan pengembangan investasi di Indonesia.
“Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong investasi yang ada di Batam. Sehingga tidak hanya untuk Batam saja tetapi juga mampu berkontribusi untuk perekonomian nasional,” ucap Sesmenko Susiwijono. (*)
Baca Juga:
Tambahan Modal Bagi Garuda Cair, Harga Tiket Pesawat Diharapkan Turun
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Pemerintah Tetapkan Deregulasi Kebijakan Impor 10 Komoditas

Harga Tiket Pesawat Wajib Turun Saat Periode Liburan Anak Sekolah, Online Travel Agent Dipantau Ketat

Pemerintah Gelontorkan Rp 940 Miliar Buat Diskon Tarif Transfortasi Selama Juni - Juli

Legislator Gerindra Desak Kemenhub Turunkan Harga Tiket Pesawat, Juga Ingatkan Kepastian Waktu Penerbangan

Kemendag Panggil Promotor dan Penjual Online Akibat Masalah Tiket Konser Musik Day6

Tiket Piala Dunia 2026 Sudah Mulai Dijual, Paket Paling Mahal Dibanderol Rp 1,2 Miliar

AS Respons Positif Indonesia, Sepakat Selesaikan Negosiasi soal Tarif 60 Hari ke Depan

Tingkat Keterisian Pesawat 98,6 Persen, Tujuan Medan Paling Favorit

DPR: Kebijakan Diskon Tol dan Tiket Pesawat Patut Diapresiasi, Harus Dibarengi Peningkatan Kualitas

Masyarakat Harapkan Realisasi Nyata Diskon Mudik Lebaran, Pengawasan Ketat Diperlukan
