TB Hasanudin Klarifikasi Pernyataan Fayakhun di Sidang Suap Bakamla


Wakil Ketua Komisi I DPR Fraksi PDIP, TB Hasanuddin (kanan) saat diskusi di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/4). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
MerahPutih.com - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanudin buka suara seputar penyebutan namanya dalam persidangan perkara suap proyek satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla). Bakal Calon Gubernur Jawa Barat 2018
Sebelumnya, nama TB Hasanudin disebut politisi Partai Golkar Fayakhun Andriadi dalam persidangan kasus korupsi proyek pengadaan alat satelit monitoring dan drone Bakamla.
Kang Hasan, begitu ia biasa disapa, diduga berperan sebagai penyambung staf khusus Kepala Bakamla Ali Fahmi Habsyi berupaya memuluskan angggaran proyek Bakamla di DPR.
Fayakhun mengaku diperkenalkan TB Hasanudin dengan staf ahli Bakamla Ali Fahmi atau Fahmi Habsyi. Namun, pernyataan Fayakhun itu dibantah purnawirawan TNI berpangkat Mayor Jenderal itu.
TB Hasanudin mengatakan Komisi I pada saat itu melakukan kunjungan kerja di kantor Bakamla. Dan, perkenalan itu biasa saja dan sifatnya terbuka.
"Perkenalan itu kan perkenalan terbuka saat Komisi I berkunjung ke kantor Bakamla. Saat itu saya sebagai pimpinan rombongan. Komisi I berkunjung ke kantor untuk pertama kali saat organisasi baru ini masuk menjadi mitra Komisi I," ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (1/2).
TB Hasanudin menjelaskan, saat itu dirinya menjadi ketua rombongan dalam kunjungan Komisi I DPR ke Bakamla, yang menjadi mitra kerja Komisi I DPR RI yang membidangi politik dan keamanan.
Sebelumnya di persidangan, Rabu (31/1), Fayakhun mengaku diperkenalkan dengan staf ahli Bakamla Ali Fahmi atau Fahmi Habsyi oleh politisi PDI Perjuangan, TB Hasanudin.
Dalam sidang untuk terdakwa Hardy Stefanus, Fayakhun disebut turut menerima aliran dana suap proyek senilai Rp 400 miliar itu. Hardy Stefanus adalah anak buah Direktur PT Merial Esa, Fahmi Darmawansyah, yang sudah ditetapkan sebagai terdakwa terkait suap. Penyerahan dana kepada Fayakhun melalui Fahmi Habsyi alias Ali Fahmi, yang juga politikus PDI Perjuangan. (*)
Bagikan
Berita Terkait
KPK Tahan Putri Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Terkait Suap Tambang Rp 3,5 M

Immanuel Ebenezer Cuci Tangan soal 'Sultan Kemnaker' hingga Sebut 3 Mobil Dibawa Anaknya

KPK Tetapkan Ketua Kadin Kaltim Donna Faroek sebagai Tersangka

KPK Sita Uang Rp 2,4 Miliar hingga Mobil Rubicon terkait Kasus Bos Inhutani V

KPK Jerat Bos Inhutani V Tersangka Suap Kerja Sama Pengelolaan Kawasan Hutan

KPK Konfirmasi Bupati Pati Sudewo Termasuk Pihak yang Diduga Terima Suap DJKA

Prada Lucky Namo Tewas Dianiaya, Eks Sekmil Presiden Soroti Tradisi Satuan Picu Kekerasan Senior di TNI

Terjaring OTT, Bupati Kolaka Timur Abdul Azis Bungkam saat Tiba di Markas KPK

KPK Bongkar Kasus Suap Pembangunan Rumah Sakit Lewat OTT di Tiga Lokasi

Presiden Prabowo Berikan Amnesti untuk Hasto, Simak Penjelasan soal Mekanisme Pengampunan Hukum di Indonesia
