Tata Niaga Bawang Putih Diteken

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 12 Mei 2017
Tata Niaga Bawang Putih Diteken
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat melakukan sidak di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (12/5). (Istimewa)

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita dengan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mendatangani kesepakatan tata niaga komoditas bawang putih. Enggar mengatakan tata niaga bawang putih ini dilakukan agar pemerintah memiliki data lalu-lintas impor dan ketersediaan stok sehingga dapat mengendalikan harga.

Enggar menjelaskan nantinya tata niaga ini akan mengatur secara tegas mekanisme impor dan jual-beli serta ketetapan harga bawang di pasaran. Ia mengatakan, selama ini pemerintah tidak punya tata niaga terkait bawang putih, sehingga selama ini harga tidak bisa dikendalikan dan cenderung mahal ketika masa masa lebaran dan hari besar.

"Karena selama ini tidak diatur, lonjakan harga itu naik-turun. Terjadi permainan harga pada hari-hari tertentu. Saya bersama pak Amran mengatur tata niaga itu. Sekarang gak bisa melakukan impor begitu saja. Persyaratan impor harus dapat rekom dari Kementan, lalu saya keluarkan izin impor," kata Enggar di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (12/5).

Pengamat ekonomi dari Institut Pertanian Bogor, Hermanto Siregar mengatakan bahwa langkah Kementrian Perdagangan (Kemendag) melakukan sidak di sejumlah pasar, dinilai tepat, sebagai kontrol pedagang supaya tidak menaikkan harga semaunya.

"Apalagi banyak pedagang yang suka menimbun barang kebutuhan pokok, ini yang perlu diperhatikan," kata Hermanto.

Menurut dia, sidak yang dilakukan oleh pemerintah akan sangat berdampak secara langsung masyarakat selama Ramadan.

"Tentunya menjelang Ramadan harga pasti naik, tapi harus dalam batas wajar, makanya sidak harus diperbanyak," kata dia.

Selain itu, pemerintah juga diminta untuk memberikan sanksi tegas bagi pedagang yang nakal.

"Saat pendistribusian komoditi tertentu harus dipantau, karena hal ini bisa dijadikan alasan untuk para pedagang mengendalikan harga," ujar dia.

Seperti diketahui di Pasar Induk Kramat Jati, pasokan bawang putih import mulai melimpah, tercatat pada hari ini turun sebanyak 100 ton seharga Rp34.000 per kilogram.

Hingga awal Juni 2017, supply bawang putih diperkirakan akan terus bertambah hingga 450 ton untuk didistribusikan ke seluruh Jabodetabek.

Dengan masuknya pasokan ini, diharapakan dalam dua atau tiga hari kedepan harga bawang putih baik di Jabodetabek maupun nasional akan turun.

Sumber: ANTARA

#Menteri Perdagangan #Menteri Pertanian
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan