Tarik Perhatian Lawan Bisnis ala Didi Mudita

annehsannehs - Selasa, 03 Agustus 2021
Tarik Perhatian Lawan Bisnis ala Didi Mudita

Didi Mudita, memberikan masukan pada generasi Z untuk mendekati generasi senior. (Foto: Ist)

Ukuran:
14
Audio:

BAIK secara tatap muka maupun virtual, pertemuan bisnis dengan klien selalu menjadi kegiatan yang empot-empotan, apalagi jika posisinya kita yang sedang membutuhkan. Mulai dari menjabarkan ide kepada partner sampai mencari investor, dibutuhkan kemampuan khusus agar presentasimu terlihat menarik dan on point.

Dalam rangka mendukung para pebisnis dari berbagai bidang serta memberikan pengajaran pada para SDM melalui beberapa webinar, LinkNet menyelenggarakan acara virtual bernama Pasar SAKTI.

Di acara ini, para UMKM dan startup bisa memasarkan jasa atau produknya secara daring. Selain itu, para fresh graduate atau para pencari kerja lainnya berkesempatan terhubung dengan para perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan dan berbagai ilmu seputar bisnis.

Salah satu pencetus konsep acara dan pembicara webinar Pasar SAKTI, CEO of Impact Factory Didi Mudita mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus diingat ketika hendak meeting dengan klien, yakni:

Baca juga:

Belajar Menghargai Jasa Kurir dan Ojol Selama PPKM Darurat

1. Orang enggak punya waktu banyak

Didi Mudita. (Foto- Ist)
Didi Mudita. (Foto- Ist)

Baik offline atau online, waktu ibaratnya lebih penting daripada uang. Maka dari itu, usahakan untuk berpikir bahwa kesempatan hanya datang sekali sehingga kita harus bisa memaksimalkan waktu dengan baik.

"Sayangnya, kita nih orang Indonesia tidak terbiasa untuk mulai duluan. Jadinya ya sungkan ya, mikirnya tuh 'kalau dia lama-lama udah kenal gue, gue asik kok orangnya' ungkap Didi kepada MerahPutih.com. Padahal, belum tentu ada kesempatan lagi untuk berinteraksi dengan orang tersebut.

Baca juga:

Cari Kerja atau Perkenalkan Bisnismu di Pasar SAKTI Virtual oleh Linknet

2. Membangun kedekatan

Pasar Sakti virtual. (Foto Ist)
Pasar Sakti virtual. (Foto Ist)

"Kalau kesempatan adanya sekarang, ya kita harus mendekat dan harus memperkenalkan diri," ungkap Didi. Ia mengatakan bahwa kita harus berani open up terlebih dahulu seperti menyebutkan nama, tempat tinggal, dan bertanya kabar.

Ketika hendak membangun koneksi dan kedekatan dengan orang lain, kamu juga harus benar-benar tulus dan mendengarkan dengan baik, bukan sekedar basa-basi saja. "Offline online enggak ada bedanya, tetap sama saja. Yang di layar ini kan juga manusia, ya butuh ditegur," tambahnya.

Sayangnya, pertemuan secara virtual seringkali melahirkan excuse baru yang memberikan kesan yang sangat buruk bagi rekan kerja atau calon rekan kerja. "Rasanya sekarang orang paling takut liat ke layar kaya gini sih," sambil menutup kamera ketika sedang wawancara via Google Meets dengan MerahPutih.com.

Menutup kamera menjadi excuse yang paling mudah jika ingin kabur. "Padahal, semakin kelihatan muka, semakin oke. Kalau internet bagus, lo harus kasih lihat bahwa lo mau connect sama orang ini," ungkapnya.

Membuka diri dan ingin berkoneksi dengan seseorang menunjukkan keseriusanmu untuk melakukan kerjasama bisnis dengannya. Ingat, bahwa kamu adalah pihak yang "butuh" sehingga kamu harus menjalin koneksi secara bertahap layaknya pdkt dengan orang yang ditaksir.

"Jangan cerita langsung tentang produk lu, langsung ngomong maksud lu. Tanpa ada koneksi, tanpa ada trust, orang akan berpikir 'ngapain gue dengerin lo ngomong', gitu," ungkap Didi.

3. Jangan pushy

Didi Mudita ketika diwawancarai oleh MerahPutih.com. (Foto: Ist)
Didi Mudita ketika diwawancarai oleh MerahPutih.com. (Foto: Ist)

Kita memang harus menghargai waktu orang lain dan menghargai kesempatan, tetapi perkenalan dan membangun kedekatan juga perlu untuk menciptakan kepercayaan orang lain terhadap kita.

Setelah kepercayaan terbentuk, gunakan waktumu dengan efisien dan jabarkan produk atau layanan apa yang kamu tawarkan dan 'apa yang kamu inginkan' dari orang ini. Di sisi lain, hindari perilaku yang terus memaksa orang sampai membuatmu jadi annoying di mata orang lain. "Effort yang lo keluarkan harus sincere (tulus). Then again, caranya juga bukan membuat lo jadi pushy, jadi maksa. Lo harus menjadi orang yang enak," jelasnya. (SHN)

Baca juga:

Menurut Didi Mudita, Begini Generasi Z Mencuri Hati Generasi Senior

#Relasi #Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Fun
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Love scamming merupakan jenis kejahatan digital yang ramai terjadi sejak 2017.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Indonesia
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Komisi XI Muhamad Misbakhun mengunjungi BEI untuk menunjukkan dukungan terhadap pasar modal Indonesia di tengah penurunan IHSG.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Fashion
Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
Donatella Versace akan beralih ke peran baru sebagai chief brand ambassador.
Dwi Astarini - Jumat, 14 Maret 2025
 Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
Dunia
Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis
Shell lakukan perombakan besar dengan penunjukan pemimpin baru dan struktur yang lebih sederhana.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 06 Maret 2025
Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis
Bagikan