Tarik Perhatian Lawan Bisnis ala Didi Mudita


Didi Mudita, memberikan masukan pada generasi Z untuk mendekati generasi senior. (Foto: Ist)
BAIK secara tatap muka maupun virtual, pertemuan bisnis dengan klien selalu menjadi kegiatan yang empot-empotan, apalagi jika posisinya kita yang sedang membutuhkan. Mulai dari menjabarkan ide kepada partner sampai mencari investor, dibutuhkan kemampuan khusus agar presentasimu terlihat menarik dan on point.
Dalam rangka mendukung para pebisnis dari berbagai bidang serta memberikan pengajaran pada para SDM melalui beberapa webinar, LinkNet menyelenggarakan acara virtual bernama Pasar SAKTI.
Di acara ini, para UMKM dan startup bisa memasarkan jasa atau produknya secara daring. Selain itu, para fresh graduate atau para pencari kerja lainnya berkesempatan terhubung dengan para perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan dan berbagai ilmu seputar bisnis.
Salah satu pencetus konsep acara dan pembicara webinar Pasar SAKTI, CEO of Impact Factory Didi Mudita mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus diingat ketika hendak meeting dengan klien, yakni:
Baca juga:
1. Orang enggak punya waktu banyak

Baik offline atau online, waktu ibaratnya lebih penting daripada uang. Maka dari itu, usahakan untuk berpikir bahwa kesempatan hanya datang sekali sehingga kita harus bisa memaksimalkan waktu dengan baik.
"Sayangnya, kita nih orang Indonesia tidak terbiasa untuk mulai duluan. Jadinya ya sungkan ya, mikirnya tuh 'kalau dia lama-lama udah kenal gue, gue asik kok orangnya' ungkap Didi kepada MerahPutih.com. Padahal, belum tentu ada kesempatan lagi untuk berinteraksi dengan orang tersebut.
Baca juga:
Cari Kerja atau Perkenalkan Bisnismu di Pasar SAKTI Virtual oleh Linknet
2. Membangun kedekatan

"Kalau kesempatan adanya sekarang, ya kita harus mendekat dan harus memperkenalkan diri," ungkap Didi. Ia mengatakan bahwa kita harus berani open up terlebih dahulu seperti menyebutkan nama, tempat tinggal, dan bertanya kabar.
Ketika hendak membangun koneksi dan kedekatan dengan orang lain, kamu juga harus benar-benar tulus dan mendengarkan dengan baik, bukan sekedar basa-basi saja. "Offline online enggak ada bedanya, tetap sama saja. Yang di layar ini kan juga manusia, ya butuh ditegur," tambahnya.
Sayangnya, pertemuan secara virtual seringkali melahirkan excuse baru yang memberikan kesan yang sangat buruk bagi rekan kerja atau calon rekan kerja. "Rasanya sekarang orang paling takut liat ke layar kaya gini sih," sambil menutup kamera ketika sedang wawancara via Google Meets dengan MerahPutih.com.
Menutup kamera menjadi excuse yang paling mudah jika ingin kabur. "Padahal, semakin kelihatan muka, semakin oke. Kalau internet bagus, lo harus kasih lihat bahwa lo mau connect sama orang ini," ungkapnya.
Membuka diri dan ingin berkoneksi dengan seseorang menunjukkan keseriusanmu untuk melakukan kerjasama bisnis dengannya. Ingat, bahwa kamu adalah pihak yang "butuh" sehingga kamu harus menjalin koneksi secara bertahap layaknya pdkt dengan orang yang ditaksir.
"Jangan cerita langsung tentang produk lu, langsung ngomong maksud lu. Tanpa ada koneksi, tanpa ada trust, orang akan berpikir 'ngapain gue dengerin lo ngomong', gitu," ungkap Didi.
3. Jangan pushy

Kita memang harus menghargai waktu orang lain dan menghargai kesempatan, tetapi perkenalan dan membangun kedekatan juga perlu untuk menciptakan kepercayaan orang lain terhadap kita.
Setelah kepercayaan terbentuk, gunakan waktumu dengan efisien dan jabarkan produk atau layanan apa yang kamu tawarkan dan 'apa yang kamu inginkan' dari orang ini. Di sisi lain, hindari perilaku yang terus memaksa orang sampai membuatmu jadi annoying di mata orang lain. "Effort yang lo keluarkan harus sincere (tulus). Then again, caranya juga bukan membuat lo jadi pushy, jadi maksa. Lo harus menjadi orang yang enak," jelasnya. (SHN)
Baca juga:
Menurut Didi Mudita, Begini Generasi Z Mencuri Hati Generasi Senior
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis

Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi

Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS

IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI

Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga

Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis
