Inspirasi

Menurut Didi Mudita, Begini Generasi Z Mencuri Hati Generasi Senior

annehsannehs - Selasa, 03 Agustus 2021
Menurut Didi Mudita, Begini Generasi Z Mencuri Hati Generasi Senior

Didi Mudita, memberikan masukan pada generasi Z untuk mendekati generasi senior. (Foto: Ist)

Ukuran:
14
Audio:

SAAT ini, umumnya generasi Milenial akhir maupun Z, menganut satu motto hidup yang sederhana yakni cuan, cuan, dan cuan. Tidak heran, banyak yang memutuskan untuk menjadi entrepreneur alias pengusaha yang memiliki prinsip meraih keuntungan sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya.

Maka lahirlah berbagai perusahaan start-up dengan ide-ide menarik dan beragam. Biasanya, perusahaan start-up yang dikembangkan oleh generasi ini mampu memberikan ide yang relatable dengan kebutuhan konsumen di masa kini. Tidak heran, ide-ide kompleks yang mereka lahirkan ini memang timbul dari permasalahan yang terjadi di eranya mereka.

Baca juga:

Cari Kerja atau Perkenalkan Bisnismu di Pasar SAKTI Virtual oleh Linknet

drama 'Start-Up'. (Foto: Netflix)
Drama 'Start-Up' gambaran tepat generasi Z. (Foto: Netflix)

Lalu, apakah ide yang brilian saja sudah cukup untuk membuat perusahaan start-up menjadi sukses? Tentu tidak. Modal biasanya diperoleh dari investor yang berasal dari generasi yang lebih senior mulai dari generasi Milenial awal, X, atau Baby Boomers.

Lantas, bagaimana cara meyakinkan para senior agar percaya dan mau bekerjasama dengan perusahaan start up milik generasi muda yang baru mau bergerak? Apakah generasi Z harus mengejar-ngejar para senior dan mengklaim bahwa produk atau layanan yang diberikan dijamin paling baik dan bisa memberikan keuntungan maksimal?

Jawabannya tidak. CEO of Impact Factory, Didi Mudita mengatakan kepada MerahPutih.com bahwa para generasi muda harus bisa jujur dan memposisikan diri bahwa mereka hanya memiliki ide yang cemerlang. Mereka masih membutuhkan modal dan panduan berbisnis dari para senior yang lebih berpengalaman.

"Justru kamu jangan bilang bahwa 'gue punya produk paling oke dan paling bisa nguntungin lo', atau 'gue adalah orang yang tepat untuk berbisnis dengan lo', enggak gitu. Menurut saya, justru kamu harus memposisikan diri bahwa I have the idea, I also need the money, yes, but the most important thing is I need your guidance," jelas Didi.

Baca juga:

Studi: Generasi Z Cendrung Lebih Menjaga Privasi

Didi Mudita ketika diwawancarai oleh MerahPutih.com. (Foto Ist)
Didi Mudita ketika diwawancarai oleh MerahPutih.com. (Foto: Ist)

Sementara di sisi para senior, mereka kesal jika mendapati anak muda yang mengklaim bisa memberikan keuntungan jika bekerjasama atau berinvestasi pada perusahaan start-up mereka. "Lo tahu apa, sedangkan lo mau compete (bersaing) sama mereka yang memiliki pengalaman, ya enggak bisa. Tapi, kamu bisa compete dengan ide. Angkatan kalian (generasi Z) itu penuh ide, lebih fasih daripada temen-temen Milenial awal dan Generasi X," ungkapnya ketika dihubungi via Google Meets oleh MerahPutih.com.

Para senior lebih memiliki wawasan, jaringan, keterampilan, dan pengalaman. Para senior juga lebih mahir dalam pengaplikasian atau urusan operasional lainnya. Di sisi lain, generasi muda bisa menyumbangkan ide atau wawasan teknologi yang mereka miliki.

Jika masing-masing kelebihan dari tiap generasi bisa digabungkan, maka akan tercipta kerjasama bisnis yang menguntungkan dan saling melengkapi. "Jadi menurut saya, yang harus kamu (generasi Z) yakinkan ke mereka (Generasi X) adalah bahwa you need their help," jelas Didi.

Baca Juga:

Tren Makanan Sehat Kekinian yang Digemari Generasi Z

Ia juga mengatakan bahwa para senior ini sebenarnya senang dan suka ketika dimintai tolong. Mereka pun juga ingin belajar dari para generasi muda yang lebih melek teknologi ketimbang mereka. "Tetapi, mungkin mereka gengsi untuk ngomongnya", ungkap Didi sambil tertawa.

Didi pun berpendapat bahwa Pasar SAKTi menjadi lapak virtual yang sangat efektif dan menguntungkan untuk mempertemukan berbagai pelaku bisnis dan SDM untuk bisa bertukar pikiran dan saling memberikan keuntungan dalam berbisnis.

Di kultur Indonesia sendiri, kata "pasar" bukan hanya menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli. "Di kultur Indonesia, pasar dilihat sebagai tempat networking. Seperti di daerah-daerah pelosok Indonesia, orang-orang terhubung karena satu pasar. Mereka barter di situ, saling ngobrol, juga mengukur, benchmarking bahwa sebuah desa itu majunya karena apa," ungkap Didi.

Baca Juga:

Bukan Berkeluarga, Ini 3 Prioritas Gen Z dan Milenial Menurut Survei

Didi Mudita. (Foto Ist)
Didi Mudita, generasi Z harus memberikan 'kekinian' pada generasi senior. (Foto Ist)

Ia menjelaskan bahwa konsepnya serupa dengan apa yang diterapkan di Pasar SAKTI. Pasar SAKTI menjadi tempat yang seru dan menyenangkan agar bisa terjadi kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu. "Menurut saya, Pasar SAKTI menjadi satu tempat yang asyik banget. Disini bisa saling belajar, saling kenal, dan bertujuan untuk creating conversations lanjutan setelah itu," tutupnya.

Pasar SAKTI adalah rangkaian virtual event yang berfokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia serta pemanfaatan teknologi dan digitalisasi bagi sektor usaha kecil menengah dan start-up.

Di acara ini, para UMKM dan startup bisa memasarkan jasa atau produknya secara daring. Selain itu, para fresh graduate atau para pencari kerja lainnya berkesempatan terhubung dengan para perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan dan berbagai ilmu seputar bisnis.

Program yang diselenggarkan oleh LinkNet melalui FirstAcademy ini memiliiki tujuan mendorong pengembangan bisnis sekaligus mendukung upaya pemerintah untuk memulihkan perekonomian Indonesia. Salah satunya UMKM sebagai salah satu sektor paling terdampak oleh pandemi COVID-19. (SHN)

Baca juga:

Nikmatnya Bisnis Facial Homespa di Masa Pandemi

#Bisnis #Generasi Z
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Indonesia
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Komisi XI Muhamad Misbakhun mengunjungi BEI untuk menunjukkan dukungan terhadap pasar modal Indonesia di tengah penurunan IHSG.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Fashion
Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
Donatella Versace akan beralih ke peran baru sebagai chief brand ambassador.
Dwi Astarini - Jumat, 14 Maret 2025
 Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
Dunia
Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis
Shell lakukan perombakan besar dengan penunjukan pemimpin baru dan struktur yang lebih sederhana.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 06 Maret 2025
Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis
Dunia
Apple dan Indonesia Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Penjualan iPhone 16
Indonesia melarang penjualan produk Apple yakni seri iPhone 16 ?sejak Oktober 2024.
Dwi Astarini - Kamis, 27 Februari 2025
Apple dan Indonesia Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Penjualan iPhone 16
Bagikan