Tarian Cokek, Tari Penyambutan Tamu Masyarakat Tangerang

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 19 Februari 2016
Tarian Cokek, Tari  Penyambutan Tamu Masyarakat Tangerang

Penampilan Tari Cokek Tangerang, Banten (Foto: kabupatentangerangkita.com)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya - Tari Cokek termasuk jenis tari-tarian yang lazim dipertunjukan masyarakat Banten di kawasan Tangerang. Tarian Cokek pertama kali diperkenalkan seorang tuan tanah keturunan Tionghoa, Tan Sio Kek. Menurut kisahnya, Tan Sio Kek kerap menyelenggarakan pesta di kediamannya dan mengundang orang para musisi dari daratan Cina dengan membawa alat musik dari negara asalnya.

Alat musik yang dimainkan musisi dari Cina yakni Rebab Dua Dawai, selain itu ketiga musisi itu memainkan alat tradisional Tangerang seperti Seruling, Gong dan kendang. Untuk meramaikan suasana, Tan Sio Kek menampilkan tiga perempuan menari mengikuti alunan musik dari para musisi. Para tamu yang menghadiri pesta itu menyebut penari-penari sebagai Cokek. Namun, ada meyakini Cokek itu nama dari salah satu anak buah Tan Sio Kek. Sejak saat itu masyarakat Tangerang, Banten mulai kenal Tari Cokek.

Tarian Cokek biasanya dimainkan oleh sepuluh orang penari wanita, dan tujuh orang laki-laki pemegang gamang kromong, alat musik yang mengiringinya. Tari Cokek merupakan jenis tarian khas yang berasal dari daerah Tangerang yang pada awalnya berkembang di daerah betawi. Di daerah Tangerang, tari Cokek biasanya dimainkan sebagai pertunjukkan hiburan saat warga Cina benteng menyelenggarakan acara, khususnya acara pernikahan. Oleh warga Tionghoa di Tangerang, Tari Cokek disebut sebagai tari penyambutan tamu.

Berikut gerakan dan musik Tari Cokek yang diperlombakan di Tangerang:

Keunikan Tari Cokek terlihat pada gerakan tubuh penarinya yang bergerak perlahan-lahan sehingga mudah untuk diikuti oleh penonton. Gerakan tarian tari Cokek ini kemudian akan dilanjutkan dengan ajakan pada para penonton untuk ikut bergabung menari. Ajakan pada para penonton itu dilakukan dengan cara mengalungkan selendang ke leher sambil menariknya maju ke depan atau ke panggung.

Ajakan itu umumnya ditujukan kepada pemuka masyarakat atau orang kaya yang hadir pada acara itu. Proses menari bersama ini dilakukan berdekatan antara penari dengan penonton, tetapi tidak saling bersentuhan.

Selain gerakannya yang pelan dan mudah diikuti, keunikan lainnya pada tarian ini adalah pada busana penarinya. Biasanya busana yang dipakai para penari adalah kebaya yang terbuat dari kain sutra yang memiliki warna mencolok, yaitu berwarna hijau, merah, kuning, dan ungu dan warna kain ini akan bertambah mencolok ketika terkena pancaran sinar lampu.

Selain keindahan busananya, selendang dan rambut penari yang dikepang dan dipasangi sanggul juga menambah kecantikan para penari itu. Nah, ingin menikmati Tari Cokek? Datanglah ke Tangerang, Banten.

BACA JUGA:

  1. Anggrek Jadi Motif Khas Batik Tangerang Selatan
  2. Rekreasi Keluarga di Hutan Kota Jombang Tangerang Selatan
  3. Berburu Daging Kodok di Pasar Lama Tangerang
  4. Prilly Sukses Hibur Warga Tangerang
  5. Wow, Tangerang Pesta Salju untuk Pertama Kalinya

 

#Provinsi Banten #Tangerang Banten #Tarian Tradisional #Tari Cokek
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Tradisi
Tari Kebalai Tradisi khas NTT, Dukungan Emosional untuk Keluarga yang Kemalangan
Melerai duka dengan tarian Kebalai merupakan tradisi yang turun temurun dilakukan masyarakat Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 Februari 2025
Tari Kebalai Tradisi khas NTT, Dukungan Emosional untuk Keluarga yang Kemalangan
Tradisi
Ramah Tamah Khas Masyarakat Bengkulu lewat Tari Persembahan
Tari Persembahan biasa dibawakan dua penari laki-laki dan lima penari perempuan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 Februari 2025
Ramah Tamah Khas Masyarakat Bengkulu lewat Tari Persembahan
Tradisi
Tarian Sakral Bedhaya Ketawang Iringi Upacara Kenaikan Tahta PB XIII
Tarian sakral Bedhaya Ketawang hanya dipentaskan setahun sekali di Keraton Surakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 26 Januari 2025
Tarian Sakral Bedhaya Ketawang Iringi Upacara Kenaikan Tahta PB XIII
Tradisi
Muang Sangkal, Tarian Penolak Bala khas Madura
Tarian Muang Sangkal menjadi representasi kebudayaan masyarakat Madura yang kental dengan nuansa ritual dan keagamaan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 17 Januari 2025
Muang Sangkal, Tarian Penolak Bala khas Madura
Tradisi
Cerita Kehidupan Suku Moy Dituangkan dalam Tarian Wutukala
Wutukala adalah salah satu tarian tradisional masyarakat lokal menunjukkan aktivitas berburu ikan.
Frengky Aruan - Senin, 06 Januari 2025
Cerita Kehidupan Suku Moy Dituangkan dalam Tarian Wutukala
Tradisi
Ekspresi Syukur Doa lewat Tarian Rapai Geleng Aceh Barat Daya
Tarian yang hanya diikuti penari pria ini adalah wujud persembahan sebagai ungkapan rasa gembira, atas keberkahan yang Allah SWT.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 27 Desember 2024
Ekspresi Syukur Doa lewat Tarian Rapai Geleng Aceh Barat Daya
Tradisi
Ada Pengaruh dari Timur Tengah, Tari Zapin Riau Tampilkan Keindahan Gerakan
Tari Zapin asal Riau menampilkan keindahan gerakan. Tarian itu mendapat pengaruh dari budaya Timur Tengah.
Soffi Amira - Rabu, 06 November 2024
Ada Pengaruh dari Timur Tengah, Tari Zapin Riau Tampilkan Keindahan Gerakan
Travel
Tarian Sakral Sarat Mistis di Tari Rentak Bulian dari Riau
Ada syarat dan ketentuan yang diberlakukan pada para penari Rentak Bulian.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 06 November 2024
Tarian Sakral Sarat Mistis di Tari Rentak Bulian dari Riau
Tradisi
Sanghyang Dedari, Tarian Sakral Penolak Bala dari Bali
Tarian Sanghyang Dedari merupakan warisan budaya pra-Hindu bertujuan menolak bala alias hal-hal buruk
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 24 September 2024
Sanghyang Dedari, Tarian Sakral Penolak Bala dari Bali
Tradisi
Mengenal Tari Kegembiraan ‘Gending Sriwijaya’
Tari Gending Sriwijaya secara resmi ditampilkan pada hari Kamis, 2 Agustus 1945
Angga Yudha Pratama - Rabu, 18 September 2024
Mengenal Tari Kegembiraan ‘Gending Sriwijaya’
Bagikan