Sanghyang Dedari, Tarian Sakral Penolak Bala dari Bali

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 24 September 2024
Sanghyang Dedari, Tarian Sakral Penolak Bala dari Bali

Tarian Sanghyang Dedari dilakukan oleh penari cilik. (Foto: YouTube/rarebali)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Mengekspresikan permohonan doa melalui tarian merupakan salah satu cara masyarakat hindu Bali meminta bantuan kepada Sang Hyang. Salah satu contohnya yakni dengan menarikan Tari Sanghyang Dedari.

Dilansir laman denpasarkota.go.id, Sanghyang dikatakan sebagai tarian sakral karena termasuk dalam tari kerauhan (kemasukan roh), yakni roh dedari maupun roh binatang yang memiliki kekuatan gaib.

Disebutkan kalau tarian Sanghyang Dedari merupakan warisan budaya pra-Hindu bertujuan menolak bala alias hal-hal buruk, seperti bencana alam atau wabah penyakit.

Baca juga:

Rayakan Penampahan Galungan, Umat Hindu Bali Memasak Lawar nan Penuh Makna

Dengan tarian Sanghyang Dedari ini, masyarakat lokal melakukan perjalanan spritual agar terhubung dengan alam gaib. Dilakukan dengan iringan tembang-tembang pemujaan serta tetabuhan.

Melaksanakan tradisi tarian Sanghyang Dedari mesti mengandung tiga unsur penting yakni api, gending sanghyang dan penari.

Baca juga:

Pemulasaraan Jenazah Lewat Tradisi Mepasah di Desa Trunyan Bali

Secara teknis, tarian Sanghyang Dedari dilakukan sepasang penari cilik yang sebelumnya diupacarai dan dinyanyikan gending sanghyang dedari. Kemudian ditunggu sampai pingsan, sebagai pertanda sudaj dimasuki roh dedari.

Nantinya, kedua penari akan mensri dalam keadaan tidak sadar di atas pundak pria mengelilingi tempat pentas.

Baca juga:

5 Makanan Khas Bali yang Paling Diincar Wisatawan

Hal yang menarik dari tarian Sanghyang Dedari adalah busan dan atribut yang dikenakan penari. Di mana busana berwarna putih kuning. Artinya melambangkan kesucian, keselamatan, dan kemakmuran.

Sedangkan atributnya, di bagian kepala (gelungan) diletakkan kulit buah jeruk Bali berhias rangkaian bunga sandat, cempaka, ratna, gemitir, dan jepun. Tradisi gelungan tersebut hanya ada di Desa Geriana Kauh. Sehingga setiap daerah, berbeda pula gelungannya. (Tka)

#Tradisi #Bali #Tarian Nusantara #Tarian Tradisional
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
Waspada Potensi Banjir Rob di 7 Pesisir di Bali pada 5-9 November
Potensi banjir rob seperti disampaikan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar.
Frengky Aruan - Selasa, 04 November 2025
Waspada Potensi Banjir Rob di 7 Pesisir di Bali pada 5-9 November
Indonesia
Viral Lift Rp 200 Miliar di Tebing Pantai Kelingking Nusa Penida, DPR Minta Proyek Tak Rusak Alam
Proyek pembangunan lift senilai Rp 200 miliar di tebing Pantai Kelingking tuai kontroversi, DPR RI meminta agar proyek tak merusak lingkungan dan dilakukan dengan sosialisasi terbuka.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
Viral Lift Rp 200 Miliar di Tebing Pantai Kelingking Nusa Penida, DPR Minta Proyek Tak Rusak Alam
Indonesia
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Regulasi yang tumpang tindih antara kebijakan pemerintah pusat dan peraturan daerah ini yang membuat Pemprov Bali maupun kabupaten/kota sulit mengontrol alih fungsi lahan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Tradisi
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Sebanyak 14 warisan budaya Solo berbagai kategori berbeda dari makanan hingga olahraga tradisional ditetapkan WBTb.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Indonesia
Akhirnya Pengelola GWK Hancurkan Tembok Pembatasan Yang Halangi Akses Warga
Setelah terjadi pertemuan antara Pemprov Bali dengan PT GAIN, berhasil disepakati bahwa tembok penghalang itu dibongkar mulai Rabu (1/10).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Akhirnya Pengelola GWK Hancurkan Tembok Pembatasan Yang Halangi Akses Warga
Indonesia
5 Pesisir di Bali yang Berpotensi Alami Banjir Rob pada 7-11 Oktober
Rob akan terjadi karena adanya fenomena fase bulan purnama yang jatuh pada Senin (6/10) dan fase peringee atau jarak terdekat bulan ke bumi pada 7 Oktober 2025.
Frengky Aruan - Rabu, 01 Oktober 2025
5 Pesisir di Bali yang Berpotensi Alami Banjir Rob pada 7-11 Oktober
Berita Foto
Jelang Ajang Kompetisi Indonesia Menari 2025 Hadir Serentak di 11 Kota
Aksi penari dalam konferensi pers jelang gelaran Indonesia Menari 2025 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 30 September 2025
Jelang Ajang Kompetisi Indonesia Menari 2025 Hadir Serentak di 11 Kota
Indonesia
2 Maskapai China dan Korea Anyar Terbang ke Bali, Wisatawan Diharapkan Makin Banyak
China sendiri merupakan salah satu pasar utama pariwisata internasional Bali, sehingga pembukaan rute ini memiliki nilai strategis.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 28 September 2025
2 Maskapai China dan Korea Anyar Terbang ke Bali, Wisatawan Diharapkan Makin Banyak
Indonesia
Basarnas Perluas Pencarian WNI Inggris Diduga Hanyut di Pantai Legian, Lewat Jalur Laut dan Udara
Selain jalur laut, Basarnas Bali turut melakukan pemantauan di udara dengan menggunakan drone thermal dan penyisiran SRU darat di seputaran pantai.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 25 September 2025
Basarnas Perluas Pencarian WNI Inggris Diduga Hanyut di Pantai Legian, Lewat Jalur Laut dan Udara
Indonesia
Gempa Bawah Laut Magnitude 5,7 di Banyuwangi, Getaran Dirasakan Sampai Denpasar, Bali
Getaran gempa dilaporkan terasa kuat hingga ke sejumlah daerah di sekitarnya, termasuk Jember dan bahkan hingga ke Badung dan Denpasar, Bali.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Gempa Bawah Laut Magnitude 5,7 di Banyuwangi, Getaran Dirasakan Sampai Denpasar, Bali
Bagikan