Gelombang Tinggi dan Jarak Pandang Tipis ‘Gagalkan’ Evakuasi Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali


KMP Tunu Pratama Jaya. (Foto: ASDP)
MERAHPUTIH.COM - PENCARIAN korban tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali belum mengalami perkembangan. Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan melaporkan mereka belum menemukan korban pada evakuasi Jumat (4/7).
"Jadi pada hari kedua pencarian hari ini belum ada temuan baru dari korban yang dinyatakan hilang,” kata Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyanto kepada wartawan di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (4/7).
Dia mengatakan tim SAR gabungan sudah maksimal mencari puluhan korban yang dinyatakan hilang, baik dari jalur darat, laut, maupun udara. Ribut Eko menyampaikan faktor cuaca pada hari kedua pencarian korban tenggelam juga menjadi kendala bagi tim SAR. Jarak pandang yang hanya tiga kilometer dari sebelumnya 10 kilometer, gelombang tinggi 2,5 meter, dan angin yang cukup kencang.
Dia menjelaskan tim SAR bersama On Scene Coordinator (OSC) dan Pangkalan TNI-AL (Lanal) Ketapang mulai menganalisis peta bawah laut untuk mengetahui kontur serta kedalaman di sekitar lokasi tenggelamnya kapal. “Kami mempelajari kedalaman laut Selat Bali, yang berkisar 40 hingga 50 meter. Hal ini menjadi dasar untuk mempertimbangkan pelaksanaan operasi penyelaman,” kata Eko.
Baca juga:
Menurut Eko, sebelum operasi penyelaman dilakukan, tim gabungan akan menyiapkan sarana dan prasarana serta mengecek kesiapan personel penyelam. “Ada tahap pendahuluan yang harus dipenuhi, termasuk perlengkapan dan kesiapan penyelam. Prosedur keselamatan dan kelayakan personel juga harus dipastikan,” jelasnya.
Sementara itu, Kantor Distrik Navigasi telah menyiapkan peralatan deteksi bawah laut untuk mencari posisi pasti bangkai kapal. Peralatan tersebut termasuk teknologi portable underwater searching device yang mencakup magnetometer dan sistem deteksi dari kapal dengan sonar canggih.
“Kami mulai meminta pengiriman peralatan tersebut. Setelah tiba, akan langsung digunakan untuk pendalaman bersama KNKT dan stakeholder lainnya,” tandasnya.(knu)
Baca juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Akhirnya Pengelola GWK Hancurkan Tembok Pembatasan Yang Halangi Akses Warga

5 Pesisir di Bali yang Berpotensi Alami Banjir Rob pada 7-11 Oktober

2 Maskapai China dan Korea Anyar Terbang ke Bali, Wisatawan Diharapkan Makin Banyak

Basarnas Perluas Pencarian WNI Inggris Diduga Hanyut di Pantai Legian, Lewat Jalur Laut dan Udara

Gempa Bawah Laut Magnitude 5,7 di Banyuwangi, Getaran Dirasakan Sampai Denpasar, Bali

Gempa Bumi Dengan Magnitudo 5,7 Landa Pulau Bali

Tanggapi Kasus Jantung WNA Australia yang Tertinggal di Bali, Komisi IX DPR: Pelanggaran Serius dan Harus Diusut!

Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
