Flores Cantik

Tari Caci, Tak Sekadar Luka dan Darah Para Kesatria

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Minggu, 02 September 2018
Tari Caci, Tak Sekadar Luka dan Darah Para Kesatria

Penari Caci. (www.flickr.com)

Ukuran:
14
Audio:

IRINGAN musik dari tetabuhan gendang, gong, tembong, dan kidung adat memecah suasana. Sebelum Tari Caci atau tarian perang itu dimulai, lazimnya sesepuh adat meminta para penari lainnya melakukan Tari Danding atau Tandak Manggarai. Tarian tersebut dibawakan laki-laki dan perempuan yang memang khusus dipertunjukkan sebagai atraksi untuk meramaikan Tari Caci.

Para penonton pun riuh dalam luapan bara semangat. Bak perang. Dua kesatria melenggang ke tengah lapangan. Bagi mereka, hal itu merupakan kebanggaan, 'ca nai latang Manggarai', yang berarti 'Satu hati untuk bumi Manggarai'. Tari Caci atau tarian perang masyarakat Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur pun bakal segera dimulai.

Penari Caci. (wikipedia.org)

Kedua kesatria pilihan tersebut maju berhadapan. Tatapan mata mereka tampak tajam memandang. Seorang penari yang berperan sebagai pemukul (paki) berusaha menyerang lawan dengan pecut yang terbuat dari kulit kerbau yang dikeringkan.

Sementara, pegangan pecut dibuat dari lilitan kulit kerbau. Sedangkan di ujung pecut terpasang kulit kerbau tipis yang sudah kering dan keras, atau biasa disebut lempa atau lidi enau yang masih hijau (pori).

Adapun laki-laki yang berperan sebagai penangkis (ta’ang), menangkis serangan lawan dengan perisai yang disebut nggiling dan busur dari bambu berjalin rotan yang disebut agang atau tereng. Perisai berbentuk bundar, berlapis kulit kerbau yang sudah dikeringkan. Perisai dipegang dengan sebelah tangan, sementara sebelah tangan lainnya memegang busur penangkis.

Penari Caci. (wikipedia.org)

Tak hanya unik pada persenjataan, pun dengan pakaian khas yang menjadi daya tarik lain. Para penari mengenakan celana panjang berwarna putih dipadu kain songke (sejenis songket khas Manggarai) yang dipakai dari pinggang hingga sebatas lutut.

Sedangkan tubuh mereka, dibiarkan telanjang. Sebab, pada bagian tubuh itu merupakan sasaran serangan lawan. Adapun bagian kepala, para penari mengenakan topeng (panggal) berbentuk seperti tanduk kerbau dan terbuat dari kulit kerbau yang keras serta dihiasi kain warna-warni. Panggal akan menutupi sebagian muka yang sebelumnya sudah dibalut dengan handuk sebagai pelindung.

Di samping itu, bagi masyarakat Manggarai, panggal mengandung arti lima dasar kepercayaan. Bagian tengahnya melambangkan rumah gendang, yaitu pusat persatuan masyarakat Melo tempat terselenggaranya berbagai acara persembahan.

Penari Caci. (http://mycoretansederhana.blogspot.com)

Para penari biasanya juga mengenakan hiasan mirip ekor kuda terbuat dari bulu ekor kuda (lalong denki). Pada bagian sisi pinggang terpasang sapu tangan warna-warni yang digunakan untuk menari setelah atau sebelum dipukul lawan.

Terdapat pula untaian pada pinggang belakang yang akan bergemirincing mengikuti gerak penari, sekaligus penambah semarak musik gendang dan gong serta nyanyian (nenggo atau dere) pengiring tarian.

Para penari tersebut tampak gagah mengenakan pakaian tersebut ditambah lagi dengan postur tubuh yang atletis. Penampilan mereka sebagai penari perang semakin meyakinkan dengan atribut senjata.

Hingga saat ini, Tari Caci masih merupakan salah satu kesenian tradisional yang cukup terkenal dan masih dilestarikan oleh masyarakat Manggarai di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Kesenian tersebut juga masih kerap ditampilkan di berbagai acara seperti syukuran musim panen (hang woja), ritual tahun baru (penti), dan penyambutan tamu besar.

#Flores Cantik #Tarian Tradisional #Tarian Nusantara
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Tradisi
Tari Kebalai Tradisi khas NTT, Dukungan Emosional untuk Keluarga yang Kemalangan
Melerai duka dengan tarian Kebalai merupakan tradisi yang turun temurun dilakukan masyarakat Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 Februari 2025
Tari Kebalai Tradisi khas NTT, Dukungan Emosional untuk Keluarga yang Kemalangan
Tradisi
Ramah Tamah Khas Masyarakat Bengkulu lewat Tari Persembahan
Tari Persembahan biasa dibawakan dua penari laki-laki dan lima penari perempuan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 Februari 2025
Ramah Tamah Khas Masyarakat Bengkulu lewat Tari Persembahan
Tradisi
Tarian Sakral Bedhaya Ketawang Iringi Upacara Kenaikan Tahta PB XIII
Tarian sakral Bedhaya Ketawang hanya dipentaskan setahun sekali di Keraton Surakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 26 Januari 2025
Tarian Sakral Bedhaya Ketawang Iringi Upacara Kenaikan Tahta PB XIII
Tradisi
Muang Sangkal, Tarian Penolak Bala khas Madura
Tarian Muang Sangkal menjadi representasi kebudayaan masyarakat Madura yang kental dengan nuansa ritual dan keagamaan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 17 Januari 2025
Muang Sangkal, Tarian Penolak Bala khas Madura
Tradisi
Cerita Kehidupan Suku Moy Dituangkan dalam Tarian Wutukala
Wutukala adalah salah satu tarian tradisional masyarakat lokal menunjukkan aktivitas berburu ikan.
Frengky Aruan - Senin, 06 Januari 2025
Cerita Kehidupan Suku Moy Dituangkan dalam Tarian Wutukala
Tradisi
Ekspresi Syukur Doa lewat Tarian Rapai Geleng Aceh Barat Daya
Tarian yang hanya diikuti penari pria ini adalah wujud persembahan sebagai ungkapan rasa gembira, atas keberkahan yang Allah SWT.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 27 Desember 2024
Ekspresi Syukur Doa lewat Tarian Rapai Geleng Aceh Barat Daya
Tradisi
Ada Pengaruh dari Timur Tengah, Tari Zapin Riau Tampilkan Keindahan Gerakan
Tari Zapin asal Riau menampilkan keindahan gerakan. Tarian itu mendapat pengaruh dari budaya Timur Tengah.
Soffi Amira - Rabu, 06 November 2024
Ada Pengaruh dari Timur Tengah, Tari Zapin Riau Tampilkan Keindahan Gerakan
Travel
Tarian Sakral Sarat Mistis di Tari Rentak Bulian dari Riau
Ada syarat dan ketentuan yang diberlakukan pada para penari Rentak Bulian.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 06 November 2024
Tarian Sakral Sarat Mistis di Tari Rentak Bulian dari Riau
Tradisi
Tari Tolire Ma Jojoho Angkat Kisah Buaya Danau Kaki Gunung Gamalama
Danau Tolire terletak di Takome, Pulau Ternate, Maluku Utara, tepatnya di kaki Gunung Gamalama. Danau itu terkenal karena dihuni banyak buaya pasca-letusan Gunung Gamalama.
Wisnu Cipto - Minggu, 27 Oktober 2024
Tari Tolire Ma Jojoho Angkat Kisah Buaya Danau Kaki Gunung Gamalama
Tradisi
Sanghyang Dedari, Tarian Sakral Penolak Bala dari Bali
Tarian Sanghyang Dedari merupakan warisan budaya pra-Hindu bertujuan menolak bala alias hal-hal buruk
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 24 September 2024
Sanghyang Dedari, Tarian Sakral Penolak Bala dari Bali
Bagikan