Tanggapan Moeldoko soal Wacana Referendum Aceh
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
MerahPutih.com - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menanggapi wacana referendum Aceh harus kembali kepada konstitusi Republik Indonesia.
"Kita tidak bisa merespon berlebihan, tetapi kembali kepada konstitusi. Negara ini sudah memiliki konstitusi dan NKRI ya sudah itu dijalankan, tidak ada pemikiran lain," katanya seperti dilansir Antara, Jumat (31/5).
Moeldoko menilai, jika wacana referendum Aceh berupa wacana akademik, maka hal itu diperbolehkan. Namun, jika wacana tersebut telah memiliki niat untuk keluar dari NKRI maka memiliki resiko yuridis.
Dia juga menganggap pernyataan referendum Aceh yang dilontarkan oleh Ketua Umum DPA Partai Aceh Muzakir Manaf alias Mualem merupakan emosi akibat tidak menang dalam pemilu sehingga kursi partai dia berkurang.
"Sekali lagi, saya melihatnya wacana akademik saja itu. Jadi jangan kita berlebihan dalam merespon, nanti menjadi salah. Tapi kalau sudah punya niat dan tindakan, kita lain bermainnya," tegas Moeldoko.
Sebelumnya Ketua Umum DPA Partai Aceh Muzakir Manaf alias Mualem melontarkan permintaan referendum saat menghadiri acara peringatan Haul Wali Nanggroe Almarhum Tgk Muhammad Hasan Ditiro Ke-9. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Bendera Putih Bertebaran di Aceh setelah Bencana, Gubernur Mualem: itu bukan Bentuk Menyerah dan Putus Asa
Update Bencana Alam Sumatra: 1.059 Orang Meninggal, 192 Masih Dalam Pencarian
Hunian Sementara Korban Banjir Aceh Mulai Dibangun di Pidie, Aceh Tengah dan Gayo Lues Segera Menyusul
Aceh Minta Bantuan UNDP & UNICEF, Begini Respons Perwakilan PBB di RI
Pemda Aceh Minta Bantuan ke PBB, Pemerintah Diminta Buka Komunikasi agar tak Salah Persepsi
Aceh tak Punya Kewenangan untuk Minta Bantuan ke PBB, Mesti Izin ke Pemerintah Pusat
Mualem Bantah Minta Bantuan Luar Negeri, Tapi ke UNDP dan UNICEF yang Aktif di Aceh
RS Akhirnya Beroperasi setelah Banjir, DPR Ingatkan Optimalkan Layanan
Rute Kualanamu–Rembele Diresmikan, Vital untuk Transportasi Udara Pascabencana
Korban Tewas Banjir Pulau Sumatera Tembus 1.006 Orang, Hampir Setengahnya di Aceh