Tanda Rempah Sudah Tidak Layak Pakai
Rempah-rempah atau bumbu dapur yang melezatkan masakan. (Foto: Pexels/Mareefe)
REMPAH atau bumbu dapur task bisa dielakan harus selalu ada di dapur. Meskipun bumbu dapur rata-rata tahan cukup lama untuk digunakan. Namun kamu perlu memeriksa kondisinya sesekali dari segi tekstur, warna, dan rasa.
Ini untuk melihat kelayakan pakai dari bumbu dapur yang disimpan. Jika sudah tidak layak untuk digunakan, segera singkirkan. Inilah langkah yang dapat kamu lakukan, untuk mengetahui kelayakan bumbunya, dilansir dari laman Bestlife.
Baca Juga:
1. Tekstur
Ketika bumbu dapur yang kamu beli kondisinya sudah berbeda dari sebelumnya, seperti tekstur bumbunya terlihat basah, menggumpal, dan sulit larut. Itu berarti bumbu dapur sudah tidak layak untuk digunakan. Vicky Cano dari Mealfan, mengatakan bahwa bumbu yang lembab, kemungkinan dalamnya sudah ditumbuhi jamur. Jika dalam kondisi tersebut masih digunakan, justru akan menjadi racun untuk dikonsumsi.
2. Bau dan warnanya
Bumbu dapur yang kadaluarsa tidak selalu dilihat dari teksturnya, melainkan bisa dikenali dari bau dan perubahan warna yang berbeda dari sebelumnya. Menurut pakar kuliner, Lori Bogedin, rempah-rempah memiliki warna yang terang dan selama itu kondisinya masih segar. Sementara, jika warnanya berubah serta mengeluarkan bau yang tidak sedap, berarti rempah-rempah tersebut sudah tidak layak pakai.
Baca Juga:
3. Ketahanan yang berbeda
Saat membeli rempah-rempah, penting untuk mengetahui berapa lama rempah-rempah tersebut dapat disimpan. Menurut Julia Bobak, pembuat konten tentang makanan, ketahanan bumbu dapur ini tergantung bagaimana bumbu ini diproduksi sebelum dijual dan saat dikemas.
Bumbu dapur dapat bertahan selama enam bulan hingga tiga tahun, namun kamu harus tetap memeriksa kualitasnya sesekali. Bumbu dapur yang memiliki masa ketahanan enam bulan adalah kayu manis. Sementara yang bertahan 2-4 tahun, adalah cabai bubuk, bawang putih bubuk, kunyit, dan pala.
4. Gunakan wadah yang tepat
Dalam penggunaan rempah-rempah kita tidak membutuhkannya dalam jumlah yang banyak, sehingga untuk mencegah pemborosan kamu bisa menggunakan wadah yang ukurannya sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, gunakan wadah yang kedap udara, dan bersih. Kemudian, pastikan kamu menaruhnya di tempat yang jauh dari jangkauan sinar matahari. (Cil)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis
Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah