Takut Disweeping Polisi, Petugas Gedung Kawasan Palmerah Tak Pakai Odol

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 01 Oktober 2019
 Takut Disweeping Polisi, Petugas Gedung Kawasan Palmerah Tak Pakai Odol

Kerusuhan di Kawasan Palmerah, Jakarta Barat (MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Petugas keamanan gedung di kawasan Palmerah, Jakarta Barat takut menggunakan pasta gigi atau odol di wajah karena akan berhadapan polisi.

Petugas keamanan di salah satu gedung di kawasan Palmerah bernama Aji memilih tak memakai Odol saat kericuhan pecah di Palmerah antara polisi dan aksi unjuk rasa.

Baca Juga:

Polisi Ciduk Empat Orang Usai Bentrokan di Perempatan Slipi dan Pejompongan

Menurut Aji, bila memakai Odol ditakutkan aparat akan menindak dirinya saat sweeping. Karena bila menggunakan diduga polisi ikut dalam aksi demonstrasi.

Massa bentrok dengan polisi di kawasan Palmerah
Bentorkan antara massa dan polisi di kawasan Palmerah, Jakarta Barat (MP/Rizki Fitrianto)

Tak hanya memikirkan diri sendiri, Aji juga melarang rekannya petugas Parkir memakai Odol karena ditakutkan nantinya kena sasaran polisi.

"Udah lah jangan pake Odol itu, nanti di sweeping polisi kena lu," saran Aji kepada rekannya.

Sementra itu, pengakuan petugas toko di sekitar Palmerah yang tak mau disebutkan namanya, bahwa pada aksi sebelumnya polisi sweeping hingga masuk gang. Parahnya lagi ada temannya yang ditangkap polisi padahal tak ikut dalam aksi.

Baca Juga:

Kapolres Jakpus: Ayo Adik-adik Pulang, Kasihan Orang Tua Kalian

"Polisi masuk ke gang sini sweeping. Temen saya ditahan belom balik sampe sekarang. Padahal ga ikut demo. Dia lagi nongkrong," jelasnya.

Hingga berita ini diturunkan aparat kepolisian masih terus berusaha memukul mudur para deminstrasi yang sedianya bakal menggelar aksi demonstrasi DPR/MPR.(Asp)

Baca Juga:

Polisi Tembakan Gas Air Mata ke Kampus Atmajaya

#Demo Rusuh #Aksi Sweeping #Petugas Keamanan #Aksi Unjuk Rasa
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi mengatakan, Presiden RI, Prabowo Subianto, harus segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang kredibel.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Indonesia
Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial
Karena situasi dan kondisi yang berangsur pulih, pemkot mencabut Status Siaga Darurat.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Stasiun TV dilarang menayangkan aksi unjuk rasa, karena mengandung unsur kekerasan. Lalu, apakah informasi tersebut benar?
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Indonesia
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Proses penegakan hukum pun dilakukan dengan analisa mendalam melalui gelar perkara yang terukur dan transparan.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Indonesia
Rincian Gaji dan Tunjangan DPR Setelah 17+8 Tuntutan Rakyat Diakomodir Pimpinan DPR
DPR RI juga akan memangkas tunjangan dan fasilitas anggota DPR setelah evaluasi meliputi biaya langganan, meliputi biaya listrik, biaya jasa telpon, biaya komunikasi intensif, dan biaya tunjangan transportasi.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Rincian Gaji dan Tunjangan DPR Setelah 17+8 Tuntutan Rakyat Diakomodir Pimpinan DPR
Indonesia
TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo Cukup Terlatih dan Terorganisasi
Freddy tidak mau menduga siapa pihak-pihak yang melatih aktor perusuh dan pelaku perusakan di tengah aksi demonstrasi beberapa hari lalu.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo  Cukup Terlatih dan Terorganisasi
Indonesia
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Total 315 orang sempat diamankan oleh Polrestabes Surabaya dalam kerusuhan tersebut, hampir setengahnya merupakan anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Indonesia
Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh
"Itu klasternya, baru itu saja 43, nanti ada aksi-aksi penjarahan, pengerusakan, kemudian, pengerusakan Polres Jakarta Timur, itu terpisah," ujar Ade.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh
Indonesia
TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional
Menurut Kapuspen TNI, Brigjen Freddy Ardianzah, konten-konten menyesatkan itu sengaja digoreng untuk mendiskreditkan TNI sekaligus memecah belah soliditas TNI dan Polri.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional
Indonesia
Gus Ipul Temui Korban Demo di Sulawesi Selatan, Janjikan Rehabilitasi Sosial
Gus Ipul menyampaikan, bagi anak-anak korban meninggal maupun orang tuanya akan ditindaklanjuti melalui pemberdayaan sosial.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Gus Ipul Temui Korban Demo di Sulawesi Selatan, Janjikan Rehabilitasi Sosial
Bagikan