Takut Biaya Rumah Sakit Mahal, Anak di Manokwari Alami Gizi Buruk
Tim UGM yang tergabung dalam Disaster Response Unit (DERU) terbang ke Agats, Asmat, Papua, untuk melakukan misi kemanusiaan. Foto: Humas UGM
Merahputih.com - Kasus gizi buruk kembali menyerang seorang anak berusia lima tahun bernama Eduard Mandacan di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Kepala Dinas Kesehatan Manokwari, Hendrik Sembiring menyarankan keluarga segera membawa Eduard untuk menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
"Tadi kami bersama petugas Puskemas Amban sudah berkunjung ke rumahnya, untuk memastikan langsung kondisi anak tersebut," kata Sembiring di Manokwari, Rabu (21/2) dilansir Antara.
Penderita gizi buruk ini adalah anak dari pasangan Mihel Mandacan dan Eremina Bebari, warga Kampung Pami Distrik Manokwari Barat.
Semula anak tersebut terlahir normal dengan berat mencapai 3 kg dan tinggi 50 cm. Pada usia sekitar 1,3 tahun jatuh sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit daerah setempat.
"Waktu itu muntah-muntah juga diare dan menjalani perawatan enam hari di RSUD Manokwari. Setelah sembuh petugas rumah sakit memperbolehkanya untuk pulang," katanya.
Setelah pulang, kondisi Eduard kembali melemah dan berat badan terus menurun. Orang tuanya membawa Eduard berobat ke Puskesmas Amban.
Kala itu, petugas Puskesmas menyarankan agar pasien dirujuk ke rumah sakit agar mendapat perawatan lebih lanjut.
"Keluarga tidak membawa anak itu ke rumah sakit karena takut tidak bisa membiayai. Punya kartu BPJS tapi dia takut dengan biaya-biaya yang lain," katanya.
Saat petugas dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas berkunjung, Rabu (21/2), Eduard hanya bisa terbaring lemas. Anak tersebut tidak bisa menggerakan tubuh, bahkan hanya sekadar duduk layaknya anak-anak lain seusianya.
Hasil diagnosa yang dilakukan, anak ini mengalami marasmus atau kurang gizi. Berat badan Eduard hanya 5,5 kg dengan tinggi 86 cm. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual