Tak Kuat Menahan Nafsu, Alasan Oknum Dokter Kandungan di Garut Nekat Lecehkan Perempuan Hamil
 Dwi Astarini - Kamis, 17 April 2025
Dwi Astarini - Kamis, 17 April 2025 
                Rilis Kasus pelecehan seksual dokter kandungan di Garut.(foto: humas Polres Garut)
MERAHPUTIH.COM - POLISI mengungkap motif dokter kandungan berinisial MSF yang terlibat pelecehan seksual di Garut, Jawa Barat. Kapolres Garut AKBP M Fajar Gemilang menyebut motif pelaku melakukan perbuatan tak senonoh itu karena hasrat seksual kepada pasien perempuan yang tengah hamil.
"Motif karena nafsu. Karena merasa bangkit, terangsang gitu ya, melihat dari pasien atau korban," ucap Kapolres kepada wartawan di Garut dikutip Kamis (17/4).
Polisi mengatakan dokter kandungan berinisial MSF sudah melakukan praktik di wilayah Garut sejak 2023. Diduga, aksi pelecehan seksual itu terjadi pada rentang 2023-2024.
Dari hasil penyelidikan sementara, terungkap dokter kandungan itu mengiming-imingi USG gratis terhadap korbannya. "Ada yang ditawari USG gratis atau layanan lainnya," kata dia.
Baca juga:
Modus Pelaku Pelecehan Seksual di RSHS Bandung: Sempat Bius Korbannya hingga Tak Sadarkan Diri
Fajar mengatakan layanan itu diberikan dokter tersebut di Klinik Karya Hasta Garut secara personal tanpa tercatat dalam daftar buku pasien. "Layanan-layanan lain secara personal sehingga si korban ini tidak terdeteksi di buku resepsionis klinik itu," ujarnya.
Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum Dokter MSF ini diketahui mulai ramai diperbincangkan sejak Selasa (15/4), setelah sebuah video berdurasi 53 detik yang merekam dugaan aksi cabul sang dokter beredar di media sosial.
Dalam video viral itu, oknum dokter MSF dinarasikan melakukan tindakan cabul, dengan menyentuh bagian payudara ibu hamil yang tengah melaksanakan pemeriksaan kandungan bersamanya.(knu)
Baca juga:
DPR Kritisi Kegagalan Pemantauan Etik Dokter Setelah Banyaknya Kasus Pelecehan Seksual
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Tidak Ada Korban Jiwa dalam Banjir Bandang di Banyuresmi Garut, BPBD Kerahkan Tim Gabungan Tanggulangi Dampak
 
                      36 Kasus Pelecehan Seksual di Kereta Mayoritas Terjadi di KRL, KAI Ancam Blacklist Pelaku Nakal
 
                      Komisi E DPRD DKI Jakarta Minta Disdik Tindak Tegas Guru yang Terlibat Kasus Asusila
 
                      Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran
 
                      Kompolnas Dorong Polda Jabar Tuntaskan Kericuhan Saat Pesta Rakyat Pernikahan Anak Gubernur Jabar yang Berakhir Tragis
 
                      Rektor Universitas Negeri Makassar Terseret Dugaan Pelecehan Seksual Ajak Dosen Cewek ke Hotel
 
                      Terancam Masuk ‘Daftar Hitam’ Jika Terlibat, Penumpang Kereta Api Diminta Tanda Tangan Petisi Tak Lakukan Aksi Pelecehan Seksual
 
                      Thomas Partey Bebas dari Tuduhan Pemerkosaan, Kok Bisa?
 
                      Jadi Tersangka Kasus Video Asusila, Raul Asencio Hadapi Hukuman 2,5 Tahun Penjara
 
                      3 Orang Meninggal dalam Resepsi Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, DPR: Jangan Ada yang Ditutup-tutupi
 
                      




