Swedia Mengimbau Warganya Menyimpan Uang Tunai


uang tunai dirasa lebih aman dari serangan siber. (Foto: Pexels/Pixabay)
LEMBAGA sipil di Swedia menyarankan agar setiap rumah tangga di Swedia menyimpan uang kas dalam nilai yang cukup. Rupanya ada kekhawatiran bila ada serangan siber yang dapat melumpuhkan sistem keuangan dalam negeri.
Transaksi tanpa uang kas sudah sangat umum saat ini termasuk di Swedia. Semua bidang di negara tersebut sudah mengadaptasi cashless dalam berbagai transaksi. Termasuk pula sistem penggajian yang tak lagi menerima secara tunai.

Hal ini agaknya yang kemudian membuat pemerintah berpikir dua kali bila terjadi serangan siber oleh teroris. Dapat dipastikan sistem keuangan tidak akan berjalan dengan baik. Maka warga kemudian disarankan untuk menyimpan sedikit saja uang tunai di rumah.
Lembaga seperti perlindungan sipil memberikan petunjuk bagaimana seharusnya setiap rumah tangga memiliki uang tunai. Uang itu dipakai hanyauntuk berjaga-jaga kalau terjadi serangan siber oleh teroris. Dapat dipastikan bila serangan siber itu terjadi, uang tidak akan dapat berjalan di dalam masyarakat. Untungnya di Indonesia tidak sepenuhnya menggunakan cashless masih ada uang tunai dalam setiap rumah tangga.

Keinginan Swedia itu seolah menjadi peringatan bagi negara-negara lain. Laman Dailymail menuliskan bahwa yang dilakukan oleh Swedia menggambarkan persiapan terjadinya perang siber yang akan melumpuh beberap sendi masyarakat.
Menurut Royal Institute of Technology di Stockholm seperti yang dikutip oleh Dailymail, bahwa 18% pembayaran yang ada di Swedia adalah cashless. Kemudian pembayaran retail 80% dari penggunaan kartu yang kemungkinan besar akan menjadi 90% di tahun 2020. Bisa jadi Swedia akan menjadi negara cashless pertama di dunia.
Namun Riksbank, bank sentral Swedia mengatakan bahwa ada risiko bila masyarakat menjadi cashless. Saran para banker harus ada bentuk pendukung lainnya dari uang digital. Para pejabat juga menghimbau bahwa uang tunai masih diperlukan bukan dalam masa susah tapi masa tenang seperti sekarang. (psr)
Bagikan
Berita Terkait
Sopir Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Bank Jateng Wonogiri Pastikan Simpanan Nasabah Aman

Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN Dihapus, Prabowo: Yang Tidak Setuju, Mundur

Antusias Warga Menukarkan Uang dalam Program Serambi 2025 di Hall Basket GBK

ART Curi Uang Majikan Rp 315 Juta, Ternyata Dipakai untuk Beli Makeup

Prabowo Minta Pejabat Jaga Uang Rakyat agar Tak Dikorupsi

Uang Pecahan Rp 10 Ribu Bergambar Rumah Limas Tidak Berlaku dan Tidak Bisa Ditukar

Jumlah Pemudik Naik Drastis, Perputaran Uang Makin Tinggi

Bank Indonesia Sediakan Penukaran Uang di Jalur Mudik

Kuota Penukaran Uang Baru Cuma 5.000 Orang Per Hari

Menukar Uang Rupiah Cacat atau Rusak? Bisa, Ini Syaratnya
