Jumlah Pemudik Naik Drastis, Perputaran Uang Makin Tinggi


Suasana terminal bus antar kota antar provinsi Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (8/7). (Foto: MerahPutih/Novriadi Sitompul)
MerahPutih.com - Potensi kenaikan perputaran uang selama bulan suci tahun ini bisa mencapai 15 persen secara tahunan atau year on year. Bahkan, karena banyaknya hari libur, maka perputaran uang selama 2024 bakal semakin meningkat.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang mengatakan, kondisi keuangan masyarakat pasca COVID-19 membaik. Hal tersebut dapat dilihat dari animo masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik pada liburan Idul Fitri 1445 Hijriah sehingga mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan tahun lalu.
Baca juga:
Jika tahun 2023 jumlah pemudik mencapai 123,8 juta orang atau naik 14,2 persen dari 2022. Untuk tahun 2024 sesuai data Kementerian Perhubungan jumlah pemudik tahun ini naik sebanyak 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari jumlah penduduk di Indonesia.
Kenaikan jumlah pemudik tersebut akan mengerek kenaikan perputaran uang yang sangat besar di seluruh pelosok tanah air, khususnya daerah tujuan mudik dan destinasi wisata.
Dengan jumlah pemudik mencapai 193,6 juta orang, kata Sarman, jika jumlah per keluarga rata-rata terdiri dari mpat orang maka jumlah pemudik setara dengan 48,4 juta keluarga.
Dengan asumsi setiap keluarga membawa uang rata-rata Rp 3.250.000 maka perputaran uang selama Ramadan dan Idulfitri tahun ini diperkirakan mencapai 157,3 triliun.
"Jumlah tersebut masih berpotensi naik, karena kita mengalikan angka minimal atau moderat," kata Sarman.
Perputaran uang tersebut akan menyebar diberbagai sektor usaha seperti ritel, fashion, makanan dan minuman, BBM, transportasi darat (bus-rental-kreta api-mobil probadi dan motor), transportasi laut (kapal penumpang dan penyeberangan), juga transportasi udara (pesawat).
Ia menegaskan, perputaran uang juga akan terjadi di sektor pariwisata seperti hotel, motel, vila, restoran, kafe, minimarket, aneka warung/toko, destinasi wisata/taman hiburan, UKM makanan khas daerah, cenderamata, batik, kain khas daerah dan aneka produk unggulan lainnya.
"Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga. Hal ini akan menjadi modal awal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun 2024 bertahan di angka 5 persen, syukur bisa di atas,” kata Sarman. (*)
Baca juga:
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Indonesia Butuh 3 Juta Lowongan Kerja Per Tahun, Pengusaha Minta Deregulasi Sektor Ketenagakerjaan

Sopir Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Bank Jateng Wonogiri Pastikan Simpanan Nasabah Aman

Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN Dihapus, Prabowo: Yang Tidak Setuju, Mundur

Kadin Nilai Ekspor Indonesia ke AS Bisa Melejit 2 Kali Lipat Berkat Diskon Tarif Gila-gilaan!

Permintaan Proyek Rp 5 Triliun Tanpa Tender Kadin Cilegon Berbuntut Panjang, Pengusaha Daerah Dikumpulkan

Legislator Gerindra Sebut WFA Jadi Salah Satu Teroboson Urai Puncak Saat Arus Mudik

Tawarkan Gubernur Pramono Kerja Sama Pengelolaan Sampah, KADIN: Tak Perlu Lagi Buang ke TPA

Polisi Jerat Petugas Palang Pintu Kereta Api Akibatkan Kecelakaan 4 Pemudik Tewas

Rakyat Jadikan Angkutan Umum Jadi Pilihan Saat Arus Mudik dan Balik, Ada Peningkatan 8 Persen

Selama Angkutan Lebaran 2025 PT KAI Daop 6 Amankan Barang Senilai Rp 287 Juta
