Survei SMRC Nilai Pencalonan Puan Memperlemah Suara PDIP

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 29 September 2022
Survei SMRC Nilai Pencalonan Puan Memperlemah Suara PDIP

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Puan Maharani . ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis studi eksperimental bertajuk ”Efek Calon Presiden terhadap Partai” yang dipersentasikan langsung oleh pendiri SMRC, Prof. Saiful Mujani.

Studi ini menunjukkan bahwa jika PDI Perjuangan (PDIP) mengajukan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto sebagai capres hal ini akan memiliki efek positif pada peningkatan suara partai tersebut untuk pemilihan legislatif.

Baca Juga

Survei SMRC Menilai Puan Tidak Kompetitif

"Sebaliknya, pencalonan Puan Maharani tidak memiliki pengaruh atau bahkan cenderung memperlemah suara PDIP," kata Saiful dikutip melalui kanal YouTube SMRC TV, Kamis (29/9).

Saiful menjelaskan bahwa PDIP penting untuk didiskusikan karena partai ini memiliki beberapa opsi untuk pencalonan presiden. Mereka memiliki beberapa kader yang berbeda yang dibahas untuk menjadi calon presiden.

Di sisi yang lain, dalam dua Pemilu terakhir, PDIP adalah partai dengan perolehan suara terbanyak. Pertanyaan teoretisnya, kata Saiful, adalah tentang efek ekor jas.

"Biasanya partai yang memiliki calon yang bagus maka suara partai tersebut akan ikut terangkat," ujarnya.

Sebaliknya, jika mencalonkan tokoh yang buruk, suara partai tidak bisa terangkat atau bahkan memiliki pengaruh negatif terhadap partai tersebut. Karena itu, pilihan partai terhadap calon adalah pilihan strategis bagi partai itu sendiri.

"Ini berlaku untuk semua partai," imbuhnya.

Saiful menerangkan PDIP menjadi unik karena mereka memiliki beberapa opsi calon. Ini berbeda dengan Gerindra, misalnya, yang sudah memiliki bakal calon presiden yang sudah definitif, Prabowo Subianto

"Juga berbeda dengan Golkar yang belum memiliki calon yang bersaing dengan ketua Golkar, Airlangga Hartarto," ujarnya.

Untuk menjawab apa efek calon pada perolehan suara partai, SMRC melakukan studi eksperimental. Ini dilakukan, lanjut Saiful, untuk melihat hubungan kausalitas antara calon dan partai.

Dalam studi ini, pertama-tama yang diuji adalah variabel kontrol, yakni pilihan pada PDIP. Ada 28 persen yang menyatakan akan memilih PDIP, yang menyatakan tidak akan memilih 43 persen, dan tidak tahu 29 persen.

Pada treatment 1 dimasukkan nama Puan Maharani. Pertanyaannya adalah jika PDIP mencalonkan Puan Maharani untuk menjadi presiden, apakah Ibu/Bapak akan memilih PDIP atau calon anggota DPR dari PDIP bila pemilihan umum dilakukan sekarang? Ada 25 persen yang menyatakan akan memilih PDIP, 44 persen yang menyatakan tidak, dan 31 persen menjawab tidak tahu.

Saiful menjelaskan bahwa untuk pertanyaan netral (kontrol), ada 28 persen yang menjawab akan memilih PDIP, namun setelah ada nama Puan, menjadi 25 persen. Suara PDIP mengalami sedikit penurunan.

“Mbak Puan tidak meningkatkan elektabilitas PDIP kalau dia dicalonkan,” jelas Doktor lulusan Ohio State University, Amerika Serikat.

Baca Juga

Survei SMRC: Massa Pemilih NasDem Mayoritas Memilih Ganjar Pranowo

Dalam treatment 2, nama yang dimasukkan adalah Ganjar Pranowo. Pertanyaannya adalah bila PDIP mencalonkan Ganjar Pranowo untuk menjadi presiden apakah Ibu/Bapak akan memilih PDIP atau calon anggota DPR dari PDIP bila pemilihan umum dilakukan sekarang? Ada 43 persen yang menjawab ya, 33 persen menjawab tidak, dan 24 menyatakan tidak tahu atau tidak jawab.

Data ini menunjukkan bahwa jika PDIP mencalonkan Ganjar, suara PDIP berpotensi mengalami penguatan, dari 28 persen (kontrol) menjadi 43 persen (dengan Ganjar sebagai calon presiden).

“Ganjar memperkuat PDIP secara signifikan,” kata Saiful. Ganjar, menurut Saiful, bisa membantu PDIP.

Dalam treatment 3, yang dimajukan oleh PDIP adalah Anies Baswedan. Ada 38 persen yang menyatakan akan memilih PDIP jika partai ini mencalonkan Anies Baswedan, 37 persen tidak akan memilih, dan 25 persen tidak tahu.

“Anies juga lumayan punya kontribusi positif (terhadap peningkatan suara PDIP), walaupun tidak sekuat Ganjar” jelas Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Treatment 4, yang menjadi calon presiden PDIP adalah Prabowo Subianto. Ada 36 persen yang menyatakan akan memilih PDIP jika partai ini mencalonkan Prabowo sebagai presiden, 40 persen menyatakan tidak, dan 24 persen menjawab tidak tahu.

Prabowo, jelas Saiful, juga memiliki efek penguatan suara PDIP.

Saiful menjelaskan bahwa secara keseluruhan Ganjar memiliki pengaruh paling positif pada peningkatan suara PDIP, sekitar 14,7 persen, sementara pengaruh Anies Baswedan 9,9 persen, Prabowo 8,4 persen, sementara pengaruh Puan Maharani negatif.

Saiful menyatakan bahwa kalau melihat efek calon pada PDIP dan ada keinginan untuk menjaga suara PDIP, Puan tidak bisa diharapkan untuk itu.

“Yang bisa diharapkan untuk itu (menjaga suara PDIP) adalah Prabowo, Anies, atau Ganjar. Namun jika yang dilihat adalah kader sendiri untuk menjadi presiden dan ingin memperkuat partai, maka Ganjar adalah pilihan terbaik bagi PDIP untuk tetap menjadi partai terbesar dan mendapatkan dukungan paling banyak dibanding partai lain,” simpulnya.

Lebih jauh Saiful menyatakan bahwa suara PDIP sendiri tidak cukup menjadikan seorang calon menjadi presiden. Ganjar, menurut dia, bisa menarik suara dari gerbong politik lain. Anies dan Prabowo juga demikian.

Setidak-tidaknya, menurut Saiful, mereka tidak mengancam suara PDIP jika PDIP mencalonkan mereka. Berbeda dengan Puan Maharani yang justru cenderung mengancam suara PDIP.

“Orang yang ada di PDIP pun bisa pergi jika Puan dipaksakan menjadi calon presiden,” pungkasnya.

Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.

Response rate sebesar 1053 atau 86 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Dalam studi eksperimental untuk menguji efek calon presiden terhadap PDIP, responden dibagi secara acak ke dalam 5 kelompok (kontrol, treatment 1, treatment 2, treatment 3, dan treatment 4) dan setiap kelompok diberi satu pertanyaan yang berbeda dari kelompok yang lain. (Pon)

Baca Juga

Hasil Survei SMRC, Pilpres Berpotensi 2 Putaran

#Survei SMRC #Saiful Muzani Research And Consulting (SMRC) #Puan Maharani
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Puan Pastikan Transformasi DPR, Janji Lebih Transparan dan Aspiratif
Puan Kembali menyampaikan permohonan maaf atas sikap atau pernyataan sejumlah anggota DPR yang belakangan dinilai menyinggung perasaan publik.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Puan Pastikan Transformasi DPR, Janji Lebih Transparan dan Aspiratif
Indonesia
Puan Maharani Kumpulkan Pimpinan Fraksi Partai, Bahas Transformasi DPR
Puan memastikan DPR akan berupaya melakukan reformasi kelembagaan agar bisa sesuai harapan rakyat.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Puan Maharani Kumpulkan Pimpinan Fraksi Partai, Bahas Transformasi DPR
Indonesia
Puan Kembali Minta Maaf Atas Kinerja DPR, Rencana Kumpulkan Tokoh Buat Evaluasi
Permintaan maaf ini menyusul demo yang berakhir menewaskan seorang Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang meninggal dilindas kendaraan taktikal polisi.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Puan Kembali Minta Maaf Atas Kinerja DPR, Rencana Kumpulkan Tokoh Buat Evaluasi
Indonesia
Puan Minta Insiden Driver Ojol Tewas ‘Dilindas’ Rantis Diusut hingga Tuntas
Puan juga menyebut seluruh tuntutan demonstran dapat mendorong DPR dalam memperbaiki kinerja dalam membangun bangsa.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 29 Agustus 2025
Puan Minta Insiden Driver Ojol Tewas ‘Dilindas’ Rantis Diusut hingga Tuntas
Indonesia
Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Ketua DPR: Insiden Memilukan
“Tentunya polisi harus bisa mengusut tuntas insiden memilukan ini," kata Ketua DPR Puan Maharani
Wisnu Cipto - Jumat, 29 Agustus 2025
Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Ketua DPR: Insiden Memilukan
Indonesia
Soal Wacana Beli LPG 3 Kg Wajib Pakai NIK, Puan: Pemerintah Harus Adil dan Transparan
Ketua DPR RI, Puan Maharani, angkat bicara soal wacana beli LPG 3 kg wajib pakai KTP. Keputusan pemerintah harus adil dan transparan.
Soffi Amira - Rabu, 27 Agustus 2025
Soal Wacana Beli LPG 3 Kg Wajib Pakai NIK, Puan: Pemerintah Harus Adil dan Transparan
Indonesia
Alasan Prabowo Beri Tanda Kehormatan kepada 4 Tokoh Pimpinan Parlemen
Presiden RI, Prabowo Subianto, memberikan tanda kehormatan kepada empat tokoh pimpinan parlemen. Ada alasan mengapa ia memberikan tanda kehormatan tersebut.
Soffi Amira - Senin, 25 Agustus 2025
Alasan Prabowo Beri Tanda Kehormatan kepada 4 Tokoh Pimpinan Parlemen
Indonesia
Puan Maharani Sentil Anggota DPR Soal Makanan Mubazir
Begitu ganti snack, ganti rapat paling cuma durasi dua jam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 Agustus 2025
Puan Maharani Sentil Anggota DPR Soal Makanan Mubazir
Indonesia
Prabowo Pasang Target Ambisius 5,4 Persen, Puan Maharani Buka-bukaan Soal Langkah DPR Bahas APBN 2026
Puan juga menanggapi target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% yang diajukan pemerintah
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 Agustus 2025
Prabowo Pasang Target Ambisius 5,4 Persen, Puan Maharani Buka-bukaan Soal Langkah DPR Bahas APBN 2026
Indonesia
Skandal Nakes di Sukabumi, Puan Maharani Tegaskan Dunia Kesehatan Tak Boleh Ternodai Narkoba
Puan menyebut, butuh komitmen bersama untuk memberantas narkoba, terutama di kalangan tenaga medis
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 Agustus 2025
Skandal Nakes di Sukabumi, Puan Maharani Tegaskan Dunia Kesehatan Tak Boleh Ternodai Narkoba
Bagikan