Survei Charta Politika: Ganjar Teratas, Wacana Duet Prabowo-Jokowi Ditolak Publik
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Peta persaingan bakal calon Presiden kembali terlihat dalam hasil Lembaga survei Charta Politika.
Nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan masih tampak mendominasi.
Baca Juga:
Lembaga Survei Boni Hargens Sebut Budi Gunawan Tokoh Paling Berpengaruh
Responden diberikan pertanyaan:
Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai Presiden di antara nama-nama berikut ini?
Ganjar Pranowo 31,1 persen
Prabowo Subianto 24,4 persen
Anies Baswedan 20,6 persen
Ridwan Kamil 7,2 persen
Sandiaga Uno 2,5 persen
Puan Maharani 2,4 persen
Agus Harimurti Yudhyono 2,2 persen
Airlangga Hartarto 1,7 persen
Erick Thohir 1,6 persen
Khofifah I Parawansa 1,1 persen
TT/TJ 4.9 persen
Kemudian responden diberikan pertanyaan:
Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai Presiden di antara nama-nama berikut ini?
Ganjar Pranowo 37,5 persen
Prabowo Subianto 30,5 persen
Anies Baswedan 25,2 persen
Sementara itu, terkait wacana menduetkan Prabowo Subianto dan Joko Widodo, ternyata mendapatkan penolakan dari publik.
Baca Juga:
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya juga menyinggung sejumlah isu yang menyedot perhatian publik.
Seperti wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode hingga menduetkan Prabowo-Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Ternyata mayoritas, 57 persen dari responden menyatakan menolak (wacana duet Prabowo-Jokowi)," kata Yunarto dalam paparan hasil survei, Kamis (22/9).
Jika wacana duet tersebut benar-benar berlenggang di kontestasi Pilpres 2024, Yunarto berpendapat, usaha itu sia-sia.
"Menurut saya kemungkinan besar akan kalah. Berat dengan angka penolakan sebesar 57 persen," ujarnya.
Ia meminta kepada pencetus wacana ini untuk tidak memaksakan kehendaknya.
Menurutnya, lebih baik mencari isu-isu yang jauh lebih konkret dan sesuai dengan konstitusi yang ada di Republik Indonesia.
"Karena isu yang konkret Prabowo-Jokowi ini pun ternyata tidak menarik bagi sebagian besar responden, lebih banyak yang menolak," katanya.
Survei Charta Politika dilakukan secara tatap muka pada 6-13 September 2022. Para responden merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah memiliki hak pilih dalam Pemilu, yakni WNI berusia minimal 17 tahun.
Responden dipilih melalui metode Multistage Random Sampling dengan jumlah sebanyak 1.220 orang. Lalu, margin of error survei ini sebesar 2,82 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (Knu)
Baca Juga:
Survei Voxpopuli: Pasangan Puan-Anies Unggul dalam Simulasi Capres-Cawapres
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Negara Tanggung Utang Whoosh, Serikat Pekerja Kereta Api Puji Keberanian Prabowo
Profil dan Karier Arif Satria, Kepala BRIN yang Baru Saja Dilantik Prabowo
10 Pahlawan Nasional yang Ditetapkan Prabowo Hari Ini: Profil Lengkap dan Jasa Mereka untuk Indonesia
Prabowo Ingatkan Wasiat Bung Tomo yang Harus Diingat Seluruh Rakyat Indonesia, Jangan Sampai Jasa Pahlawan Pertempuran Surabaya Dilupakan
KSP Qodari Sebut Kakek Presiden Prabowo, Sang Bapak Oeang RI, Lebih dari Layak Jadi Pahlawan Nasional
Di Hadapan Kader Gerindra, Prabowo Tekankan Pemimpin Sejati Harus Paham Arah Bangsa, Bukan Sekadar Punya Rasa Suka atau Tidak Suka
Hasil Survei LSI Denny JA: Soeharto Jadi Presiden RI yang Paling Disukai
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Minta Prabowo Ganti Menkeu Purbaya, Dianggap tak Paham Pengelolaan Anggaran Negara
Prabowo Minta Korban Ledakan SMA 72 Wajib Jadi Prioritas Nomor Satu
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara