KSP Qodari Sebut Kakek Presiden Prabowo, Sang Bapak Oeang RI, Lebih dari Layak Jadi Pahlawan Nasional
Presiden RI, Prabowo Subianto. Foto: Dok. Setpres RI
Merahputih.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menilai RM Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) yang juga kakek dari Presiden Prabowo Subianto, sangat layak dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Hal itu didasarkan atas jasa-jasa Margono dalam menegakkan kedaulatan ekonomi bangsa melalui penerbitan uang Republik Indonesia (ORI).
"Pak Margono adalah Bapak Oeang Republik Indonesia. Beliau pendiri BNI yang saat awal berdirinya berfungsi sebagai bank sentral dan mengeluarkan Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai simbol kedaulatan bangsa," kata Qodari, Minggu (9/11).
Baca juga:
Soeharto Diusulkan Pahlawan Nasional, Titiek Sebut Satu Fraksi DPR Menolak
Qodari bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait sempat melakukan ziarah ke makam RM Margono Djojohadikusumo di Desa Dawuhan, Banyumas, pada Sabtu sore.
Menurut Qodari, kehadiran ORI yang diterbitkan BNI menjadi penanda penting berdirinya Republik Indonesia di tengah peredaran mata uang asing yakni Jepang dan Belanda pascakemerdekaan. Penerbitan ORI itu dianggap sebagai bukti nyata kedaulatan ekonomi bangsa.
Peran Kunci dalam Kedaulatan Ekonomi dan Koperasi
Jasa Margono tidak hanya terbatas pada bidang moneter, tetapi juga mencakup penguatan ekonomi rakyat. Margono pernah menjabat Kepala Jawatan Koperasi dan aktif mendorong gerakan koperasi di tanah air.
Qodari menganalogikan, semangat Margono dalam menggerakkan koperasi rakyat kini diteruskan oleh cucunya, Presiden Prabowo Subianto. Margono juga tercatat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) pertama RI dan berperan vital dalam pembentukan sistem ekonomi nasional.
"Jasa-jasa beliau luar biasa. Dengan kontribusi sebesar itu, hemat kami, beliau sangat layak dianugerahi gelar pahlawan nasional," tegas Qodari.
Qodari menambahkan, juru kunci makam Dawuhan, Kiai Sukirman, menjelaskan bahwa silsilah Margono menunjukkan garis keturunan pejuang yang kuat, bahkan berhubungan dengan dinasti Mataram Islam. Silsilahnya terhubung hingga Sultan Hamengkubuwono II, Paku Buwono III, dan Sultan Agung Mataram.
Baca juga:
Citra Pembatasan Kebebasan Demokrasi hingga Isu KKN, Alasan Soeharto Ditolak Jadi Pahlawan Nasional
Qodari pun menilai Presiden Prabowo sebagai penerus semangat leluhurnya, menyebutnya sebagai "Sultan Agung zaman modern" yang mengabdi untuk kejayaan bangsa.
Sementara itu, Menteri PKP Maruarar Sirait menyampaikan penghormatan tinggi atas jasa besar Margono dan perjuangan panjang keluarganya. Ia meyakini semangat perjuangan keluarga besar Margono terus mengalir kuat, termasuk dalam diri Presiden Prabowo Subianto.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
KSP Qodari Sebut Kakek Presiden Prabowo, Sang Bapak Oeang RI, Lebih dari Layak Jadi Pahlawan Nasional
NasDem Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh Minta Rakyat Terima Konsekuensi Pro dan Kontra dengan Lapang Dada
Di Hadapan Kader Gerindra, Prabowo Tekankan Pemimpin Sejati Harus Paham Arah Bangsa, Bukan Sekadar Punya Rasa Suka atau Tidak Suka
Citra Pembatasan Kebebasan Demokrasi hingga Isu KKN, Alasan Soeharto Ditolak Jadi Pahlawan Nasional
Soeharto Diusulkan Pahlawan Nasional, Titiek Sebut Satu Fraksi DPR Menolak
Soal Usulan Soeharto Jadi Pahlawan, Putri Gus Dur: Ada Jejak Panjang Pelanggaran HAM hingga Korupsi
Wacana Soeharto Pahlawan Dinilai Menampar Sejarah Kebebasan Pers
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Minta Prabowo Ganti Menkeu Purbaya, Dianggap tak Paham Pengelolaan Anggaran Negara
AJI dan ELSAM Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Diktator dan Pelanggar HAM!
Gelar untuk Soeharto, Legislator PDIP: Pahlawan Sejati tak Bawa Duka bagi Rakyatnya