Sains

Studi Tunjukkan Gelas Kertas juga Berbahaya bagi Lingkungan

Andrew FrancoisAndrew Francois - Rabu, 06 September 2023
Studi Tunjukkan Gelas Kertas juga Berbahaya bagi Lingkungan

Gelas kertas tidak lebih baik dari gelas plastik. (Foto: Unsplash/Brando Makes Branding)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DALAM beberapa tahun terakhir, pengusaha minuman telah mengganti bahan gelas sekali pakai mereka. Plastik ditinggalkan, kertas dimunculkan untuk menghindari polusi plastik dan penumpukannya di tempat sampah. Namun, menurut penelitian terbaru, gelas kertas rupanya juga tidak baik bagi lingkungan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan bulan lalu di jurnal Environmental Pollution menguraikan bagaimana gelas kertas dapat melepaskan bahan beracun ke lingkungan sekitar. Ini karena cangkir kertas sering kali dilapisi dengan lapisan asam polilaktat atau dikenal sebagai PLA.

Lapisan itu adalah bioplastik dan disebut-sebut sebagai alternatif biodegradable dibandingkan plastik tradisional. Namun, para peneliti menemukan bahwa bahan itu mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan larva pengusir hama air. Begitu laporan Gizmodo, Selasa (5/9).

Baca juga:

Seni Menghindari Penggunaan Plastik yang Asyik dan Baik Untuk Lingkungan

Gelas kertas sering digunakan oleh toko kopi atau coffee shop. (Foto: Unsplash/Brando Makes Branding)

Para peneliti di Universitas Gothenburg menguji efek gelas plastik dan gelas kertas pada larva nyamuk. Kedua jenis cangkir tersebut dimasukkan ke air atau sedimen hingga empat minggu.

Larva tersebut kemudian dimasukkan ke akuarium yang berisi sedimen dan air yang dulunya menampung gelas plastik dan kertas. Sedimen dan air yang terkontaminasi diuji secara terpisah.

“Kami mengamati adanya penghambatan pertumbuhan yang signifikan pada semua bahan yang diuji ketika larva terpapar pada sedimen yang terkontaminasi,” tulis para peneliti dalam penelitian tersebut. “Penundaan pengembangan juga terjadi pada semua material, baik di air yang terkontaminasi maupun di sedimen.”

Baca juga:

NGO dan Influencer Berkolaborasi Wujudkan Indonesia Ramah Lingkungan

Gelas kertas mengandung mikroplastik dalam jumlah tinggi. (Foto: Unsplash/Naja Bertolt Jensen)

Mereka menemukan bahwa tantangan pertumbuhan dan keterlambatan perkembangan diamati di lingkungan di mana cangkir tersebut hanya larut dalam satu minggu. Efek negatif dari paparan meningkat pada air dan sedimen yang menahan kertas dan gelas plastik untuk jangka waktu yang lebih lama.

Ini menguji keyakinan bahwa bioplastik lebih aman. PLA memang terurai lebih cepat dibandingkan bahan plastik berbahan bakar fosil, tapi hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan tersebut tidak lebih aman.

“Bioplastik tidak terurai secara efektif ketika berada di lingkungan, di dalam air. Mungkin ada risiko plastik tetap berada di alam dan mikroplastik yang dihasilkan dapat tertelan oleh hewan dan manusia, sama seperti plastik lainnya. Bioplastik mengandung bahan kimia setidaknya sama banyaknya dengan plastik konvensional,” kata Bethanie Carney Almroth, profesor di Universitas Gothenburg. (waf)

Baca juga:

Karangan Bunga Mencemari Lingkungan, Solusinya?

#Bahaya Plastik #Sampah Plastik #Ramah Lingkungan #Pelestarian Lingkungan #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Dinas LH DKI Ingatkan Pelaku Usaha Wajib Kantongi Persetujuan Lingkungan
Bentuk komitmen nyata setiap usaha untuk menjaga kualitas lingkungan hidup dan kebersihan.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Dinas LH DKI Ingatkan Pelaku Usaha Wajib Kantongi Persetujuan Lingkungan
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Kuliner
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen
Gerakan yang memiliki arti ‘berSAma kumPUlkan PLASTIK’ ini diluncurkan sejak 2022 sebagai perwujudan komitmen untuk program keberlanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 12 Agustus 2025
 Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Foto Essay
Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis
Pekerja mengolah sampah botol plastik menjadi cacahan plastic sebagai bahan biji plastik di Koperasi Pemulung Berdaya atau Recycle Business Unit (RBU) Tangerang Selatan, Banten, Selasa (5/8/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 05 Agustus 2025
Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Bagikan