Studi Terbaru: Ada 2 Infeksi "Breakthrough" dari Ratusan Penerima Vaksin Penuh

Muchammad YaniMuchammad Yani - Kamis, 22 April 2021
Studi Terbaru: Ada 2 Infeksi

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah temuan serupa terkait dengan infeksi breakthrough. (Foto: 123RF/Supak Katedee)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BAGI orang yang telah mendapatkan vaksinasi penuh, risiko masih tertular COVID-19, yang disebut sebagai infeksi breakthrough, tetap sangat rendah. Demikian sebuah studi terbaru di New York, AS menunjukkan.

Menurut penelitian yang diterbitkan pada Rabu (21/4) di New England Journal of Medicine, di antara 417 karyawan di Rockefeller University yang telah divaksinasi penuh baik dengan suntikan Pfizer atau Moderna, dua di antaranya atau sekitar 0,5%, kemudian mengalami infeksi breakthrough.

"Kami telah menandai contoh nyata breakthrough vaksin yang bermanifestasi sebagai gejala klinis," tulis para peneliti dalam studi mereka seperti diberitakan cnn.com (22/4).

Baca juga:

3 Hal yang Bisa Dilakukan Kalau Kamu Sudah Dapat Vaksin Penuh

"Pengamatan ini sama sekali tidak mengurangi pentingnya upaya mendesak yang dilakukan di tingkat federal dan negara bagian untuk memvaksinasi penduduk AS. Mereka juga memberikan dukungan untuk upaya memajukan penguat vaksin baru (serta vaksin pan-coronavirus) untuk memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap varian virus," para peneliti menjelaskan.

Para peneliti dari Rockefeller University menemukan, varian virus Corona dengan beberapa perbedaan dari virus aslinya menyebabkan infeksi breakthrough.

Sebanyak 0,5% penerima vaksin penuh mengalami infeksi breakthrough. (Foto: 123RF/ssilver)
Sebanyak 0,5% penerima vaksin penuh mengalami infeksi breakthrough. (Foto: 123RF/ssilver)

Varian yang menginfeksi salah satu pasien memiliki mutasi E484K atau yang dikenal dengan varian Eek, yang pertama kali ditemukan pada varian B.1.351 yang awalnya diidentifikasi di Afrika Selatan.

Varian E484K ini disebut sebagai escape mutant karena telah terbukti mampu melepaskan diri dari beberapa antibodi yang diproduksi oleh vaksin virus Corona. Salah satu mutasi yang ditemukan pada infeksi kedua peserta penelitian termasuk D614G, yang muncul di awal pandemi.

Terinfeksi dan Positif COVID-19 dengan Gejala

Salah satu infeksi breakthrough terjadi pada perempuan sehat berusia 51 tahun yang menerima dosis kedua vaksin Moderna pada 19 Februari. Sembilan belas hari kemudian, ia dinyatakan positif COVID-19 pada 10 Maret setelah mengalami gejala.

Baca juga:

17 Kriteria Orang Yang Dilarang Dapat Vaksin COVID-19 Sinovac

Infeksi breakthrough lainnya terjadi pada seorang perempuan sehat berusia 65 tahun yang menerima dosis kedua vaksin Pfizer pada 9 Februari. Ia kemudian mengetahui bahwa pasangannya, yang tidak divaksinasi, dites positif COVID-19 pada 3 Maret. Hari-hari berikutnya, perempuan itu mengalami gejala sendiri. Ia dinyatakan positif COVID-19 pada 17 Maret.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah temuan serupa terkait dengan infeksi atau varian breakthrough akan muncul di antara kelompok peserta yang lebih besar dari berbagai bagian Amerika Serikat.

Para ahli mengatakan, beberapa kasus breakthrough COVID-19 pada orang yang telah divaksinasi penuh memang telah diantisipasi, karena tidak ada vaksin yang 100% efektif.

Pekan lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC mengatakan kepada CNN, lembaga tersebut sejauh ini telah menerima kurang dari 6.000 laporan infeksi virus Corona breakthrough di antara lebih dari 84 juta orang yang divaksinasi penuh secara nasional.

nfeksi breakthrough terjadi karena tidak ada vaksin yang 100% efektif. (Foto: 123RF/Shao-Chun Wang)
Infeksi breakthrough terjadi karena tidak ada vaksin yang 100% efektif. (Foto: 123RF/Shao-Chun Wang)

CDC mengatakan, kasus breakthrough terjadi pada orang-orang dari segala usia yang telah divaksinasi, tetapi sedikit lebih dari 40% terjadi pada orang-orang berusia 60 atau lebih. Mereka juga lebih umum pada perempuan dan 29% tidak menunjukkan gejala.

Lembaga itu juga mengatakan, telah mengembangkan database nasional breakthrough COVID-19 sehingga departemen kesehatan negara bagian dapat melaporkannya.

"Infeksi breakthrough vaksin merupakan persentase kecil dari orang yang divaksinasi penuh. CDC merekomendasikan bahwa semua orang yang memenuhi syarat mendapatkan vaksin COVID-19 segera setelah tersedia untuk mereka," demikian CDC dalam sebuah pernyataan kepada CNN. (aru)

Baca juga:

Vaksin Bandung Sejak Zaman Hindia Belanda

#Kesehatan #Vaksinasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan