Studi Psikologis: Revenge Bedtime Procrastination, Kebiasaan Menunda Tidur

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 23 Maret 2023
Studi Psikologis: Revenge Bedtime Procrastination, Kebiasaan Menunda Tidur

Kebiasaan menunda tidur berdampak buruk bagi kesehatan. (Unsplash/Kinga Cichewicz)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEHARIAN penuh aktivitas kemudian beristirahat dengan menonton film serial favorit yang belum tuntas ditonton. Sayangnya tidur yang menjadi wahana istirahat malah ditunda.

Banyak orang yang tidak menyadari kebiasaan menunda-nunda tidur. Umumnya terjadi ketika seseorang baru menyelesaikan pekerjaan seharian dan memasuki masa istirahat. Mereka cenderung akan menunda pergi tidur dengan kegiatan seperti bermain ponsel, melakukan online shopping, bermain media sosial, dan membaca buku. Kebiasaan ini disebut sebagai revenge bedtime procrastination.

Baca Juga:

Tidur Sambil Duduk, Bahaya Enggak Sih?

tidur
Jadwal keseharian yang padat menjadi salah satu penyebab utama seseorang melakukan bedtime procrastination. (Pexels/Daria Shevtsova)


“Kurang tidur yang berlangsung secara terus-menerus bisa meningkatkan risiko terjadinya jumlah penyakit seperti jantung, diabetes, obesitas, dan depresi,” jelas dr. Merry Dame Cristy Pane yang dikutip melalui Alodokter.

Seperti dilansir dari laman Very Well Mind, kondisi ini mengacu pada fenomena saat seseorang menunda waktu tidur untuk melakukan aktivitas yang tidak sempat di lakukan di siang hari. Jadwal keseharian yang padat menjadi salah satu penyebab utama seseorang melakukan bedtime procrastination. Ini merupakan cara mencari waktu untuk bersantai dan mencari hiburan dengan cara mengorbankan waktu tidur.

Perilaku balas dendam adalah sesuatu yang dilakukan banyak orang dari waktu ke waktu. Khususnya orang-orang yang memiliki pekerjaan dengan stres tinggi, duduk di depan laptop selama berjam-jam sehingga menyisakan sedikit waktu untuk diri sendiri.

Biasanya kegiatan ini dimulai dari hal kecil dan durasi yang sebentar. Misalnya saat kita memulai kebiasaan menonton video atau bermain gim di ponsel setiap hari, lama kelamaan, durasi kebiasaan ini akan terus bertambah dari menit ke jam.

Baca Juga:

Bangun Tidur Kepala Terasa Berat? Bisa Jadi Kamu Waswas

tidur
Penundaan tidur akan mengurangi durasi jam tidur. (Pexels-Craig Aderrely)

Bedtime procrastination bisa menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Rantai ini bisa saja terputus ketika tubuh sudah mulai merasa lelah karena sudah kehilangan banyak jam tidur selama beberapa hari. Kelelahan ini akan mendorong untuk berhenti melakukan tidur larut malam.

Disamping itu, perilaku ini muncul karena termotivasi perasaan bahwa kamu tidak memiliki kendali atas waktu di siang hari. Kamu perlu menilai kembali aktivitas yang telah dilakukan setiap hari, bisa menjadi langkah pertama untuk mengatasi bedtime procrastination.

Ada beberapa jenis yang mendefinisikan bedtime procrastination seperti penundaan tidur akan mengurangi durasi jam tidur, tidak memiliki alasan lain untuk menunda tidur, dan menunda-nunda tidur sepenuhnya sadar akan kebiasaan yang di lakukan bisa menyebabkan konsekuensi negatif. (dkr)

Baca Juga:

Parahnya Bahaya dari Tidur Kelamaan, Bikin Kamu Cepat-cepat Bangun

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan