Strategi Sukses Jakarta Kendalikan Inflasi Jadi Kunci Stabilitas Harga Pangan dan Distribusi Efisien
                Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. (Foto: MerahPutih.com/Asropih)
Merahputih.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menyatakan bahwa tingkat inflasi Jakarta selalu berhasil dijaga di bawah rata-rata nasional. Meskipun data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menunjukkan bahwa inflasi tahunan Jakarta pada April 2025 tercatat 2,21%.
Angka ini lebih tinggi dari April 2024 dan merupakan yang tertinggi di Pulau Jawa, Pramono menegaskan angka ini masih dalam batas wajar. Inflasi Jakarta masih di bawah target inflasi yang ditetapkan, yaitu 2,5% ± 1%.
Pramono mengaitkan keberhasilan Jakarta menjaga inflasi ini dengan kemampuan stabilitas harga dan distribusi bahan pokok yang baik. Ia mencontohkan harga beras, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, cabai, dan telur ayam yang relatif stabil di Jakarta, bahkan dibandingkan kota-kota penyangga seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Tangerang Selatan (Tangsel).
“Bahkan pada momen Idul Adha kemarin, jumlah sapi yang disembelih di Jakarta mencapai 71 ribu ekor, padahal awalnya kami memprediksi hanya 64 sampai 65 ribu," katanya.
Baca juga:
Menurut Pramono, pengelolaan pasokan dan harga pangan Jakarta yang efektif adalah hasil dari hilirisasi yang terencana dan telah berjalan lama. Peran BUMD seperti Food Station Cipinang Jaya dan Dharma Jaya dinilai sangat penting.
Mereka menjalin kerja sama strategis dengan daerah penghasil pangan seperti Karawang, Lampung, dan Kediri. Pramono menjelaskan kerja sama ini didasarkan pada prinsip saling menguntungkan: petani mendapatkan harga yang layak, dan Jakarta memperoleh pasokan stabil.
Selain fokus pada inflasi dan pasokan pangan, Pramono juga menyoroti transformasi sosial di Jakarta, khususnya upaya mengatasi disparitas antara si kaya dan si miskin. Sejak awal kepemimpinannya, Pramono mengutamakan program Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Baca juga:
DPRD DKI Tegaskan Pendapatan Daerah Tak Cukup Hanya 'Keren', Harus Sesuai Potensi Maksimal
"Saya sudah membagi kartu Jakarta Pintarnya 707.622.000 siswa, 1,6 triliun. Cuma memang saya ini bukan orang yang kemudian begitu-begitu saya masukan sosmed. Enggak," kata Pramono.
Hingga saat ini, KJP telah menjangkau lebih dari 707.000 siswa dengan alokasi anggaran Rp1,6 triliun. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga meluncurkan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), yang mendukung pendidikan tinggi hingga jenjang S3.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Gubernur DKI Jakarta Tegaskan tak Ada Pergantian Nama Tanggul Baswedan menjadi Pramono
                      Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Akui RDF Rorotan masih Bermasalah Pengangkutan dan Bau Sampah, Wajar Warga Protes
                      Gelar 13 Kali Job Fair, 150 Disabilitas Telah Diterima Kerja di Jakarta
                      Gubernur Pramono Perintahkan Dishub DKI Selesaikan Masalah Penghentian Layanan Mikrotrans JAK41
                      Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen
                      21 Perusahaan Top Jakarta Termasuk BUMD Tawarkan 107 Posisi Eksklusif di Job Fair Disabilitas 2025, Simak Syaratnya
                      Warga Rorotan Terancam ISPA Gara-Gara 'Air Lindi' RDF Plant, Gubernur DKI Pramono Anung Siap Turun Gunung
                      Penyesuaian Tarif Transjakarta Diperlukan, Dishub DKI: Belum Ada Kenaikan, Menunggu Surat Gubernur
                      Pemprov DKI Gunakan Dana BTT untuk Perbaiki 8 Tanggul Roboh dan Longsor di Jakarta
                      Pramono: Belum Lengkap Jadi Warga Jakarta Kalau Belum Coba Padel, Khususnya Orang Jaksel