Stop Jadi Korban Iming-Iming Imigran Gelap, DPR Tegaskan Timur Tengah Bukan Lagi Primadona

Ilustrasi: Pengamanan kepada imigran etnis Rohingya setelah terdampar di pantai Desa Ladong, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu (25/12/2022). ANTARA FOTO/Ampelsa
Merahputih.com - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai tawaran kerja ke luar negeri yang tidak melalui jalur resmi.
Ia menekankan bahwa Pemerintah telah menyiapkan skema perlindungan dan pembiayaan yang memadai bagi pekerja migran Indonesia (PMI), sehingga ketergantungan pada praktik perekrutan ilegal seharusnya sudah dapat dihindari.
Hal ini disampaikan Cucun saat berkunjung ke Kabupaten Bandung, Jawa Barat, wilayah yang dikenal sebagai kontributor utama PMI, khususnya di daerah Gunung Alu, Sinangkerta, dan Cipongkor. Dalam kunjungan tersebut, Cucun menyoroti pentingnya sosialisasi mengenai prosedur resmi dan keamanan bagi calon PMI.
“Hari ini saya datang ke wilayah yang banyak menjadi kontributor pekerja migran. Ini adalah wilayah Bandung Barat di selatan, Gunung Alu, Sinangkerta, Cipongkor, yang dulu hampir banyak di negara-negara Timur Tengah. Tapi sekarang sudah mulai bergeser dan banyak menerima sosialisasi, tidak mengambil di Timur Tengah tetapi di wilayah Asia yang ramah dengan migran,” ujar Cucun, Rabu (15/10).
Baca juga:
Politisi Fraksi PKB ini juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan janji-janji palsu yang sering menjadi modus penipuan terhadap calon PMI. Ia mendorong masyarakat untuk selalu bekerja sebagai PMI melalui jalur yang prosedural.
“Tadi saya menyampaikan jangan sampai terjebak atau jangan sampai juga tertipu dengan iming-iming. Bekerjalah sebagai pekerja migran secara prosedural. Pemerintah sudah hadir melalui dinas tenaga kerjanya, kemudian juga Kementerian P2MI sekarang hadir, dan saya itu kebetulan di Pimpinan DPR RI Korkesra, mewanti-wanti kepada semuanya, terutama para agen-agen (penyalur PMI) tolong orang yang lagi butuh (bekerja)," jelas dia.
Cucun secara khusus menyoroti masalah pungutan liar (pungli) yang masih terjadi dalam proses pemberangkatan. Ia menjelaskan bahwa Pemerintah telah menyediakan skema pembiayaan yang meringankan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), untuk membantu calon PMI dan keluarganya.
Baca juga:
Pekerja Migran Perlu Regulasi dan Pembekalan Pengetahuan Sebelum Dikirim ke Luar Negeri
"Jangan sampai mereka itu sebetulnya bisa skemanya banyak. Jangan misalkan sekarang dipungutin, uangnya diminta bayaran sekian-sekian, kemudian nanti dengan beban pengembalian yang banyak. Padahal negara sudah hadir melalui skema KUR, nanti kita akan bantu skema KUR-nya untuk para pekerja migran, nanti bisa bagaimana mereka juga mengembalikan uang yang bekas mereka berangkat ini, tidak menjadi beban buat keluarganya. Negara sudah siapkan perangkat semuanya," tegas wakil rakyat dari Dapil Jawa Barat II ini.
Cucun berharap calon PMI dapat lebih berhati-hati dalam memilih agen dan jalur pemberangkatan. Beliau juga mengimbau agar para agen penyalur bekerja dengan jujur dan tidak terlibat dalam praktik penipuan yang merugikan masyarakat.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Firman Soebagyo Dukung Bulog 'Naik Kelas' jadi Kementerian, Demi Kuasai Stok Beras Nasional

Stop Jadi Korban Iming-Iming Imigran Gelap, DPR Tegaskan Timur Tengah Bukan Lagi Primadona

Utang KCIC Bikin BUMN Pusing Tujuh Keliling, DPR Ingatkan Jangan Sampai Negara Ikutan Rugi

DPR Diminta Akomodasi Hukum Syariat Aceh dalam RKUHAP

DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas

DPR Ibaratkan Program Makan Gratis Hajatan Harian, Pasti Ada Saja Masalahnya

DPR Sebut Tayangan Xpose Trans7 Dekonstruksi Nilai Pesantren, Menistakan Jati Diri Bangsa

Buntut Tayangan Diduga Penghakiman Sepihak Pesantren, DPR-KPI Kompak Mau 'Coret' Program Pembawa Gaduh

PKB Desak Trans7 Sowan Langsung ke Lirboyo, Bagaimana Nasib Alumni Santri yang Sudah Sambangi Kantor Redaksi?

DPR Kembali Utak-Atik Anggaran, Lupa Peristiwa 27-30 Agustus?
