Stop Bergadang, ini Efeknya terhadap Kesehatan


Kanker, (Foto: Pixabay)
SERING bergadang? Jika Anda perempuan, waspada lah. Kanker lebih mudah menyerang perempuan yang gemar bergadang.
Hasil survei sejumlah peneliti di Tiongkok berhasil membuktikannya. Perempuan yang bekerja pada shift malam 19 persen lebih berisiko terkena kanker dibandingkan yang tidak bekerja di malam hari.
Studi yang dipublikasikan dalam Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention mengungkapkan perempuan yang bekerja dalam periode lebih lama pada malam hari berisiko terkena kanker kulit 41 persen lebih tinggi, kanker payudara 32 persen lebih tinggi dan risiko kanker sistem pencernaan 18 persen lebih tinggi dibandingkan yang tidak bekerja pada malam hari.
Risiko terkena kanker payudara juga lebih tinggi 58 persen pada perawat yang bekerja malam. Xuelei Ma, penulis senior makalah dari Sichuan University menerangkan setiap lima tahun kerja shift malam, risiko kanker payudara naik 3,3 persen.
Peningkatan risiko, khususnya di kalangan perawat perempuan tidak berarti perempuan yang bekerja malam lebih rentan terkena kanker. Namun, studi ini tidak mewakili faktor-faktor lain yang berkaitan dengan risiko kanker seperti diet, aktivitas fisik dan kebiasaan tidur.
Temuan itu menunjukkan orang yang bekerja pada malam hari bisa mendapat manfaat dari program pemeriksaan untuk mendeteksi kanker sedini mungkin sehingga masalah bisa segera ditangani. Shift malam adalah fenomena sosial yang baru-baru ini muncul dan populer sehingga bisa berefek negatif bagi kesehatan. Studi-studi terkini pada hewan dan manusia mendiagnosis gangguan hormon sebagai penyebabnya.
Seperti dilansir ANTARA, tingkat melatonin naik pada malam hari sebagai respons pada gelap. Tertahan saat orang tetap terjaga di bawah cahaya artifisial. Hal ini dapat berkontribusi pada pertumbuhan tumor karena melatonin adalah antioksidan yang menghambat sel kanker serta menekan pertumbuhan pembuluh darah baru yang berhubungan dengan tumor. (*)
Simak juga artikel Perempuan ini Sebut Soda Membuatnya Bertahan Sampai 104 Tahun.
Bagikan
Berita Terkait
Kate Middleton Kunjungi Taman Kesehatan, Curhat ke Pasien Kanker tentang Beratnya Masa Pemulihan

Eks Presiden AS Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Agresif Menyebar ke Tulang

Pasien Kanker Darah Tak Perlu ke Singapura, Kini Cangkok Sumsum Tulang Bisa di RS Kariadi Semarang

Perjuangan Richard Scoyler, Seorang Ahli Patologi yang Selamatkan Nyawa Ribuan Orang, Tapi Justru Kena Kanker Otak yang Tak Bisa Disembuhkan

5 Fakta Kanker Darah, Dari Anak Kecil Sampai Lansia Bisa Kena

Cristiano Ronaldo ke Kupang Terkait Misi Kemanusiaan Bantu Korban Kanker

Terapkan deh, 5 Lifestyle Masa Kini yang Bisa Cegah Kanker

Saat Teknologi Bertemu Seni, Harapan Baru bagi Anak Penyintas Kanker

Harus Operasi Kanker, Agustiani Tio Minta Hakim Praperadilan Bantu Perizinan Berobat ke Luar Negeri

Kenal Lebih Dekat sama Vaksin Kanker yang Bakal Dibagikan Gratis pada 2025 Mendatang
