Stay Action Mengatasi Overthinking Karena Insecurity


Mendahulukan kebutuhanmu terlebih dahulu. (Foto: Unsplash/Dale de Vera)
PERNAH mengalami hari-hari ketika kita merasa tidak bisa melakukan satu hal pun dengan benar? Itu sesuatu yang normal. Tiap orang bisa mengalaminya.
Namun, insecure tentang diri sendiri sepanjang waktu bisa memengaruhi setiap aspek kehidupan. Mulai dari kesehatan fisik dan kesejahteraan emosional hingga kienrja dalam pekerjaan.
Sementara dalam hubungan romantis, insecurity bisa membuat kita lebih rentan terhadap perasaan cemas dan cemburu. Tidak hanya memengaruhimu, tetapi juga hubunganmu dengan pasangan. Untungnya ada cara untuk mengatasi insecurity dan membangun self esteem.
Walau tidak terjadi dalam semalam, dengan cara dan mindset yang tepat, kita bisa mengambil langkah-langkah untuk mengubah perasaan kita tentang diri sendiri. Penulis R.D. Asti dalam bukunya Everything About Overthinking membagikan tips untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca juga:

1. Menegaskan Nilai Diri
Tuliskan semua hal yang pernah kamu lakukan dengan benar selama ini. Kamu akan bisa melihat bahwa mungkin selama ini kamu hanya memikirkan hal-hal yang tidak mau lakukan dengan baik dan terlalu fokus pada hal-hal buruk saja.
Pasti ada banyak hal sederhana yang kamu lakukan dengan baik, seperti membantu tetangga berbelanja atau membantu atasan selama pertemuan penting.
Mengingat hal-hal kecil seperti ini bisa membantumu berfokus pada kelebihan daripada kekuranganmu.
2. Mendahulukan Kebutuhanmu
Jika kamu selalu memperhatikan kebutuhan orang lain sampai-sampai melupakan kebutuhanmu sendiri, bisa jadi kamu tidak cukup menghargai diri sendiri. Sering-seringlah melakukan self love dalam hari-harimu agar terbantu ketika melawan pikiran-pikiran negatif dan membangun self esteem.
Caranya, bisa melakukan olahraga favorit setidaknya 30 menit sehari, mematikan ponsel sejenak atau detoks media sosial, memanjakan diri dengan makanan bergizi, dan memprioritaskan tidur.
Baca Juga:

3. Menantang Pikiran Negatif
Maafkan dirimu dan pahami bahwa ini adalah suatu hal yang harus kamu lalui dan tidak mendefinisikan dirimu sebagai pribadi. Coba juga untuk menuliskan pikiran-pikiran negatif sehingga kamu bisa mundur sejenak dan mengamatinya.
Tidak ada yang lebih baik daripada mengelilingi diri dengan orang-orang yang penuh kasih dan suportif untuk membangun kepercayaan diirmu dan membuatmu merasa diterima apa adanya.
4. Menjauhi Situasi Menyusahkan
Pikirkan saat-saat kamu merasa sangat insecure. Kamu bersama siapa saja? Apa yang kamu lakukan? Memperhatikan orang-orang dan situasi yang menurunkan harga dirimu bisa membantumu menentukan apa yang harus dihindari.
Jika kamu mengelilingi diri dengan "teman" yang terbiasa menunjukkan dan membicarkan kekuranganmu, itu menjadi sinyal yang jelas bahwa kamu harus mulai menemukan yang lebih baik. (and)
Baca Juga:
Tidak Sulit untuk Sampaikan Rasa Sayang ke Orang Tua
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
