Startup Dagangan Terapkan Kerangka dan Operasional Bisnis Berkelanjutan


Dagangan terapkan bisnis berkelanjutan. (Foto: Dagangan)
STARTUP Dagangan baru saja merilis Dagangan Impact Report 2021 yang berisi laporan atas berbagai dampak positif oleh Dagangan terhadap masyarakat dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Dalam laporan tersebut terdapat kerangka keberlanjutan yang diterapkan pada operasional bisnis Dagangan yang sesuai dengan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang dicanangkan PBB.
Sebagai perusahaan yang fokus terhadap dampak sosial, Dagangan terus memastikan agar bisnis yang dijalankan memberi kontribusi signifikan bagi masyarakat terutama yang berada di daerah rural atau pedesaan.
Baca juga:
Layanan Startup Digital Dagangan Jangkau 8 Ribu Desa

"Meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan prioritas Dagangan dalam menjalankan bsinis. Karena itu kami selalu memastikan bahwa apa yang kami lakukan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat," ungkap Co-Founder dan Chief Operating Officer Dagangan Maha Willy Chandra dalam keterangan resmi.
Dagangan telah secara aktif merealisasikan sejumlah tujuan yang termuat dalam TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) oleh PBB seperti berbagai upaya mengurangi kemiskinan, memperjuangkan kesetaraan gender, menciptakan lapangan kerja yang layak untuk pertumbuhan ekonomi, mengatasi kesenjangan lewat inovasi, hingga berkontribusi dalam penanganan isu perubahan iklim.
Dirinya juga menyebutkan bahwa kata 'Berkelanjutan' sangat menggambarkan apa yang Dagangan selalu dan tengah upayakan selama ini. Pihaknya selalu berusaha agar segala upaya yang dilakukan memberi dampak positif secara berkelanjutan termasuk kepada pengguna, karyawan, investor, dan masyarakat secara umum.
Sejak didirikan pada 2019 lalu, Dagangan telah memiliki misi untuk menjadi solusi bagi masyarakat di pedesaan agar lebih mudah dalam memperoleh kebutuhan pokok dengan cara yang lebih cepat dan terjangkau.
Baca juga:
Start Up Kuliner Bisa Bertahan di Tengah Pandemi

Dagangan menerapkan model operasional hub-and-spoke yang berarti perusahaan menyediakan pusat pengadaan kebutuhan pokok atau micro-warehouse (hub) di berbagai titik di wilayah pedesaan sehingga biaya logistik dapat ditekan menjadi lebih efisien.
Model operasi tersebut juga memungkinkan produsen besar untuk menjangkau wilayah rural yang sebelumnya sulit dilakukan karena keterbatasan logistik. Hingga kini Dagangan telah menjangkau lebih dari 8.000 desa di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Selain itu lebih dari 25.000 masyarakat mulai dari pembeli eceran, pemilik warung, hingga pelaku UMKM telah memiliki akses ke produk-produk berkualitas yang dijual melalui platform Dagangan dengan harga terjangkau. Pemilik warung kini bisa tingkatkan pendapatan hingga 60% sejak berbelanja melalui Dagangan. (waf)
Baca juga:
Aplikasi Keamanan Hingga Parkir Online Meriahkan Local Start Up Fest
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini

Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi

Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain

Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025

Prabowo Sentil Pemain Ekonomi Cari Keuntungan Tanpa Peduli Rakyat, PKB: Penerapan Pasal 33 Harus Tegas dan Konsisten
