Sorrento Larang Bikini dan Busana Minim, Didenda Rp11 juta


Sorrento kota indah di Italia yang menghadap ke Teluk Napoli. (freepik/frimufilms)
SORRENTO adalah destinasi wisata populer di Italia karena keindahan pantai dan kotanya. Belum lagi matahari dan iklim yang bersahabat menjadikan kota ini surganya pelancong. Bila ada pantai tentunya ada bikini dan pakaian minim pula. Tapi kini tak lagi. Hati-hati, jika nekat bisa-bisa kamu kena denda!
Melansir dari laman CNN, Massimo Coppola, Walikota Sorrento, memperkenalkan undang-undang baru yang melarang menggunakan bikini maupun minim busana di jalan di kota itu. Hal ini dilakukan untuk untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai 'perilaku tidak sopan yang tersebar luas'.
Baca Juga:
Naik Kelas, Labuan Bajo Hadirkan Dua Destinasi Baru dan Siap Jamu Event Internasional

Menurut Coppola, pamer perut dan dada yang dilakukan oleh turis-turis berbikini membuat penduduk lokal risih. Kelakuan minim pakaian ini dianggap merusak reputasi kota indah yang menghadap ke Teluk Napoli itu. Coppola menegaskan bahwa tidak akan ada lagi perilaku yang tidak senonoh. Makanya dia menandatangani peraturan yang melarang orang berjalan-jalan dengan telanjang dada dan mengenakan bikini.
Bila situasi ini terus berlanjut yang menyebabkan ketidaknyamanan dan kegelisahan pada penduduk dan di antara wisatawan lainnya, dapat menyebabkan penilaian negatif pada kualitas hidup di kota Sorrento ini. Menurutnya, ini akan berimbas pada citra dan pariwisata Sorrento.
Wisatawan yang berjalan di sekitar kota dengan bikini atau bertelanjang dada sekarang akan dikenakan denda sebesar USD750 (Rp11 juta).
Baca Juga:

Larangan pakai bikini dan telanjang dada di Sorrento ini akan ditertibkan oleh polisi setempat. Para petugas Polisi Kota Sorrento sekarang akan berpatroli di jalan-jalan untuk memastikan para turis memakai pakaian yang tertutup.
Sorrento terletak di Semenanjung Sorrentine, dimana Pantai Amalfi berada dengan bentangan garis pantai yang menghadap selatan. Permata dari Positano, Amalfi, dan Ravello yang berhias bugenvil, dengan pemandangan birunya Laut Tyrrhenian yang mempesona, mendapatkan kawasan perlindungan UNESCO pada tahun 1997.
Begitu populernya semenanjung ini di kalangan wisatawan sehingga pemerintah setempat mengeluarkan aturan baru untuk memotong lalu lintas wisata yang telah menjadi tujuan perjalanan darat di sepanjang pantai. (DGS)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
