Sofyan Djalil Nilai Tindakan RJ Lino Konyol
Sofyan Djalil di bantaran Kali Ciliwung (29/8/2015) (Facebook/@djalil_sofyan)
MerahPutih Nasional - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil menilai bahwa kelakuan R J Lino sangatlah konyol. Hal tersebut terkait pembicaraan dengan Lino diungkap ke publik melalui sorot kamera media.
"Konyolnya (RJ Lino) itu," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, di Jakarta Pusat, Rabu, (2/9).
Sofyan mengakui bahwa dirinya sempat kesal dengan ulah R J Lino yang mengumbar percakapannya kepada awak media. Padahal maksud dari panggilan selular yang dia lakukan hanyalah sebagai sebuah rasa simpati dari seorang teman terhadap temannya yang sedang terkena musibah. Dimana saat itu, kantor Dirut R J Lino digeledah Bareskrim.
"Saya kan tidak tahu apa-apa. Saya mendapatkan sms setelah itu saya telepon ada apa? Dan itu hanya bagian dari simpati saja," sambungnya.
Percakapan antara Direktur Utama (Dirut) Pelindo II RJ Lino dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Sofyan Djalil cukup membuat heboh. Pasalnya, dalam percakapan tersebut RJ Lino sempat melontarkan ancaman ke Presiden Jokowi.
Sementara itu terkait amukan R J Lino dalam panggilan telponnya bahkan meminta dirinya untuk menghentikan kasus ini dengan ancaman pengunduran diri. Sofyan merasa hal tersebut hanyalah sebuah luapan emosi sesaat.
"Memang dia (Lino) sempat marah, tapi saya rasa yang dia sakpaikan dalam telpon itu unek-uneknya," pungkas Sofyan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Petugas dari Bareskrim Mabes Polri melakukan penggeledahan di Kantor Dirut Pelindo II, Jakarta Utara pada (28/8) kemarin. Penggeledahan ini dilakukan guna mencari file dokumen terkait 10 crane yang tak berfungsi sehingga memengaruhi proses dwelling time alias bongkar muat di pelabuhan, dimana pengadaan crane senilai Rp45 miliar dari Tiongkok untuk delapan pelabuhan yaitu Bengkulu, Teluk Bayur, Palembang, Banten, Pontianak, Panjang, Jambi, dan Cirebon. Namun, menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Victor Edi Simanjuntak setelah dibeli kesepuuh crane tersebut tidak terpakai dan diduga menimbulkan kerugian negara hingga triliunan rupiah.(rfd)
Baca Juga:
Pose Sofyan Djalil di Bantaran Ciliwung Diapresiasi
Sofyan Djalil: Pelemahan Rupiah, Temporer yang Diarahkan dari Luar Indonesia
Bareskrim Mabes Polri Periksa RJ Lino Pekan Depan
Ruangan Kerja Digeledah Bareskrim, Wajah Dirut Pelindo II RJ Lino Pucat
Bagikan
Berita Terkait
Bareskrim Polri Bersiap Tindak Importir Baju Bekas
Dukung Menkeu Purbaya, Bareskrim Polri Bakal Sikat Tuntas Pakaian Ilegal 'Thrifting' Demi Hidupkan Kembali Tekstil Domestik
Ratusan Anak Dijadikan Kurir Narkoba oleh Bandar, Polisi: Mereka Lebih Mudah Lepas dari Jerat Hukum
Peredaran Narkoba di Indonesia Masih Tinggi, Polisi Ungkap 38 Ribu Kasus hingga Sita Aset Bandar Senilai Rp 221 Miliar
Kasus Radiasi Cikande Naik Sidik, Bareskrim Sudah Pegang Nama Tersangka
Polri Tetapkan 4 Tersangka Kasus Korupsi Proyek PLTU di Kalimantan Barat, Termasuk Eks Dirut PLN
OJK dan Kepolisian Bawa Pulang Bos Investree Yang Gunakan Dana Rp 2,7 Triliun Masyarakat Dari Qatar
Bareskrim Polri Turun Tangan Usut Kasus Keracunan MBG, Segera Lakukan Penyelidikan
Hampir 1000 Orang Termasuk Anak-Anak Jadi Tersangka Demo Rusuh di Akhir Agustus, Aktor Intelektual Masih Dicari
Bareskrim Coba Mediasi Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Sebelum Gelar Perkara, Ini Jadwalnya