Soal Reshuffle, Politikus PDIP Singgung Triangle Political Game


Jokowi langganan reshuffle di hari Rabu Pon. (Foto: merahputih.com/Andrew Francois)
MerahPutih.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Yevri Sitorus, mengkritik soal reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengamati Jokowi tengah mencoba untuk melempar gerakan yang berdampak pada Prabowo Subianto, PDIP, dan pendanaan politik.
"Kesimpulan saya reshuffle ini adalah triangle political game: menghadapi Prabowo, melumpuhkan PDIP dan menguasai sumber pendanaan politik. Alasan lainnya menurut saya tak lebih dari omong kosong!" kata Deddy dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/8).
Deddy menilai, reshuffle ini menunjukkan, bahwa Jokowi sedang bermain politik kotor kekuasaan untuk mengamankan kepentingan dan posisi politik dinastinya. Sebab, tidak ada alasan etis, substansial, teknis-birokratis, yang bisa menjelaskan reshuffle jelang dua bulan berakhirnya masa pemerintahan Jokowi.
"Menurut saya Jokowi sedang mempersiapkan langkah-langkah menghadapi Prabowo selama lima tahun ke depan," ujarnya.
Baca juga:
Anak Buah Prabowo Sebut Reshuffle di Akhir Pemerintahan Jokowi Justru Efisien
Menurutnya, penggantian Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasona Laoly, murni agenda politik untuk meloloskan UU MD3 guna mencapai 3 tujuan.
Pertama, agar Partai Golkar yang sudah dalam kendali Jokowi dalam posisi kuat karena bisa menguasai legislatif dari DPR RI hingga Provinsi dan DPRD Kabupaten-Kota.
"Hal ini akan memudahkan Jokowi dalam mengatur peta politik nasional-daerah untuk mengimbangi kekuasaan Presiden terpilih sekaligus mengkerdilkan PDI Perjuangan," ujar Deddy.
Kedua, anggota Komisi VI DPR RI ini menyebutkan, hal itu akan memudahkan Jokowi untuk membagi-bagi jabatan untuk internal Partai Golkar nantinya. Dengan demikian gejolak internal Golkar bisa diredam.
Baca juga:
Pengamat Sebut Reshuffle Kabinet di Akhir Pemerintahan Jokowi Tak Ada Manfaatnya
"Ketiga, untuk melumpuhkan partai-partai politik yang akan melakukan Kongres/Munas/Muktamar sebelum Pilkada agar takluk dan manut dalam pilkada dan penyusunan personil pengurus periode berikutnya," ujar Deddy.
Deddy menyatakan peran Menkumham sangat penting dalam pengesahan kepengurusan parpol.
"Sehingga jika tidak tunduk, beresiko tidak bisa ikut pilkada atau tidak disahkan kepengurusannya," ujar Deddy.
Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet atau reshuffle pada hari ini. Tiga menteri, yakni Menkumham, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) diganti.
Menkumham Yasonna diganti oleh politikus Gerindra, Supratman Andi Agtas. Menteri ESDM Arifin Tasrif digantikan oleh Bahlil Lahadalia. Sedangkan posisi Menteri Investasi-BPKM yang sebelumnya dijabat Bahlil digantikan oleh Rosan Roeslani. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Reshuffle Kabinet Dinilai Jadi Sinyal Pergantian 'Gerbong Jokowi' ke 'Wagon Gerindra'

Eks Menpora Dito Bicara tentang Haornas 2025 Usai Kena Reshuffle, Bahas Transformasi Olahraga Indonesia

Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati

Ungkap Sikap Politiknya Usai Kena Reshuffle, Budi Arie: Dukung Langkah yang Diambil Presiden untuk Kepentingan Rakyat dan Bangsa Indonesia

Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini

Eks Menpora Dito Ariotedjo Buka Suara Soal Rumor Puteri Anetta Komarudin jadi Penggantinya di Kabinet
