Soal JPO Pasar Minggu Roboh, Ini Tanggapan Anies Baswedan
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Foto: MerahPutih/Muchammad Yani)
MerahPutih Megapolitan - Tragedi mengejutkan terjadi di depan Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin sore, Sabtu (25/9). Sebuah Jempatan Penyembrangan Orang (JPO) roboh akibat angin kencang.
Sejumlah kendaraan hancur dan tiga orang tewas lantaran tertimpa jembatan. Diduga papan reklame yang terlalu besar diatas JPO menjadi penyebab utama.
Menanggapi hal tersebut, calon Gubernur DKI, Anies Baswedan mengaku ikut berduka. Menurutnya harus ada pembenahan untuk semua fasilitas publik termasuk dilakukannya audit.
"Kita ingin agar semua fasilitas publik itu memiliki resiko yang kecil, karena itu kedepan kita harus meningkatkan audit atas fasilitas lintasan yang digunakan oleh masyarakat," katanya usai menjalani tes narkoba di BNN, Cawang, Jakarta Timur, Minggu (25/9).
Selain itu mantan Menteri Pendidikan dan Budaya (Mendikbud) berharap peristiwa kemarin dapat menjadi pelajaran untuk setiap lini masyarakat.
"Bagi semua pihak ini harus menjadi pelajaran agar tidak berulang dan bagi keluarga yang ditinggal semoga diberikan kekuatan ketabahan dalam menjalani musibah," tutupnya.(Yni)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Pemprov DKI Jakarta Targetkan JPO Cincin Donat Rampung 2026, Pembangunan Dipastikan Tak Pakai APBD
Gubernur Pramono Targetkan Jembatan Cincin Donat di Dukuh Atas Rampung pada 2026
Masalah Lompat Pagar Masih Berlanjut, Stasiun Cikini Bakal Dibangun JPO
Pramono Pertimbangkan Usulan untuk Bangun JPO di Stasiun Cikini, Terdekat Memperbanyak Pintu Masuk
Dishub DKI Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan Otista Imbas Revitalisasi JPO
Pimpinan DPRD DKI Ingatkan Pemprov Tutup JPO tak Layak dan Membahayakan
Dewan PSI Minta Pemprov DKI Lapor Polisi Pencurian Besi di JPO dan Kolong Tol
Pemprov DKI Berencana Laporkan Pencurian Besi JPO Daan Mogot ke Polisi
DPRD DKI Ingatkan Dinas Bina Marga akan Pentingnya Kajian Mendalam Bangun JPO di Jakarta
Pemprov DKI Bakal Bangun 3 JPO dengan Kearifan Lokal di Tahun 2025