Soal Capres 2024, PAN Lebih Sreg Gabung ke Koalisi Partai Pemerintah
Ilustrasi Pemilu 2024. ANTARA/Ilustrator/Kliwon
MerahPutih.com - Partai Amanat Nasional (PAN) belum menentukan siapa yang bakal mereka dukung di Pemilu 2024.
Waketum PAN Viva Yoga Mauladi menyebut, soal siapa yang didukung, masih menunggu keputusan Ketum Zulkifli Hasan.
"Sesuai hasil Rakernas PAN tahun 2020 yang telah memberikan mandat kepada ketua umum PAN Zulkifli Hasan untuk menentukan langkah strategis dalam penetapan paslon yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara," kata Viva kepada wartawan di Jakarta, Selasa (4/7).
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Mundur Pencapresan karena Jagoannya Kalah Formula E
Viva menambahkan, yang pasti PAN akan berkoalisi dengan partai pemerintah. Demi melanjutkan program pembangunan nasional.
"Untuk saat ini pertimbangan PAN dalam menentukan kerja sama politik atau koalisi di Pilpres 2024 adalah pertama, PAN akan berkoalisi dengan partai pemerintah dalam rangka melanjutkan program pembangunan nasional saat ini," sambungnya.
Namun, PAN menyebut pihaknya tidak mau kalah ketiga kalinya. Dia berharap akan bergabung ke koalisi yang memenangi pilpres.
Calon yang akan didukung PAN adalah calon yang akan diprediksi dapat memenangi pilpres.
"Meskipun prediksi dari lembaga survei hasilnya bervariasi, namun PAN juga memotret realitas sosial tentang preferensi pemilih di pilpres sehingga dapat menganalisis lebih akurat lagi," ujarnya.
Baca Juga:
Gibran Larang Stadion Manahan untuk Kampanye Capres
Untuk langkah ke depan, PAN akan berdiskusi dengan Golkar menetapkan nama calon presiden. Ia meminta publik untuk bersabar.
"Ketiga, PAN akan berdiskusi dengan Golkar yang belum juga menetapkan secara resmi nama calon. PAN berkeinginan agar seiring sejalan, satu pilihan dan satu perjuangan dengan Golkar di Pilpres 2024 ini," imbuhnya. (Knu)
Baca Juga:
Pengamat Ungkap KPP Semakin Solid Jika Capres dan Cawapres Dari Luar Koalisi
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
MK Tolak Gugatan Rakyat Bisa Pecat DPR, Pilihannya Jangan Dipilih Lagi di Pemilu
Ketua DKPP Sebut Kritik Media Massa Vitamin yang Menyehatkan
DKPP Janji Penyelesaian Etik Penyelenggara Pemilu Dijamin Cepat
TII Rekomendasikan 7 Penguatan Demokrasi, Termasuk Pemisahan Jadwal Pemilu
Subsidi Pangan Dipangkas Rp 300 Miliar, Lukmanul Hakim Kritik Pemprov DKI
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Waketum PAN Soroti Lonjakan Popularitas Purbaya, Tantang Buktikan Kinerja
Mahasiswa Demo di Gedung DPRD DKI Soroti Flexing Bebizie
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah