Skincare Ramah Kulit Ciptaan Mahasiswa Unpad


Skincare untuk menjaga kesehatan kulit namun terkadang malah menjadi masalah. (freepik/jcomp)
SEMUA orang khususnya perempuan sangat peduli pada kesehatan kulit. Namun tak semua orang memiliki jenis kulit yang sama bahkan sensitivitasnya berbeda. Kulit sensitif salah satu faktor yang berpengaruh pada skincare. Berdasarkan data, populasi orang yang memiliki kulit sensitif cukup tinggi, sekitar 70% perempuan dan 60% pria.
Berlandaskan hal tersebut, sejumlah mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan riset inovasi. Hasilnya para mahasiswa itu membuat inovasi skincare serum gel anti-aging yang ramah bagi kulit sensitif. Produk perawatan kulit (skincare) ini diberi nama Gelis.
Baca Juga:

Kegiatan ini dibimbing oleh Dosen Fakultas Kedokteran Unpad Achadiyani. Tim ini diketuai Muhammad Sarif (FK) dan beranggotakan Amabel Hadisoewono (FK), Batrisyia Giftarina (FK), dan Nadiya Salma Diyanah (FISIP). Inovasi mereka berhasil lolos dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 bidang PKM-Kewirausahaan (PKM-K) pada 26 November – 1 Desember mendatang
Gelis memanfaatkan bahan baku alami berupa kulit jeruk citrus sinensis dan bakuchiol. Selain itu, Gelis memiliki keunggulan lain, yakni tidak berpotensi menimbulkan iritasi dan komedo setelah digunakan. Oleh sebab itu, dapat dipastikan bahwa serum ini aman bagi kulit wajah.
“Pasaran serum yang sedang naik daun menjadi topik utama riset kami untuk inovasi natural ingredient yang lebih aman dan cocok. Khususnya bagi teman-teman yang memiliki kulit sensitif,” ungkap Muhammad Sarif.
Sarif mengatakan bahwa pemilihan formulasi dalam serum ini didasarkan pada manfaat dan stabilitas produk dengan berbagai pengujian. Seperti organoleptic test, homogenity test, viscosity test, spreadibility test, ph test, iritation test, sampai pada phytochemicals test.
“Kami juga mendaftarkan produk ini ke BPOM sebagai syarat edar untuk kosmetik. Sehingga kami telah melakukan pengujian cemaran logam berat dan cemaran mikroba dengan melakukan pengujian angka lempeng total,” pungkasnya.
Baca Juga:

Selain berkolaborasi dengan Laboratorium Sentral Unpad, mereka juga melakukan kerja sama dengan PT Delta Atsiri Prima pada ketersediaan bahan dan produksi dalam skala besar supaya quality control Gelis tetap terjamin.
Lebih lanjut, Sarif membeberkan bahwa Serum Gelis ada dalam kemasan 20 ml dan memiliki label yang didesain sendiri oleh tim. Tim juga telah membuat buyer persona atau profil fiktif konsumen yang didasarkan pada segmentasi pasar mereka. Yakni orang-orang yang memiliki kulit sensitif, pengguna skincare yang ingin memiliki kulit awet muda, dan mereka yang mendukung program go green.
Tim Gelis berharap bahwa produknya dapat berkembang luas dan dapat diterima oleh masyarakat.
“Harapan dari produk yang sudah kami hasilkan, yakni produk kami bisa diterima luas di lingkungan masyarakat, kemudian bisa lebih berkembang dan produknya memiliki beberapa lini produk kedepannya,” jelas Sarif. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
