Siswa Sekolah di Jaktim Keluhkan Menu MBG Bau, Dewan PSI Minta SPPG Dievaluasi


Program Makan Bergizi Gratis. (MerahPutih.com/Didik Setiawan)
MerahPutih.com - Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Justin Adrian Untayana mengatakan, bahwa harus ada evaluasi secara rutin terhadap program MBG di Jakarta.
Hal itu menyangkut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang lalai dalam menyajikan kualitas makanan ke pelajar.
Belum lama ini, orang tua siswa SMP Negeri 281 Jakarta dan SMAN 62 Jakarta mengeluhkan soal kualitas makanan MBG.
"Pelaksanaan program MBG ini harus dievaluasi secara rutin agar SPPG terus berbenah dalam menjalankan kewajibannya agar tidak membahayakan para siswa dan tidak lagi dikeluhkan oleh warga," tegasnya setelah mengunjungi SMPN 281 Jakarta dan SMAN 62 Jakarta, Kamis (9/10).
Baca juga:
68 Siswa di Tawangmangu Alami Mual Pusing, Diduga Keracunan MBG
Selain itu, pihaknya juga mendapat laporan bahwa ada beberapa makanan yang mengeluarkan bau tidak sedap. Ia pun berharap jangan sampai hal semacam itu terulang kembali ke depannya.
"Dengan maraknya kasus keracunan makanan di beberapa wilayah di Indonesia, saya berharap hal tersebut dapat dicegah agar tidak terjadi di Jakarta dan semua MBG yang disalurkan bisa sepenuhnya dipastikan aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak kita," ucap politikus PSI ini.
Kendati demikian, Justin tetap mendukung pelaksanaan MBG yang menurutnya penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di Jakarta.
Selain itu, ia juga menilai MBG berpotensi mengurangi permasalahan tumbuh kembang anak, seperti stunting.
Baca juga:
Belasan Siswa SMPN 1 Wedi Klaten Keracunan MBG, Dinkes Klaten Ambil Sampel Makanan
"Ke depannya, program MBG ini perlu terus kita dukung. Hal ini penting dan sangat dibutuhkan oleh anak-anak kita untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan gizinya sehari-hari. Dengan adanya program ini, harapannya anak-anak kita bisa tumbuh sehat dan menjadi sumber daya manusia berkualitas nantinya, sehingga dapat diandalkan dalam pembangunan negeri," ucapnya.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting di DKI Jakarta masih sebesar 17,2 persen.
Kemudian, kekurangan berat badan balita berada di angka 14,9 persen, atau bertambah dari 14,5 persen pada 2023.
"Misalnya mengenai stunting, angkanya masih berada di kisaran 17 persen pada tahun 2024 dan harus terus diturunkan. Kemudian, angka kekurangan berat badan balita malah bertambah. Dalam dua kasus itu, MBG menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan gizi para anak," terang Justin.
Baca juga:
Menu MBG Pangsit Goreng di SD Depok Viral, BGN Sebut Ada Kandungan Ayam dan Telur
Ia juga menyoroti aspek lainnya dalam pertumbuhan anak-anak di Jakarta, yaitu kondisi IQ dan berat badan yang masih perlu ditingkatkan. Apalagi, jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
Pada Januari 2025, International IQ Test (IIT) mencatat, rata-rata IQ orang Indonesia berada di angka 93,18 yang mencapai peringkat 98. Hal itu menempatkan Indonesia jauh di bawah Korea Selatan (106,43), Jepang (106,4), atau Malaysia (100,48).
"Di Indonesia ini kita juga masih terkendala masalah IQ, yang mana hal itu salah satunya diakibatkan oleh kurangnya gizi, khususnya vitamin-vitamin tertentu yang harus menyertai dalam periode tumbuh kembang anak. Kita juga perlu memastikan makanan-makanan yang dimasak di SPPG itu sudah mencakup kandungan-kandungan gizi yang dibutuhkan," ujarnya.
Selanjutnya, data World Population Review menyebutkan, rata-rata laki-laki berusia 19 tahun di Indonesia memiliki ketinggian 166 cm pada 2025.
Sementara itu, rata-rata laki-laki dengan usia yang sama mencapai ketinggian 172 cm di Jepang. Kemudian, rata-rata ketinggian laki-laki di Korea Selatan berada jauh di atas Indonesia dengan angka 176 cm.
"Anak-anak kita di Indonesia juga tertinggal dalam hal tinggi badan. Sejauh ini, kita berada di bawah negara-negara lainnya seperti Korea Selatan dan Jepang. Waktunya kita membayar ketertinggalan kita, salah satunya dengan penyediaan MBG ini," tutupnya. (Asp).
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Siswa Sekolah di Jaktim Keluhkan Menu MBG Bau, Dewan PSI Minta SPPG Dievaluasi

68 Siswa di Tawangmangu Alami Mual Pusing, Diduga Keracunan MBG

Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat Disunat, Dewan PSI Usulkan Penyesuaian Tarif Transjakarta

Turun Tangan Cegah Keracunan Massal, Ahmad Luthfi Sidak SPPG Jebres Solo

[HOAKS atau FAKTA]: Tak Punya BPJS, Korban Keracunan MBG Tanggung Biaya Pengobatan Sendiri
![[HOAKS atau FAKTA]: Tak Punya BPJS, Korban Keracunan MBG Tanggung Biaya Pengobatan Sendiri](https://img.merahputih.com/media/2b/38/56/2b38564b310fa56363ce05d6a41c41b7_182x135.jpeg)
Belasan Siswa SMPN 1 Wedi Klaten Keracunan MBG, Dinkes Klaten Ambil Sampel Makanan

TNI Diperbantukan Kawal MBG, DPR Ungkap Pentingnya Kolaborasi Alat Negara dalam Mendeteksi Masalah dan Antisipasi Keracunan

Sebut Banyak Manipulasi, Dharma Pongrekun Desak Pemerintah Stop Program Makan Bergizi Gratis

DPR Ingatkan Kemenhan: Distribusi Multivitamin ke SPPG Harus Sesuai Regulasi Kesehatan

Menu MBG Pangsit Goreng di SD Depok Viral, BGN Sebut Ada Kandungan Ayam dan Telur
