Sisa-sisa Pengrajin Wayang Golek di Kota Bandung

P Suryo RP Suryo R - Senin, 07 Agustus 2023
Sisa-sisa Pengrajin Wayang Golek di Kota Bandung

Wayang golek yang menjadi bagian dari budaya Sunda. (Unsplash/Firall Ar Dunda)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

HARUS diakui bahwa saat ini gempuran budaya dan karakter tokoh pahlawan dari barat sangatlah mendominasi. Ini dikatakan oleh Toto Hadiyanto yang masih kukuh mengukir kayu di rumahnya. Tangannya teliti menciptakan karakter-karakter wayang golek mulai Pandawa Lima hingga Panakawan.

Toto menjadi salah satu perajin wayang golek yang masih tersisa di Kota Bandung.

Baca Juga:

Kampanye #IniIndonesiaku Ajak Rayakan Keindahan Budaya Indonesia

wayang
Toto Hadiyanto pengrajin wayang golek. (Humas Bandung)

Pria berusia 58 tahun itu menggeluti kerajinan wayang golek lebih dari 33 tahun yakni sejak tahun 1990. Setiap hari dia membuat wayang tersebut di rumahnya, di Kelurahan Karang Pawulang Kecamatan Mandalajati Kota Bandung.

"Saya belajar membuat wayang golek secara autodidak. Awalnya karena hobi terus cari kerja susah. Akhirnya jadi perajin," kata Toto saat ditemui di rumahnya, awal pekan ini.

Jenis wayang yang sering Hendra buat yaitu Pandawa Lima dan Panakawan. Menurutnya, kedua wayang tersebut paling diminati atau paling banyak dipesan oleh konsumen.

"Karakter Panakawan yaitu Semar, Cepot, Dawala, dan Gareng paling laku," katanya.

Harga wayang golek yang Toto buat disesuaikan dengan ukuran. Ada 4 ukuran yang dibuatnya yakni ukuran 50 cm, 40 cm, 30 cm, dan 20 cm.

Toto menjual mulai dari Rp30 ribu untuk ukuran paling kecil 20 cm. Sementara ukuran paling tinggi yaitu 50 cm dibanderol Rp200 ribu-300 ribu untuk satu wayang.

Baca Juga:

Lepas Penat di Pulau Penyengat

wayang
Tingkat kesulitan yang tinggi dalam mengukir wayang golek membuat banyak yang menyerah ketika belajar. (Humas Bandung)

Toto kerap menerima pesanan dari konsumen di luar ukuran, misal gantungan kunci atau untuk souvenir.

Rata-rata dalam seminggu, ia bisa menyelesaikan 30 - 40 wayang. Dalam membuat wayang golek, ia dibantu sang istri yang bertugas membuat pakaian wayang.

"Setiap hari tidak tentu dan bagaimana pesanan juga. Paling tidak 30-40 per minggu ada untuk berbagai ukuran wayang golek," ujarnya.

Ia mengatakan, wayang golek miliknya pernah dikirim ke luar kota seperti Cikarang, Banten dan Karawang, bahkan ke luar pulau Jawa.

"Tapi membuat wayang ini tidak setiap hari juga, kadang sepi. Banyaknya yang beli itu untuk galeri, sampai dari berbagai daerah datang untuk membeli," ujar dia.

Kini, sang putra juga telah mengikuti jejaknya menjadi perajin Wayang Golek. Ia berharap semakin banyak perajin yang bermunculan, hal ini kata dia, untuk regenerasi yang baik.

"Regenerasi agak susah. Karena susah mengukir, banyak menyerah dalam belajar. Semoga semakin banyak yang tertarik menjadi perajin," harapnya. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Asita Dorong Soloraya Masuk Destinasi Pariwisata Prioritas

#Budaya #Tradisi #Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Tradisi
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Sebanyak 14 warisan budaya Solo berbagai kategori berbeda dari makanan hingga olahraga tradisional ditetapkan WBTb.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Indonesia
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Partisipasi publik menjadi kunci agar Kota Tua benar-benar menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Indonesia
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Wisata malam Ragunan akan dibuka hari ini, Sabtu (11/10). Taman Ragunan buka pukul 18.00-22.00 WIB. Berikut harga tiketnya.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Indonesia
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Angka itu naik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 517.528 WNA.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Travel
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Temuan ini berdampak langsung pada strategi destinasi dunia, mulai dari Tokyo hingga Dubai, yang kini semakin memperhatikan fasilitas halal demi menarik wisatawan muslim.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Tradisi
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Batik Wistara menawarkan enam motif khas Surabaya.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Bagikan