Sindikat Asal Uzbekistan Sebar Propaganda dan Cari Calon Teroris di Indonesia

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 04 April 2023
Sindikat Asal Uzbekistan Sebar Propaganda dan Cari Calon Teroris di Indonesia

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, Selasa (4/4/2023). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Penangkapan terhadap terduga terorisme terus berlangsung. Kali ini, pelakunya adalah warga negara asing (WNA) asal Uzbeskistan.

Total, Densus 88 Antiteror Polri menangkap empat warga negara Uzbekistan karena melakukan propaganda terorisme di media sosial (medsos).

Inisial keempat WN Uzbekistan tersebut adalah BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26).

Baca Juga:

Kepala BNPT Sebut Penegakan Hukum Jadi Jalan Terakhir Memberantas Terorisme

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan para WNA, tiga di antaranya diduga terlibat kegiatan terorisme dengan propaganda di media sosial.

"Mereka merupakan bagian dari organisasi teror internasional," ucap Ramadhan di kantornya, Selasa (4/4).

Sementara itu, satu WNA sisanya berperan memberikan dukungan keuangan sampai pembuatan dokumen palsu.

"Dia pendukung atau supporting atau penyedia dukungan keuangan serta pembuatan dokumen palsu," terang Ramadhan.

Keempat orang itu melakukan perjalanan dari Istanbul Turki dan Abu Dhabi menuju Indonesia pada 29 Januari. Keempatnya terlebih dahulu singgah di Malaysia dan masuk ke Indonesia secara terpisah yakni pada 6 Februari dan 27 Februari.

Ramadhan menerangkan, tersangka BA alias JF memiliki aktivitas menonjol dalam menyebarkan propaganda terorisme.

"Dia berupaya mencari orang-orang yang memiliki pemahaman yang sama dengannya di Indonesia dalam rangka melaksanakan aksi teror," ungkap Ramadhan.

Selama di Indonesia, Ramadhan mengatakan para tersangka aktif menyebarkan propaganda di berbagai platform medsos tentang paham terorisme.

Ramadhan menjelaskan, tersangka BA alias JF sempat menjadi Direktur pada salah satu milisi organisasi teror internasional pada tahun 2021.

Dari hasil pemeriksaan, BA juga sempat pergi ke Turki dari Uzbekistan untuk melakukan propaganda terkait pemahaman radikal atau ekstremis dan jihad global.

"Dia bertugas mengorganisir penerimaan dan pengiriman anggota ke kelompok ini untuk mewujudkan niatnya melakukan aksi teror," jelasnya.

Baca Juga:

BNPT Turun Tangan Antisipasi Terorisme di Gelaran Piala Dunia U-20

Saat ini, Kementerian Dalam Negeri Uzbekistan membuka kasus kriminal terhadapnya terkait propaganda ideologi radikal.

Sementara untuk tersangka berinisial OMM disebut sebagai pendukung dari kelompok Katiba Tawhid Wal Jihad.

Ramadhan menyebut, OMM juga sempat pergi ke Suriah pada 2020 sesuai perintah pimpinan.

Selama di Suriah, OMM disebut telah menyelesaikan pelatihan terorisme subversif pada kamp milisi dan secara aktif terlibat dalam kegiatan kelompok tersebut.

"Yang ketiga MR. Direktur organisasi Katiba Tawhid Wal Jihad pada 2020 dan pergi ke Suriah. Di mana ia juga menyelesaikan pelatihan terorisme subversif pada tahun 2022," jelasnya.

Sementara untuk WNA terakhir berinisial BKA, kata dia, tidak terlibat langsung dalam jaringan teroris tersebut.

Kendati demikian, PK berperan membuat dokumen palsu dan membantu dalam dukungan keuangan dengan tujuan menyukseskan aspirasi subversif yang dilakukan.

"BKA ini berdasarkan informasi dari Dinas Keamanan Negara Uzbekistan berada di bawah pemantauan sebagai individu yang memberikan bantuan terhadap ketiga rekannya," tuturnya. (Knu)

Baca Juga:

BNPT Sebut Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB sebagai Aksi Terorisme

#Teroris #Penangkapan Teroris
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Dunia
20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah
Saat serangan terjadi, misa sedang berlangsung di dalam gereja.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah
Dunia
Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang Total Sikapi Kebijakan AS
AS kembali menetapkan Pyongyang sebagai "negara yang tidak kooperatif" dalam upaya global memerangi terorisme.
Wisnu Cipto - Senin, 19 Mei 2025
Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang Total Sikapi Kebijakan AS
Indonesia
Situasi Yang Sempat Mencekam di Mapolres Pacitan, Kewaspadaan Ditingkatkan Antisipasi Teror Susulan
Kapolres masih enggan berspekulasi soal ada atau tidaknya keterkaitan dua pria itu dengan jaringan teroris di tanah air.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 April 2025
Situasi Yang Sempat Mencekam di Mapolres Pacitan, Kewaspadaan Ditingkatkan Antisipasi Teror Susulan
Dunia
Serangan Bom Mobil di Kompleks Militer Pakistan Tewaskan 12 Orang, Mayoritas Anak-Anak
Kelompok Jaish Al Fursan dikabarkan mengaku bertanggung jawab atas serangan
Wisnu Cipto - Rabu, 05 Maret 2025
Serangan Bom Mobil di Kompleks Militer Pakistan Tewaskan 12 Orang, Mayoritas Anak-Anak
Indonesia
Pemerintah Masih Koordinasi dengan Polri Hingga BNPT Soal Kemungkinan Memulangkan Hambali
Koordinasi dimaksud untuk menentukan sikap pemerintah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Januari 2025
Pemerintah Masih Koordinasi dengan Polri Hingga BNPT Soal Kemungkinan Memulangkan Hambali
Bagikan