Simak Nih! Susu Kental Manis tidak Ada Susunya


Susu kental manis bukanlah susu. (Foto: pixabay/theujulala)
BARU-BARU ini jagat maya tengah dihebohkan perihal surat edaran yang diterbitkan oleh Bada Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Surat itu berisikan pencabutan kategori susu pada produk susu kental manis yang sudah bertahun-tahun dikonsumsi oleh masyarakat.
Salah satu bahaya dari susu kental manis yang tak diketahui masyarakat selama ini ialah gulanya yang terlalu tinggi ketimbang kandungan susu itu sendiri.
Berbicara soal susu, selama ini setiap orang memang sangat menyadari pentingnya minum susu setiap hari demi kesehatan tubuh. Karena tingginya kalsium serta fosfor pada segelas susu terbukti sangat baik untuk kekuatan tulang dan gigi, khususnya untuk anak-anak yang tengah berada pada usia pertumbuhan.

Mungkin karena kebiasaan meminum susu setiap hari tersebut, banyak orang yang selama ini salah kaprah dan menganggap semua produk susu kemasan baik untuk kesehatan.
Nah, jika kita berbicara soal produk susu kental, banyak dikenal dengan dua produk utama yaitu evaporated milk dan condensed milk, meski kedua bentuknya serupa, tapi cara pengolahannya berbeda, hal itu efeknya akan berbeda pada kesehatan manusia.
Seperti yang dilansir dari Go Dok, Perbedaan yang mendasar dari condensed milk dan evaporated milk yaitu, ketika susu sapi segar diolah menjadi produk susu yang kental, susu dipanaskan hingga kandungan air berkurang 60%. yang membedakan condensed milk dan evaporated milk yaitu kandungan gula yang diberikan. sebelum dimasukan dalam kemasan, condensed milk diberi tambahan gula hingga 45%. Hal itulah yang menjadikan rasanya menjadi lebih manis dengan warna agak kecokelatan karena efek karamelisasi.
Lain halnya dengan condensed milk, sebelum mengemas evaporated milk susu didinginkan dan diperkaya vitamin, setelah itu akhirnya disterilisasi. dalam sebuah produk evaporated milk, sedikitnya mengandung 7,9% lemak susu serta 25% padatan susu. Jadi jenis susu ini dianggap mengandung lebih banyak kalori serta nutrisi ketikbang susu olahan lainnya. biasanya Evaporated milk juga banyak dilah kembali menjadi produk susu skim, susu rendah lemak dengan tambahan vitamin A, D dan C.

Hal tersebut lah yang menjadi salah satu pertimbangan utama BPOM mencabut kategori susu pada produk susu kental manis. Karena kandungan gulanya yang jauh lebih tinggi ketimbang produk susu kemasan lainnya seperti halnya susu UHT, susu pasteurisasi, susu skim, ataupun susu formula.
Dengan mengonsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula yang terlalu tinggi. Akan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan jika dikonsumsi setiap hari. Seperti halnya tingginya glukosa dalam darah, diabetes serta obesitas. faktor itulah yang menjadikan susu kental manis berbahaya jika dikonsumsi setiap hari.
Lalu produk susu yang disimpan pada kemasan kaleng juga memiliki risiko kesehatan lainnya, seperti mudah terpapar bakteri Clostridium botulinum yang banyak berkembang pada produk logam yang berkarat.
Melihat beberapa fakta diatas, produk susu kental manis hanya disarankan untuk menambah rasa bagi cemilan ringan seperti halnya martabak, es campur atau pelengkap roti tawar saat sarapan. Berbeda dengan susu lainnya seperti susu UHT dan susu pasteurisasi yang dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. (ryn)
Baca juga yuk artikel menarik yang lainnya Dahsyat! Young Lex dan Bowo Alpenliebe Rencana Duet
Bagikan
Berita Terkait
Susu Lokal Wajib 20 Persen di Program Makan Bergizi Gratis, Peternak Sapi Lokal Siap-Siap Kebanjiran Order

Kolaborasi Susu dan Dunia Olahraga Gaungkan Gaya Hidup Sehat Jelang World Milk Day 2025

Menikmati Susu dalam Dessert Cimory Eat Milk
Menilik KPBS Pangalengan Koperasi Peternak Sapi Perah yang Kian Modern

Kepala BGN: Susu Kita 80 Persen Impor

Pakar Gizi Soroti Susu Kandungan Gula Tinggi dalam Program Makan Bergizi Gratis

Pakar Gizi Soroti Pemberian Susu dengan Kandungan Gula Tinggi dalam Program Makan Bergizi Gratis

200 Ribu Sapi Ditargetkan Masuk ke Indonesia Tahun Ini Dukung Makan Bergizi Gratis

Istana Tegaskan Susu Bukan Menu Wajib Program MBG, Dikasih Seminggu Sekali

Susu Bukan Menu Wajib, BGN Tidak Mau MBG Malah Picu Lonjakan Impor Sapi
